Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pelatihan Perawatan Luka Bakar dalam Rangka Peningkatan Kapasitas Migran Di IOM Dayu Satriya W; Ainul Rofik; Ratna Ayu Ratriwardhani; Yuriske Agnovianto
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 3 No. 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat : MEMAKSIMALKAN POTENSI
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/snpm.v3i1.1284

Abstract

Latar belakang, Luka bakar merupakan kerusakan jaringan yang diakibatkan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimiawi, sinar matahari atau radiasi. Luka bakar di Indonesia merupakan cedera yang memberikan masalah tersendiri. Sehingga diperlukan pelatihan perawatan luka bakar untuk para migran di IOM. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pemahaman migran mengenai perawatan luka bakar. Metode, Metode yang digunakan dalam penyuluhan adalah ceramah dan tanya jawab. Sebelum penyuluhan peserta diberi pre-test, kemudian setelah penyuluhan peserta diberi post-test. Hasil pre-test dan post-test dinilai kemudian dilakukan pengolahan data dan evaluasi. Hasil, Hasil pre-test dan post-test mengenai perawatan luka bakar melalui kuesioner secara langsung terjadi peningkatan nilai oleh migran yang mengikuti kegiatan ini. Persentase kenaikan nilai rata-rata adalah sebesar 7,37%. Kenaikan nilai rata-rata yang signifikan ini menunjukkan adanya perubahan tingkat pengetahuan pada peserta setelah mengikuti sesi penyuluhan. Kesimpulan, Pelatihan Perawatan Luka Bakar dalam rangka Peningkatan Kapasitas Migran di IOM telah meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terhadap luka bakar dan penanganannya.
Pelatihan Bebat Bidai untuk Kader Kesehatan Pengungsi di IOM Reza Hery Mahendra Putra; Ainul Rofik; Muhammad Devabrata Setiawan; Mohammad Daffa Okta Baihaqi; Nur Sophia Matin
Journal of Community Development Diversity Vol. 1 No. 1 (2025): Maret
Publisher : PT Pro Panoramic Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64595/jcdd.151

Abstract

Kecelakaan merupakan kejadian yang tiba-tiba dan dan tidak bisa diprediksikan sebelumnya. Selain itu, kecelakaan juga bisa terjadi dimana saja dan kapan saja. Salah satu insiden kecelakaan yang memiliki angka kejadian cukup tinggi yakni insiden fraktur ekstremitas bawah, jumlahnya sekitar 46,2% dari insiden kecelakaan yang terjadi. Fraktur merupakan salah satu kondisi darurat yang membutuhkan pertolongan dengan segera guna menghilangkan ancaman nyawa korban. Fraktur termasuk dalam cedera muskuloskeletal. Penyebab fraktur dapat dibagi menjadi tiga, yaitu cedera traumatik, fraktur patologik, dan secara spontan. Kecelakaan pada sistem muskuloskeletal harus ditangani dengan cepat dan tepat. Jika tidak ditangani dengan cepat akan menimbulkan cedera yang semakin parah dan dapat memicu terjadinya pendarahan. Dampak lain yang terjadi dapat mengakibatkan kelainan bentuk tulang atau kecacatan bahkan kematian. Untuk mencegah terjadinya cedera pada sistem muskuloskeletal dibutuhkan pertolongan balut bidai. Sayangnya, pertolongan balut bidai belum familiar di tengah masyarakat. IOM adalah organisasi antar pemerintah yang terdepan dan berdedikasi untuk mempromosikan migrasi yang berperikemanusiaan dan teratur yang bermanfaat bagi semua. Secara umum, pelatihan yang diberikan untuk kader kesehatan pengungsi di IOM kali ini dapat meningkatkan pemahaman dan skill para kader untuk memberikan bebat bidai. Dalam pelaksanaan kegiatan ini dilakukan pretest sebelum materi dan posttest setelah materi menggunakan Google form.  Dari hasil yang didapat, dilakukan uji paired sample T test, secara statistik diperoleh hasil terdapat perbedaan yang signifikan. Dapat diambil kesimpulan bahwa kegiatan pelatihan yang diberikan memberi pengaruh yang bermakna. Kegiatan pelatihan ini telah sejalan dengan konsep Health Belief Model, dimana ditujukan khusus untuk para kader kesehatan pengungsi di IOM.  Merupakan hal yang sangat penting untuk memastikan bahwa para kader mendapat pelatihan dan pemahaman tentang pertolongan pertama pada insiden fraktur ekstremitas bawah. Diperlukan pengabdian dan pendampingan lebih lanjut agar skill yang telah didapatkan bisa terus terasah, bahkan bisa ditingkatkan oleh para kader kesehatan pengungsi di IOM.