Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Tingkat Kepuasan Dan Kepercayaan Diri Metode Probelm Based Learning (PBL) Pada Interprofessional Education (IPE) Sidharta, I wayan Ryan; Sri Darmayani, I Gusti Ayu; Haryo Ganesha, I Gede; Bayu Mayura, I Putu
E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 4 (2023): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2023.V12.i04.P03

Abstract

Latar Belakang: Interprofessional Education (IPE) adalah suatu metode pendekatan pembelajaran kelompok interaktif yang bertujuan untuk memberikan suasana belajar bersifat kolaborasi untuk mewujudkan praktik kolaborasi, dan penyampaian pandangan mengenai interpersonal, kelompok, organisasi dan hubungan antar organisasi sebagai proses profesionalisasi. IPE yang dikembangkan untuk pembelajaran kelompok interaktif, berkorelasi tepat dengan metode Problem Based Leaning yang berpusat pada kelompok. Pengaruh pandemi COVID-19 mengakibatkan proses pembelajaran semula luar jaringan (luring) berubah menjadi dalam jaringan (daring), yang menyebabkan banyak komunitas, termasuk mahasiswa kedokteran, beradaptasi terhadap metode pembelajaran yang diterapkan pada suasana baru. Tingkat kepuasaan suatu metode pembelajaran penting dalam membentuk dan menentukan pola pikir mahasiswa kedepannya, terkhusus mahasiswa kedokteran. Pembelajaran IPE yang mengharuskan mahasiswa bekerja sama dengan tenaga kesehatan lainnya akan relevan dengan metode PBL yang telah digunakan di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode total sampling kepada seluruh mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana angkatan 2020 sebagai sampel penelitian. Hasil: Penelitian yang berfokus pada tingkat kepuasan dan kepercayaan diri terhadap metode problem based learning dalam mata kuliah IPE menemukan bahwa rerata tingkat kepuasaan sebesar 4,16 dan tingkat kepercayaan diri sebesar 4,23. Persentase kedua indikator ini menunjukkan hasil yang baik, secara berurutan 83,168% dan 84,58% yang keduanya menggambarkan hasil sangat setuju terhadap pernyataan yang diberikan pada kuesioner Student Satisfaction and Self-Confidence in Learning. Kata kunci: tingkat kepuasan, interprofessional education, problem based learning
PENGUKURAN INDIKATOR KESEHATAN PREKONSEPSI UNTUK MENCEGAH KEHAMILAN YANG TIDAK DIINGINKAN Seri Ani, Luh; Arya Utami, Ni Wayan; Sri Darmayani, I Gusti Ayu; Ari Mogi, I Komang
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 4 (2024): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v7i4.1514-1521

Abstract

Seke teruna teruni (STT) merupakan perkumpulan remaja yang dibentuk oleh desa adat.  Anggota STT adalah remaja berusia 13 ke atas dan belum menikah baik laki-laki maupun perempuan. Sosialisasi dan pengukuran indikator kesehatan prekonsepsi dilakukan untuk mencegah remaja kelompok STT mengalami masalah kesehatan prekonsepsi seperti kehamilan dini (dibawah usia 20 tahun) dan atau kehamilan yang tidak diinginkan. Pengabdian ini dilaksanakan di banjar Sidekarya Sidemen Karangasem pada bulan Juli 2022 dengan target sasaran adalah remaja anggota kelompok STT Eka Bhuana Bhina Yatra. Sebanyak 18 orang remaja bersedia berpartisipasi dalam kegiatan pengabdian ini. Sosialisasi dilakukan melalui pemutaran video kesehatan prekonsepsi, tanya jawab, permainan game, pengukuran tinggi badan, berat badan, serta pengisian kuisioner screening kesehatan prekonsepsi. Remaja sasaran sangat antusias menonton video yang ditayangkan. Hal ini terlihat dengan banyaknnya pertanyaan yang diajukan oleh partisipan terkait isi video tersebut. Begitu pula pada saat permainan game dimulai, remaja yang dibagi menjadi 3 kelompok sangat bersemangat menyampaikan opini dalam menjawab pertanyaan perilaku kesehatan prekonsepsi. Sedangkan untuk kegiatan screening kesehatan prekonsepsi, semua partisipan diukur tinggi badan dan berat badannya. Remaja juga diajarkan menghitung berat badan ideal masing masing. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru bagi teruna teruni anggota STT dalam mempersiapkan diri menjadi calon ibu atau ayah.