Latar Belakang : Penelitian ini membahas mengenai Pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) merupakan inovasi teknologi dalam pemanfaatan energi matahari menjadi listrik dengan menggunakan metode fotovoltaik. Di Indonesia, potensi energi surya rata-rata sebesar 4,2-4,8 kWh/m². Sepanjang tahun, Indonesia menerima radiasi matahari yang relatif konstan. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis teknis terkait perancangan, pemilihan komponen yang sesuai, peningkatan efisiensi sistem, penentuan jumlah panel surya yang optimal, analisis penggunaan inverter, perhitungan jatuh tegangan yang terjadi pada saluran DC dari panel surya menuju inverter dengan mengacu pada regulasi jatuh tegangan yang diterapkan pada PHR yaitu maksimal 2% dengan menggunakan standar National Electrical Code (NEC) Metode : Metode yang digunakan adalah Analisis yang dilakukan bertujuan untuk menentukan jumlah panel surya yang akan dipasang. Hal ini berdasarkan analisis perhitungan yang dilakukan pada penelitian Nugraha et al. (2024) dan Terzioglu, et al. (2015), dengan menggunakan persamaan berikut untuk menentukan jumlah panel surya. Hasil dan Pembahasan : Berdasarkan hasil analisis perhitungan rasio kinerja untuk sistem tenaga surya 735 kWp, dapat dilakukan perbandingan antara hasil perhitungan manual dengan hasil yang diperoleh menggunakan aplikasi simulasi Helioscope. Analisis perhitungan manual menghasilkan rasio kinerja sebesar 84,00%, sedangkan rasio kinerja yang diperoleh menggunakan analisis Helioscope adalah 79,00%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan rasio kinerja sebesar 5%. Kesimpulan : Hasil perhitungan rasio kinerja menunjukkan 84%, yang memenuhi standar kapasitas rasio kinerja menurut IEC 61724, yaitu berkisar antara 70% hingga 90%. Hal ini dinilai sangat baik bagi kinerja PLTS dalam menjaga keandalan selama masa operasional sekitar 25 tahun.