Latar Belakang : Rumah Tahan Gempa merupakan konsep yang terlahir dari model bangunan tembokan populer yang ada dalam masyarakat Indonesia. Standar yang dikeluarkan terbaru oleh Rumah Tahan Gempa telah diterbitkan dalam bentuk Peraturan Menteri. Peraturan Menteri tersebut adalah Permen PUPR No.5 Tahun 2016. Bentuk dan bahan bangunan yang dapat disesuaikan sesuai kondisi nyata di lapangan yang sesuai dengan keinginan masyarakat. Dengan wilayah kegempaan dan juga pernah terjadi gempa yang merobohkan banyak masyarakat serta menurut BPBD Bantul 27 Mei Tahun 2006 terdapat 4.143 korban tewas dengan jumlah rumah rusak total yaitu 71.763, rusak berat yaitu 71.372, dan rusak ringan yaitu 66.359 rumah. Konsep Rumah Tahan Gempa sendiri juga sudah mulai dikembangkan dari tahun 2000, sehingga dengan adanya bencana ini diharapkan pembangunan pasca bencana ini dilakukan dengan konsep bangunan rumah tahan gempa. Tujuan : Penilaian kerentanan bangunan rumah terhadap gempa merupakan aspek penting dalam upaya mitigasi risiko bencana. Dalam konteks ini, perbandingan nilai kerentanan berdasarkan dua metode asesmen pada bangunan rumah di Desa Terdampak Gempa Kabupaten Bantul tahun 2006 bertujuan untuk: Mengidentifikasi Kelemahan dan Kekuatan Metode Asesmen, Memahami Tingkat Kerentanan Bangunan, Dll. Metode : Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah ACeBS (Asesmen Cepat Bangunan Sederhana tembokan 1 lantai) adalah aplikasi yang digunakan untuk menilai kondisi bangunan/rumah tinggal sederhana tembokan 1 lantai di wilayah rawan gempa bumi melalui pembangunan rumah sederhana 1 lantai yang memiliki struktur yang kuat dan aman terhadap gempa bumi berdasarkan Permen PUPR. Hasil dan Pembahasan : Hasil penelitian ini yaitu kerentanan rumah pada 3 Desa mempunyai hasil yang dominan rendah yaitu maksimal mempunyai nilai Sedang berjumlah 3 pada Desa Canden. Kesimpulan : Masyarakat sudah mayoritas sadar akan bahaya gempa yang akan terjadi selanjutnya yang dapat membahayakan rumah masyarakat dan telah berupaya membangun rumah tahan gempa dengan baik dibuktikan dengan hasil asesmen yang baik.