Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PROBLEMATIKA SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DESA TERTINGGAL (Studi di Desa Bakutaru Kecamatan Moramo Kabupaten Konawe Selatan) Apriani, Ica; Kasim, Syaifudin S.; Sarpin, Sarpin
SOCIETAL Vol 7, No 2 (2020): Edisi Oktober
Publisher : SOCIETAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui faktor-faktor apakah yang menyebabkan Desa Bakutaru Kecamatan Moramo Kabupaten Konawe Selatan dikategorikan menjadi desa tertingal. (2) Untuk mengetahui bagaimanakah problematika sosial ekonomi masyarakat Desa Bakutaru Kecamatan Moramo Kabupaten Konawe Selatan sebagai desa tertinggal. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bakutaru Kecamatan Moramo Kabupaten Konawe Selatan. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor yang menyebabkan Desa Bakutaru Kecamatan Moramo Kabupaten Konawe Selatan menjadi desa tertinggal yaitu: (1) Sumber daya manusia yang rendah, (2) Keterbatasan sarana dan prasarana, seperti kantor desa, jaringan komunikasi atau internet, infrastruktur jalan kurang memadai, serta sarana pelayanan kesehatan, (3) Bencana alam yang sering terjadi ketika musim hujan seperti banjir dan tanah longsor, dan (4) masalah Kebijakan. Dari ke empat faktor-faktor tersebut, mempengaruhi problematika sosial ekonomi masyarakat di Desa Bakutaru. Pada problematika sosial yaitu: (1) Kesehatan. Masyarakat yang kurang memperhatikan kebersihan lingkungan, serta pelayanan kesehatan yang kurang memadai, dan (2) Pendidikan bagi masyarakat di Desa Bakutaru mayoritas adalah rendah. Sedangkan pada  problematika ekonomi yaitu, (1) Pekerjaan masyarakat yang tidak menetap dan pendapatan yang tidak menentu, (2) Pemasaran. Sebagian hasil pertanian masyarakat kurang baik dan hanya sebagian yang dapat dipasarkan, serta (3) Pendapatan masyarakat yang relatif minim.
DAMPAK KONFLIK SOSIAL TERHADAP AKTIVITAS SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI DESA GUNUNG JAYA DAN DESA SAMPUABALO KECAMATAN SIOTAPINA KABUPATEN BUTON Rosita, Rosita; Kasim, Syaifudin S.; Upe, Ambo
SOCIETAL Vol 8, No 1 (2021): Edisi April
Publisher : SOCIETAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Untuk mengetahui dampak konflik sosial terhadap aktivitas sosial ekonomi masyarakat di Desa Gunung Jaya dan Desa Sampuabalo Kecamatan Siotapina Kabupaten Buton. (2) Untuk mengetahui upaya atau resolusi konflik yang dilakukan oleh Stakeholder di Desa Gunung Jaya dan Desa Sampuabalo Kecamatan Siotapina Kabupaten Buton. Hasil penelitian menunjukan bahwa konflik yang terjadi di Desa Gunung Jaya dan Desa Sampuabalo Kecamatan Siotapina Kabupaten Buton berawal dari sekelompok pemuda Suku Cia Cia yang melakukan pawai membawa sepeda motor pada malam takbiran yang menggunakan kenalpot resing melintasi desa Gunung Jaya kemudian memainkan gas motornya hal itu membuat Pemuda dari Suku Laporo merasa terganggu dan tidak menerima lalu kemudian menegur pemuda suku CiaCia dari Desa Sampuabalo akan tetapi hal itu tidak di terima baik oleh pemuda suku CiaCia sehingga penyerangan terjadi pada keesokan harinya pada hari lebaran hal itulah yang menjadi puncak konflik antar Suku. Adapun dampak sosial konflik (a) Meningkatnya Integrasi Sosial Internal Warga Integrasi Sosial mengacu pada kondisi dimana terdapat bagian-bagian berbeda yang saling terhubung dan kemudian membentuk satu kesatuan. (b) Disharmoni Sosial Antar-warga konflik yang terjadi sangat mempengaruhi kebiasaan kedua suku tersebut karena masyarakat Desa Sampuabalo senbelum terjadinya konflik mereka melakukan aktivitas jual beli dan bersekolah sebagian besar dilakukan di Desa Gunung Jaya semua terlihat baik-baik saja. Dampak Ekonomi (a) pekerjaan Setelah konflik aktivitas masyarakat dari kedua Suku mereka merasakan kendala yang cukup besar karena tidak dapat melakukan proses bertani sebagaimana mestinya, dan (b) penghasilan masyarakat menurun karena proses jual beli terhambat. (c) Jaringan Sosial Melemah dengan adanya konflik hubungan antar kedua suku tersebut sudah tidak membaik karena tidak terjalinya lagi komunikasi yang baik, bahkan diantara mereka suda ada perasaan kesal hal itulah yang menyebabkan adanya jarak dianatara kedua desa.
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN JARAK JAUH (PJJ) BERBASIS WEBSITE SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI INTERAKTIF DI MASA PANDEMI COVID-19 DI KOTA KENDARI Larisu, Zulfiah; Idrus, Muhammad; Upe, Ambo; Kasim, Syaifudin S.
Anoa : Jurnal Pengabdian Masyarakat Sosial, Politik, Budaya, Hukum, Ekonomi Vol 2, No 1 (2020): Oktober 2020
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.374 KB) | DOI: 10.52423/anoa.v2i1.15160

Abstract

Pandemi Covid-19 telah berdampak di berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk aspek pendidikan. Selama masa pandemi, proses pembelajaran tatap muka di kelas ditutup hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Karena itu, agar proses pembelajaran terus berjalan, maka dibutuhkan perangkat pembelajaran jarak jauh (PJJ). Keberhasilan penerapan perangkat Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) berbasis website bagi dewan guru diperlukan metode pelatihan/workshop, tutorial, dan pendampingan. Melalui metode ini, tim pelaksana memberikan penjelasan secara konseptual tentang komunikasi interaktif, dan pelatihan teknis penggunaan website. Melalui program kemitraan masyarakat (PKM) yang dilaksanakan di SDIT Al Wahdah Kendari telah dihasilkan perangkat pembelajaran berbasis website dengan alamat https://sdit-alwahdah.guru. Berdasarkan hasil evaluasi diketahui bahwa staf dan guru SDIT Al Wahdah telah memahami dan mampu mengaplikasikan metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) berbasis website sebagai media pembelajaran di masa pandemi Covid-19.
PARTISIPASI MASYARAKAT SUKU BAJO DALAM PEMBANGUNAN DI DESA LAMANGGAU KECAMATAN TOMIA KABUPATEN WAKATOBI Fardian, Fardian; Kasim, Syaifudin S.; Upe, Ambo
Gemeinschaft Vol 3, No 1 (2021): Edisi April
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52423/gjmpp.v3i1.16196

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bentuk-bentuk partisipasi masyarakat Suku Bajo dalam pembangunan  di Desa Lamanggau Kecamatan Tomia Kabupaten Wakatobi (2) untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penyebab rendahnya partisispasi masyarakat Suku Bajo dalam pembangunan  di Desa Lamanggau Kecamatan Tomia Kabupaten Wakatobi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian ini di lakukan di Desa Lamanggau Kecamatan Tomia Kabupaten Wakatobi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kurangnya partisipasi masyarakat Suku Bajo dalam pelaksanaan pembangunan di Desa Lamanggau namun dalam bentuk perencanaan dan pengesahan pembangunan mereka selalu aktif dalam berpartisipasi untuk menyampaikan pendapat. Hal yang menyebapkan kurangnya partisipasi masyarakat Suku Bajo dalam pelaksanaan pembagunan di karenakan kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakay Suku Bajo untuk ikut serta berpartisipasi dalam pelaksanaan pembangunan di Desa Lamanggau, dan yang menjadi sala satu faktor kurangnya partisipasi masyarakat Suku Bajo adalah karena faktor pekerjaan mereka yang lebih lama menghabiskan waktunya di tengah lautan dibandingkan dengan aktivitasnya di daratan.
MOBILITAS SIRKULER NELAYAN TRADISIONAL PADA MUSIM PACEKLIK (Studi di Desa Wajogu Kecamatan Lakudo Kabupaten Buton Tengah) Ayu, Misna; Kasim, Syaifudin S.; Tanzil, Tanzil
Gemeinschaft Vol 3, No 1 (2021): Edisi April
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52423/gjmpp.v3i1.17346

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui apa penyebab terjadinya mobilitas sirkuler nelayan tradisional pada musim paceklik di Desa Wajogu Kecamatan Lakudo Kabupaten Buton Tengah (2) Untuk mengetahui bagaimana jenis-jenis aktivitas masyarakat nelayan Wajogu pada musim paceklik di daerah tujuan. Metode penelitian ini yaitu menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan datanya yaitu observasi, wawancara serta dokumentasi. Hasil Penelitian di lapangan menunjukan bahwa penyebab terjadinya mobilitas sirkuler nelayan tradisional pada musim paceklik di Desa Wajogu Kecamatan Lakudo Kabupaten Buton Tengah disebabkan beberapa faktor, (1) faktor ekonomi yaitu kurangnnya pemasukan dalam pemenuhan kebutuhan sehingga pada musim paceklik  masyarakat nelayan harus mencari pekerjaan diluar dari wilayah asal hal ini sebagai pendorong untuk melakukan mobilitas, (2) faktor ketersediannya lapangan kerja yaitu kurangnnya lapangan pekerjaan yang didapatkan dari daerah asal sehingga masyarakat yang bekerja sebagai nelayan memilih mencari pekerjaan diwilayah lain sehingga menjadi penarik untuk melakukan mobilitas, (3) faktor trasportasi yaitu merupakan alat pendukung seseorang untuk menjangkau wilayah yang dituju serta memudahkan dalam melakukan suatu mobilitas atau pergerakan hingga menjadi salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi. Sendangkan yang menjadi jenis-jenis aktivitas masyarakat nelayan Wajogu pada saat musim paceklik didaerah tujuan yaitu sebagai (a) buruh bangunan, (b)berdagang, (c)berkebun, dan (d)pengolah jambu mete. Aktivitas yang dilakukan masyarakat nelayan hanya bersifat sementara waktu bukan menjadi pekerjaan paten, dilakukan ketika musim paceklik serta ketika tidak turun melaut.
HUBUNGAN ANTARA MASYARAKAT LOKAL DENGAN MASYARAKAT TRANSMIGRAN DALAM ADAPTASI PERTANIAN (Studi di Ahua Wali Kecamatan Puriala Kabupaten Konawe) Hermawan, Ujang; Kasim, Syaifudin S.; Tanzil, Tanzil
Gemeinschaft Vol 2, No 2 (2020): Edisi Oktober
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52423/gjmpp.v2i2.15297

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk kehidupan bersama antara etnis lokal dan warga transmigran dengan jumlah total 175 kepala keluarga, etnis Tolaki dengan jumlah 280 kepala keluarga, sedangkan warga transmigrasi berjumlah 133 kepala keluarga, 62 kepala keluarga merupakan campuran dari beberapa etnis yang ada di Desa  Ahua Wali (Data Kantor Desa Ahua Wali, 2019). Kedua suku bangsa tersebut dari hari ke hari telah melahirkan suatu proses kerja sama dalam bidang sosial ekonomi khususnya mata pencaharian sebagai petani ladang dan beberapa tanaman jangka panjang lainnya. Sedangkan rumusan penelitian ini adalah Bagaimanakah bentuk hubungan  antara  masyarakat lokal (etnis Tolaki) dengan warga transmigrasi (etnis Jawa)”.Adapun kajian teori yang digunakan dalam penelitian antara lain Konsep Hubungan Sosial, Setiap individu dalam mengadakan hubungan atau kontak sosial dapat terjadi secara langsung atau tidak langsung, antara satu pihak yang ada dalam masyarakat. Dalam mengadakan kontak dapat terjadi hubungan sosial yang positif terjadi oleh hubungan antara kedua belah pihak terdapat saling pengertian, di samping menguntungkan masing-masing pihak, sehingga hubungan dapat berlangsung lebih lama, atau mungkin berulang-ulang dan mengarah kepada suatu kerjasama. Kosep Interasi Sosial, Hubungan sosial pada awalnya merupakan proses penyelesaian nilai-nilai sosial dalam kehidupan. Hasil penelitian Kerjasama antara masyarakat lokal (Etnis Tolaki)  dan masyarakat transmigran (etnis Jawa)  dalam Membuka Lahan Pertanian hal ini diungkapkan salah seorang I nforman yang mengatakan Kerjasama yang terjadi antara kedua suku tersebut didasari atas kebersamaan, olehnya itu meskipun tidak ada ajakan mereka saling membantu termasuk dalam hal pembukaan lahan pertanian.