Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI DAN DURASI MEMBACA ALQUR’AN DENGAN FUNGSI KOGNITIF LANSIA DI PANTI PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA BOJONGBATA PEMALANG Karyawati, Tati; Zakiudin, Ahmad; Rif’ati, Jihan; Maulidia, Sholifatul
Jurnal Keperawatan GSH Vol. 12 No. 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Akademi Keperawatan Giri Satria Husada Wonogiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56840/jkgsh.v12i2.98

Abstract

ABSTRACT Background : Elderly as the final stage of human development that can cause decline in physical, biological and cognitive function. Therefore, there is a need for intellectual stimulation related to cognitive which can reduce the risk of cognitive impairment, namely reading the Al’Qur'an because it can train the brain to always think and work so as to prevent cognitive decline. Purpose: determine the relationship between the frequency and duration of reading Al qur’an with the cognitive function of the elderly at the Bojongbata Elderly Social Service Pemalang.Methods : This study used quantitative research with an analytic survey method through a cross sectional approach with a total sample of 30 people using a purposive sampling technique. Measurement of frequency and duration of reading the Qur'an using a questionnaire and cognitive function using a mini mental state examination questionnaire. Data analysis used the Spearman rank test.Result : The results showed that there was no relationship between the frequency of reading the AlQur'an and the cognitive function of the elderly (α = 0.349) and there was a relationship between the duration of reading the Qur'an and the cognitive function of the elderly (α = 0.044).Conclusion : there is no relationship between the frequency of reading the AlQur'an and cognitive function in the elderly and there is a relationship between the duration of reading the AlQur'an and cognitive function in the elderly. ABSTRAK Latar Belakang: Lanjut usia sebagai tahap akhir perkembangan manusia yang dapat menyebabkan kemunduran fisik, biologis dan fungsi kognitif. Oleh karena itu, perlu adanya stimulasi intektual yang berkaitan dengan kognitif yang dapat menurunkan risiko untuk terjadinya gangguan kognitif yaitu membaca AlQur’an karena dapat melatih otak agar selalu berpikir dan bekerja sehingga dapat mencegah terjadinya terjadinya penurunan kognitif. Tujuan: mengetahui hubungan antara frekuensi dan durasi membaca Alqur’an dengan fungsi kognitif lansia Di Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia Bojongbata Pemalang. Metode : Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode survei analitik melalui pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel 30 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengukuran Frekuensi dan durasi membaca Alqur’an menggunakan kuesioner dan fungsi kognitif menggunakan kuesioner mini mental state examination. Analisis data menggunakan uji spearman rank test. Hasil : Hasil uji korelasi menunjukkan tidak ada hubungan bermakna antara frekuensi membaca AlQur’an dengan fungsi kognitif lansia (α = 0,349) Nilai koefisiensi korelasi sebesar -0,144 dan ada hubungan bermakna durasi membaca AlQur’an dengan fungsi kognitif lansia (α = 0,044) dengan nilai koefisiensi korelasi sebesar -0,37 Kesimpulan : tidak ada hubungan frekuensi membaca Al-Qur’an dengan fungsi kognitif pada lansia dan ada hubungan durasi membaca AlQur’an dengan fungsi kognitif pada lansia.
Pemantauan Tumbuh Kembang Balita di Masa Pandemi Covid-19 Menggunakan Denver II Karyawati, Tati
Jurnal Multidisiplin Indonesia Vol. 2 No. 8 (2023): Jurnal Multidisiplin Indonesia
Publisher : Riviera Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58344/jmi.v2i8.435

Abstract

Penelitian ini membahas pemantauan tumbuh kembang balita selama masa pandemi COVID-19 dengan menggunakan skala Denver II. Tujuan utama penelitian adalah untuk memahami dampak pandemi terhadap perkembangan motorik, bahasa, dan sosial balita. Metode penelitian melibatkan pengumpulan data dari balita menggunakan skala Denver II secara online. Hasil analisis menunjukkan adanya penurunan kemampuan motorik halus dan kasar, serta keterbatasan dalam aspek bahasa pada balita selama pandemi. Faktor penyebab utama meliputi kurangnya interaksi sosial dan pembatasan aktivitas luar ruangan. Meskipun demikian, beberapa balita menunjukkan peningkatan dalam kemampuan sosial, yang mungkin disebabkan oleh interaksi intensif di lingkungan keluarga. Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya stimulasi motorik dan interaksi sosial dalam merawat balita selama krisis, untuk meminimalkan dampak negatif pandemi pada perkembangan anak.