Andriani, Nirta
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah di Sekolah Menengah kejuruan Andriani, Nirta; Kamaruddin, Syamsu A
EDUSTUDENT: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran Volume 3 Nomor 2 Januari 2024
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/edustudent.v3i2.52742

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui kepemimpinan transformasional kepala sekolah di Sekolah Menengah Kejuruan. Pendekatan penelitian ialah kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Makassar. Sumber data dalam penelitian ini adalah kepala sekolah dan guru. Teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menurut Miles dan Huberman. Pengecekan dan keabsahan menggunakan trianggulasi data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Kepemimpinan transformasional kepala sekolah secara keseluruhan berkriteria sangat baik. Ini menunjukkan kepala sekolah telah melaksanakan indikator-indikator kepemimpinan transformasional seperti: Idealisasi Pengaruh (Idealized Influence), Stimulasi Intelektual (Intellectual Stimulation), Konsiderasi Individual (Individualized Consideration), Motivasi Inspirasional (Inspirational Motivation) terlaksana dengan sangat baik. (2) Faktor-faktor pendukung dan penghambat kepemimpinan transformasional kepala sekolah yaitu, Faktor pendukung antara lain: kerjasama, komunikasi terbuka, ide-ide kreatif dalam melakukan kegiatan-kegiatan inovatif, ketersediaan sarana dan prasarana, visi dan misi, pengetahuan dan kemampuan, serta kedisiplinan, dan Faktor penghambat antara lain manajemen waktu yang belum terorganisir dengan baik oleh guru dan staf, beberapa guru yang tidak percaya diri dalam melaksanakan tugasnya sehingga masih butuh bimbingan dari kepala sekolah, adanya kecemburuan sosial diantara para guru dan staf terhadap pemberian nilai KKG oleh kepala sekolah, keterbatasan waktu dalam melaksanakan semua program yang ada, kepala sekolah terkadang harus mengisi jam mengajar guru ketika ada guru yang terlambat masuk di kelas untuk mengajar.