Tamera, Daniel Martin
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

MEMAHAMI DISABILITAS DARI PERSPEKTIF TEOLOGIS Adijaya, Henokh; Tamera, Daniel Martin
Alucio Dei Vol 8 No 1 (2024): Alucio Januari 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Duta Panisal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55962/aluciodei.v8i1.131

Abstract

Penyandang disabilitas sering mengalami stigmatisasi dan diskriminasi dalam kehidupan sehari-hari. Artikel ini membahas pandangan masyarakat terhadap disabilitas dari perspektif sosial, hukum, dan teologis. Pemahaman negatif muncul dari konsep normalitas yang memengaruhi pandangan terhadap individu penyandang disabilitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengisi kesenjangan antara aspirasi teoritis dan implementasi praktis hak-hak penyandang disabilitas. Metode kualitatif digunakan dengan analisis literatur. Hasil menunjukkan bahwa masyarakat cenderung melihat penyandang disabilitas sebagai subordinate tanpa hak setara. Perubahan istilah dari "kecacatan" hingga "penyandang disabilitas" mencerminkan evolusi pandangan masyarakat. Pemerintah telah mengambil langkah signifikan dalam mengesahkan undang-undang untuk aksesibilitas penyandang disabilitas. Gereja memiliki tanggung jawab untuk melayani penyandang disabilitas sebagai bagian dari ciptaan Tuhan. Teologi mengajarkan bahwa Allah adalah Maha Sempurna, Maha Hadir, dan Maha Kuasa, dan keberadaan disabilitas adalah bagian dari rencana-Nya. Dengan pemahaman ini, diharapkan masyarakat akan menghormati hak-hak penyandang disabilitas dan melihat mereka sebagai individu berharga dalam masyarakat.
PELAYANAN KONSELING PASTORAL PADA REMAJA KRISTEN YANG MALAS DALAM MEMBACA ALKITAB Hulu, Sefetinus; Nduru, Laskar Lius; Waruwu, Wilman; Tamera, Daniel Martin; Hasibuan, Nelson
Alucio Dei Vol 8 No 1 (2024): Alucio Januari 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Duta Panisal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55962/aluciodei.v8i1.133

Abstract

Penelitian ini, bertujuan untuk memberikan bentuk-bentuk pelayanan konseling pastoral terhadap remaja Kristen yang malas membaca Alkitab. Peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif melalui pendekatan studi kepustakaan serta wawancara. Sementara itu, hasil penelitian dari bentuk-bentuk pelayanan konseling pastoral menunjukan bahwa remaja Kristen diharapkan dapat membaca Alkitab secara intens melalui pendekatan, 1) supportive-counseling yang mendukung remaja Kristen untuk berubah dan mengubah pola pikir yang salah, 2) confrontational-counseling menyadarkan akibat dari kemalasan , dan 3) educative-counseling pelayanan yang mendorong pada perbaikan perilaku serta kembali beradaptasi dengan kebiasaan baru, serta 4) spiritual-counseling dengan meningkatkan pertumbuhan rohani pada remaja Kristen.
Peran Guru PAK Dalam Meningkatkan Toleransi Beragama Peserta Didik Dalam Masyarakat Majemuk Siahaan, Hana Patria Valentina; Tamera, Daniel Martin
MAWAR SARON: Jurnal Pendidikan Kristen dan Gereja Vol. 7 No. 1 (2024): Maret
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Mawar Saron Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62240/msj.v7i1.70

Abstract

Penelitian ini membahas kemajemukan dan fokus terhadap intoleransi umat beragama dan bagaimana peran guru Pendidikan Agama Kristen dalam meningkatkan toleransi. Penelitian terdahulu menyatakan bahwa tingkat toleransi terhadap umat beragama yang beragam masih minim dalam masyarakat majemuk. Penelitian ini mencoba mendalami bagaimana peran seorang Guru Agama Kristen dalam meningkatkan rasa toleransi, yang artinya guru tidak hanya berperan sebagai tenaga pendidik. Tetapi juga berperan sebagai pembimbing, teladan, dalam meningkatkan perkembangan karakter peserta didik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif, dengan menggunakan metode kepustakaan. Seorang guru Pendidikan Agama Kristen juga harus mampu memahami dan mengajarkan Agama Kristen, memberikan motivasi serta membangun hubungan yang baik antara pengajar dan peserta didik. Guru Agama Kristen juga dapat menggunakan berbagai alat serta media pembelajaran, guna menunjang keberlangsungan pembelajaran serta memperhatikan kebutuhan spiritual peserta didik.
PERAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DALAM KELUARGA BROKEN HOME TERHADAP PERILAKU ANAK Waruwu, Eferius; Zai, Leo Swastani; Tamera, Daniel Martin
Metanoia Vol 6 No 1 (2024): Metanoia Januari 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Duta Panisal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55962/metanoia.v6i1.134

Abstract

Peran pendidikan agama Kristen dalam keluarga broken home terhadap perilaku anak, menarik untuk dikaji sebab banyak keluarga yang mengalami perpecahan hingga berujung pada perceraian. Dampak fenomena broken home pada anak adalah munculnya gangguan mental dan psikologi yang turut mempengaruhi perilaku anak. Banyak anak dari kalangan korban broken home disebut sebagai pembuat masalah di lingkungannya, seperti lingkungan rumah, lingkungan masyarakat, dan lingkungan sekolah. Anak dengan latar belakang broken home ini juga biasanya suka melakukan masalah-masalah yang merugikan orang lain bahkan dirinya sendiri demi mendapat perhatian dari sekitarnya. Oleh karena itu, untuk mengurangi dampak negatif ini dapat dilakukan melalui penerapan pendidikan agama Kristen di keluarga sejak dini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran pendidikan agama Kristen dalam keluarga broken home terhadap perilaku anak. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan mengumpulkan data dari penelitian sebelumnya beserta kasus broken home, yang kemudian dianalisis secara mendalam dan setelahnya ditarik suatu kesimpulan. Adapun hasil penelitian yang ditemukan adalah pendidikan agama Kristen sangat berperan bagi perkembangan perilaku anak dalam keluarga broken home melalui peranan orang tua sebagai pengajar dan teladan teladan yang baik dalam mengasihi Tuhan. Orang tua dapat menerapkan pola asuh seperti Abraham kepada Ishak (Kejadian 22:1-9), mendidik anak-anak agar tidak menyimpang seperti keluarga Imam Eli kepada anak-anaknya (1 Samuel 2:11-17), serta orang tua memperlengkapi anak menjadi pelayan Tuhan yang setia (Efesus 4:12).