Hendrayana, Tomi
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MATERI EDUKASI DAGUSIBU BERBASIS KOMIK DIGITAL: KONTRIBUSI APOTEKER DALAM PENCEGAHAN KESALAHAN MANAJEMEN OBAT DI ERA KESEHATAN GLOBAL Hendrayana, Tomi; Pratiwi, Bhekti; Aisy, Farida
E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 8 (2024): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2024.V13.i08.P18

Abstract

Pemerintah Republik Indonesia bekerjasama dengan asosiasi profesi kesehatan mengeluarkan program edukasi kepada masyarakat (GERMAS) tentang pengelolaan obat yang benar dengan fokus materi DaGuSiBu melalui penyebaran poster di Puskesmas. Tidak semua lapisan masyarakat terpapar dengan program ini, khususnya penduduk usia produktif (kaum milenial). Untuk memberikan edukasi yang lebih dapat diterima bagi kaum milenial, maka dibuat materi edukasi DaGuSiBu berbasis komik digital. Penelitian diawali dengan melakukan survey purposive sampling terhadap 385 responden yang dilakukan dengan penyebaran kuesioner melalui media sosial untuk mengetahui kebutuhan materi edukasi meliputi cara mendapatkan obat (DA), cara menggunakan (GU), cara menyimpan (SI), dan cara membuang obat (BU); kemudian dianalisis jenis informasi yang menjadi prioritas untuk dibuatkan cerita dalam bentuk komik digital. Sebagai bahan perbandingan dalam pembuatan materi edukasi, dipertimbangkan pula unsur keterbaruan dari materi edukasi yang dikeluarkan oleh Kemenkes RI, BPOM RI, serta IAI. Hasil survei diketahui terdapat 8 jenis informasi yang menjadi prioritas dibuatkan materinya pada aspek “DA”, 8 informasi pada “GU”, 6 informasi pada “SI”, dan 5 informasi pada “BU”. Materi edukasi yang menjadi unsur kebaruan adalah cara mendapatkan obat secara online, tips agar lebih mudah minum obat, dampak pembuangan obat yang tidak benar, dan saran membuang ke apotek yang menerima limbah obat. Informasi dalam komik disajikan berupa rangkaian cerita di lingkungan apotek yang menampilkan percakapan pelanggan dengan apoteker yang bertugas, membahas kasus yang terjadi atau sebagai respon dari pertanyaan pelanggan. Materi edukasi ini menjadi dasar penelitian lanjutan yang mengukur efek pemberian media informasi terhadap peningkatan pengetahuan serta tingkat kepuasan responden terhadap media komik digital.
EDUKASI BERBASIS BUKU SAKU BAGI PASIEN PROLANIS Hendrayana, Tomi; Yuniar, Cindra Tri; Arif, Auliya Rusyda Hisyam
E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 3 (2024): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2024.V13.i03.P05

Abstract

Penyakit hipertensi dan diabetes melitus tipe 2 merupakan penyakit kronis dengan prevalensi kematian tinggi di Indonesia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah membuat sistem layanan terintegrasi pada tingkat Puskesmas untuk memaksimalkan upaya serta sumber daya kesehatan secara efisien dan efektif, yakni melalui program pengelolaan penyakit kronis (PROLANIS). Program ini mendukung pasien penyakit kronis dalam mencapai keberhasilan terapi dan pencegahan komplikasi, namun seringkali kepatuhan yang rendah membuat tujuan tersebut tidak tercapai. Oleh karena itu, pada penelitian ini dirancang edukasi melalui pembuatan buku saku tentang penyakit dan terapinya untuk hipertensi serta diabetes melitus tipe 2 sebagai upaya meningkatkan kepatuhan pasien terhadap regimen terapi serta mengukur tingkat kepuasan pasien terhadap media edukasi. Studi ini dilakukan secara observasional potong-lintang yang dilakukan bulan Januari-Mei 2023, merekrut 88 pasien di dua Puskesmas di Bandung untuk dianalisis kepatuhannya terhadap regimen terapi menggunakan kuesioner MMAS-8 dan dibandingkan hasilnya sebelum dan sesudah pemberian buku saku. Dilakukan juga evaluasi kepuasan pasien terhadap media edukasi menggunakan kuesioner tervalidasi berbasis SERVQUAL. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan level kepatuhan pasien terhadap regimen terapi di kedua Puskesmas yaitu 5,48 ± 1,96 (sebelum diberikan edukasi) menjadi 6,94 ± 1,70 (pasca pemberian edukasi) yang berbeda bermakna secara statistik (p<0,001). Nilai indeks kepuasan responden terhadap buku saku sebesar 88,38% yang menunjukkan bahwa responden sangat puas. Usulan perbaikan buku saku terletak pada informasi yang diuraikan sebaiknya menggunakan bahwa yang mudah dimengerti masyarakat awam serta memperbesar ukuran huruf. Penelitian ini mendukung bukti buku saku sebagai alat peningkat kepatuhan.
PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA MENGGUNAKAN MODEL TEACHING FACTORY DALAM PRAKTIK PEMBELAJARAN DI SMKN 1 NGLEGOK (Studi pada Program Keahlian Kuliner) Hendrayana, Tomi; Prihandono, Billy Yusuf; Candraningsih, Marina
Journal of Professional Education Vol. 14 No. 1 (2025): April
Publisher : Yayasan Pendidikan Perintis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan kompetensi siswa menggunakan model Teaching Factory dalam praktik pembelajaran di SMK Negeri 1 Nglegok. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan studi dokumentasi. Data hasil penelitian dianalisis dengan mereduksi data, mendisplay data dan memverifikasi data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan kompetensi siswa menggunakan model Teaching Factory dalam praktik pembelajaran di SMK Negeri 1 Nglegok mulai dari perencanaan, pengorganisasaian, pelaksanaan, dan evaluasi. siswa sudah mampu merancang dan membuat roti manis dan informasi yang sesuai dengan project yang diberikan pembimbing. Pembimbing hanya berperan sebagai fasilitator dalam memberikan bimbingan dan pengarahan kepada siswa. Evaluasi model Teaching Factory dilaksanakan dengan kegiatan pemeriksaan terhadap hasil produk oleh kepala program keahlian, jika kepala program keahlian sudah menganggap bahwa hasil produk tersebut sudah baik, maka kepala program akan meneruskan hasil kerja untuk diperiksa oleh kepala sekolah. Evaluasi peningkatan model Teaching Factory dilakukan untuk mengetahui keberhasilan program yang telah direncanakan dan dilaksanakan serta digunakan juga untuk membuat perencanaan program selanjutnya. Peningkatan kompetensi siswa menggunakan model Teaching Factory dalam praktik pembelajaran di SMK Negeri 1 Nglegok sudah terlaksana dengan baik