Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengendalian Persediaan Bahan Baku Produksi Kaos Sablon Melalui Pendekatan Hybrid System Untuk Penggurangan Biaya Total Mustofa Kamal, Ahmad; Setiafindari, Widya
Jurnal ARTI (Aplikasi Rancangan Teknik Industri) Vol. 19 No. 1 (2024): Jurnal ARTI: Aplikasi Rancangan Teknik Industri
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52072/arti.v19i1.771

Abstract

Dalam industri penyablonan, terdapat bahan-bahan yang tidak dimurnikan, khususnya afdruk, berbagai jenis cat, dan pelarut. Strategi yang dilakukan perusahaan adalah menimbun komponen yang belum dimurnikan dengan cara membeli secara rutin dalam jumlah yang sama. Hal ini dilakukan karena dinilai bahwa membeli dalam jumlah yang sama akan lebih murah. Namun, permintaan pasar semakin berkurang atau bersifat fluktuatif. Industri ini memiliki kelebihan persediaan bahan mentah hingga 10%, sedangkan pada Elnoss Sablonase diusahakan agar kelebihan tersebut hanya 3%. Metode Hybrid System adalah pengendalian stok antara metode Q dan P. Mixture Framework memiliki titik pemesanan ulang untuk level stok paling ekstrem. Setiap kali dilakukan peninjauan, tidak akan ada permintaan jika posisi stok masih di atas level stok dasar atau titik pemesanan kembali. Namun, jika level stok berada di bawah level stok dasar, permintaan diajukan untuk membangun tingkat stok ke level paling ekstrem, khususnya untuk mencapai tujuan stok. Pengendalian stok bahan baku dengan teknik Hybrid System memiliki biaya yang lebih rendah dan ideal, yaitu Rp 24.309.669. Jika dibandingkan dengan biaya sebenarnya dari strategi perusahaan yang sebesar Rp 25.574.186, hal ini berarti dengan menerapkan teknik Hybrid System dalam pengendalian stok, perusahaan memiliki dana cadangan biaya sebesar Rp 1.264.517 atau 4,94%.
Pengendalian Persediaan Bahan Baku Produksi Kaos Sablon Melalui Pendekatan Hybrid System Untuk Penggurangan Biaya Total Mustofa Kamal, Ahmad; Setiafindari, Widya
Jurnal ARTI (Aplikasi Rancangan Teknik Industri) Vol. 19 No. 1 (2024): Jurnal ARTI: Aplikasi Rancangan Teknik Industri
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52072/arti.v19i1.771

Abstract

Dalam industri penyablonan, terdapat bahan-bahan yang tidak dimurnikan, khususnya afdruk, berbagai jenis cat, dan pelarut. Strategi yang dilakukan perusahaan adalah menimbun komponen yang belum dimurnikan dengan cara membeli secara rutin dalam jumlah yang sama. Hal ini dilakukan karena dinilai bahwa membeli dalam jumlah yang sama akan lebih murah. Namun, permintaan pasar semakin berkurang atau bersifat fluktuatif. Industri ini memiliki kelebihan persediaan bahan mentah hingga 10%, sedangkan pada Elnoss Sablonase diusahakan agar kelebihan tersebut hanya 3%. Metode Hybrid System adalah pengendalian stok antara metode Q dan P. Mixture Framework memiliki titik pemesanan ulang untuk level stok paling ekstrem. Setiap kali dilakukan peninjauan, tidak akan ada permintaan jika posisi stok masih di atas level stok dasar atau titik pemesanan kembali. Namun, jika level stok berada di bawah level stok dasar, permintaan diajukan untuk membangun tingkat stok ke level paling ekstrem, khususnya untuk mencapai tujuan stok. Pengendalian stok bahan baku dengan teknik Hybrid System memiliki biaya yang lebih rendah dan ideal, yaitu Rp 24.309.669. Jika dibandingkan dengan biaya sebenarnya dari strategi perusahaan yang sebesar Rp 25.574.186, hal ini berarti dengan menerapkan teknik Hybrid System dalam pengendalian stok, perusahaan memiliki dana cadangan biaya sebesar Rp 1.264.517 atau 4,94%.