Pembangunan Rumah Sakit Pratama Gorontalo Utara pada dasarnya untuk meningkatkan akses dan kwalitas pelayanan kesehatn bagi masyarakat setempat. Rumah Sakit dibangun di lokasi strategis yang memperhitungkan kemudahan akses dari berbagai desa terpencil di wilayah tersebut. Adapun desain bangunan Rumah Sakit akan mengutamakan fungsionalitas dan kenyamanan, dengan mempertimbangkan arsitektur yang sesuai dengan iklim dan budaya lokal. Fasilitas utama yang tersedia mencakup bangunan Poliklinik, unit gawat darurat (UGD), rawat inap, Laboratorium, radiologi dan farmasi dan fasilitas penunjang seperti area parkir. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biaya dan waktu percepatan pembangunan Rumah Sakit Pratama di Gorontalo Utara dengan membandingkan metode Fast Track dan Crash Program. Metode Fast Track melibatkan pelaksanaan beberapa tahapan pekerjaan secara paralel untuk mengurangi waktu total proyek, sedangkan Crash Program fokus pada percepatan aktivitas kritis dengan menambahkan sumber daya. Data yang dianalisis mencakup jadwal proyek, biaya tenaga kerja, biaya bahan bangunan, serta biaya tambahan yang mungkin timbul dari kedua metode percepatan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua metode memiliki keunggulan dalam mengurangi waktu penyelesaian proyek. Namun, metode Fast Track cenderung lebih efisien dalam hal biaya tambahan dibandingkan dengan Crash Program, yang memerlukan investasi lebih besar untuk penambahan sumber daya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa kombinasi kedua metode dapat memberikan hasil optimal dalam menyelesaikan proyek konstruksi rumah sakit tepat waktu dengan pengelolaan biaya yang lebih baik. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi panduan praktis bagi pengelola proyek dalam memilih dan menerapkan strategi percepatan proyek konstruksi serupa di masa depan.