Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA MASYARAKAT LOKAL DENGAN MASYARAKAT TRANSMIGRAN DALAM ADAPTASI PERTANIAN (Studi di Ahua Wali Kecamatan Puriala Kabupaten Konawe) Hermawan, Ujang; Kasim, Syaifudin S.; Tanzil, Tanzil
Gemeinschaft Vol 2, No 2 (2020): Edisi Oktober
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52423/gjmpp.v2i2.15297

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk kehidupan bersama antara etnis lokal dan warga transmigran dengan jumlah total 175 kepala keluarga, etnis Tolaki dengan jumlah 280 kepala keluarga, sedangkan warga transmigrasi berjumlah 133 kepala keluarga, 62 kepala keluarga merupakan campuran dari beberapa etnis yang ada di Desa  Ahua Wali (Data Kantor Desa Ahua Wali, 2019). Kedua suku bangsa tersebut dari hari ke hari telah melahirkan suatu proses kerja sama dalam bidang sosial ekonomi khususnya mata pencaharian sebagai petani ladang dan beberapa tanaman jangka panjang lainnya. Sedangkan rumusan penelitian ini adalah Bagaimanakah bentuk hubungan  antara  masyarakat lokal (etnis Tolaki) dengan warga transmigrasi (etnis Jawa)”.Adapun kajian teori yang digunakan dalam penelitian antara lain Konsep Hubungan Sosial, Setiap individu dalam mengadakan hubungan atau kontak sosial dapat terjadi secara langsung atau tidak langsung, antara satu pihak yang ada dalam masyarakat. Dalam mengadakan kontak dapat terjadi hubungan sosial yang positif terjadi oleh hubungan antara kedua belah pihak terdapat saling pengertian, di samping menguntungkan masing-masing pihak, sehingga hubungan dapat berlangsung lebih lama, atau mungkin berulang-ulang dan mengarah kepada suatu kerjasama. Kosep Interasi Sosial, Hubungan sosial pada awalnya merupakan proses penyelesaian nilai-nilai sosial dalam kehidupan. Hasil penelitian Kerjasama antara masyarakat lokal (Etnis Tolaki)  dan masyarakat transmigran (etnis Jawa)  dalam Membuka Lahan Pertanian hal ini diungkapkan salah seorang I nforman yang mengatakan Kerjasama yang terjadi antara kedua suku tersebut didasari atas kebersamaan, olehnya itu meskipun tidak ada ajakan mereka saling membantu termasuk dalam hal pembukaan lahan pertanian.
Quality Active Charcoal from Skin Peanut Land (Arachis Hypogaea) with Various Activation Methods Hermawan, Ujang; Sutanto, Sutanto; Kusumawardani, Linda Jati
Helium: Journal of Science and Applied Chemistry Vol 4, No 1 (2024): Helium: Journal of Science and Applied Chemistry
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/helium.v4i1.9852

Abstract

Peanut shells (Arachis Hypogaea) are characterized by seeds enveloped in sufficiently hard skin. The peanut shell is composed of organic compounds with the potential to be converted into activated carbon. This research aims to determine the quality of charcoal active with various activation methods and evaluated based on SNI 06-3730-1995. Chemical activation was conducted by immersion in 0.1 M NaOH, 0.1 M H2SO4, and 0.1 M NaCl, while physical activation was at a temperature of 500 ⁰C and without activation as a control variable. The best test results show by activating with a temperature of 500 ⁰C with results water content amounting to 3.58%, the results of here ash content were 3.82%, volatile matter of 9.55%, carbon content of 83.05%, benzene absorption capacity of 17.5177%, iodine absorption capacity of 753.23 mg/g. FTIR analysis shows that charcoal active with activation 500 ˚C contains C=O functional group, and SEM analysis showing the presence of varying pore surfaces in activated charcoal.