Gulo, Syutriska
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

LARANGAN PERKATAAN JAHAT TERHADAP SESAMA: ANALISIS SURAT YAKOBUS 4:11-12 DALAM KONTEKS KEHIDUPAN ORANG PERCAYA Gulo, Syutriska; Wijaya, Hendi
Alucio Dei Vol 8 No 1 (2024): Alucio Januari 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Duta Panisal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55962/aluciodei.v8i1.117

Abstract

Dalam era globalisasi saat ini, banyak hal yang menjadi permasalahan dalam dunia ini terutama di dalam sikap dan tindakan seseorang terhadap orang lain yang cenderung merendahkan sesamanya. Salah satunya tindakan memfitnah dan juga memposisikan dirinya sebagai hakim atas tindakan orang lain. Sehingga hal ini menunjukkan sikap yang menyombongkan diri sendiri dan juga mendistorsi kebenaran dan terlebih-lebih merendahkan harkat kekudusan Allah. Dalam Kitab Yakobus 2:11-12 terdapat sebuah Perintah untuk menjaga setiap kata terhadap orang lain. Dengan gamblang Yakobus melarang jemaatnya agar jangan berbicara jahat atau pengertian lainnya adalah memfitnah. Alasan mengapa hal ini dilarang sebab perkataan jahat/ memfitnah dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain, tindakan ini merupakan pengingkaran terhadap hukum utama bahwa kita harus saling mengasihi orang lain seperti mengasihi diri sendiri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan analisis teks yang berfokus pada teks itu sendiri dengan menggunakan metode eksegesis 4 lapisan makna Alkitab. 4 Makna lapisan tersebut adalah Historia, theoria, moral dan anagogic. Sehingga hasil dari penelitian teks adalah berbicaralah dengan penuh kasih, dan dan taat terhadap hukum Allah. Jadi setiap orang yang menaati hukum Allah berarti ia dapat mengasihi sesamanya lewat tindakan dan perkataannya.
Larangan Perempuan dalam Pelayanan Gereja: Analisis Surat 1 Timotius 2:11-12 dalam Konteks Isu Kesetaraan Gender Gulo, Syutriska; Yayan Indrawan
Paramathetes : Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol. 2 No. 1 (2023): November 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Sola Gratia Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64005/jtpk.v2i1.28

Abstract

Perdebatan mengenai kepemimpinan wanita masih terus berlanjut hingga saat ini. Salah satu teks yang paling kontroversial yang sering digunakan untuk mendukung argumen tentang kepemimpinan wanita terdapat dalam 1 Timotius 2:11-12. Teks ini dianggap mengandung perintah universal yang menyatakan bahwa perempuan tidak diperbolehkan terlibat dalam pelayanan gereja, sehingga muncul beberapa asumsi yang menganggap Rasul Paulus sebagai tokoh yang menentang peran perempuan. Tujuan penulisan ini adalah untuk memahami maksud dan tujuan sebenarnya dari Paulus dalam 1 Timotius 2:11-12. Metode penelitian yang digunakan dalam artikel ini adalah pendekatan analisis teks yang berfokus pada teks tersebut, dibandingkan dengan teks-teks kitab lain, serta beberapa buku dan artikel jurnal terkait. Dengan menggunakan metode ini, diharapkan pembaca dapat memahami maksud dan tujuan yang ingin disampaikan oleh Paulus mengenai peran perempuan dalam pelayanan gereja. Hasil penelitian teks berdasarkan 1 Timotius 2:11-12 menunjukkan bahwa Paulus sebenarnya tidak mendiskriminasi peran perempuan dalam pelayanan gereja dalam segala hal. Larangan yang diungkapkan oleh Paulus dalam teks ini sebenarnya merupakan tanggapan terhadap situasi yang sedang terjadi dalam jemaat saat itu, sehingga teks ini tidak relevan jika diterapkan secara mutlak pada zaman sekarang.