Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MULTIDIMENSIONAL PARADIGM OF MAQASID SHARIA IN THE BOOK OF “NAHWA TAF'ILI MAQASHID SHARIA” BY JAMALUDDIN ATHIYYAH Aminuddin Shofi, Muhammad; Hidayatullah, Sahrul; Hamid, Abdul
Jurnal Lektur Keagamaan Vol 20 No 2 (2022): Bahasa Inggris
Publisher : Center for Research and Development of Religious Literature and Heritage, Agency for Research and Development and Training, Ministry of Religious Affairs of the Republic of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1018.65 KB) | DOI: 10.31291/jlka.v20i2.1085

Abstract

ABSTRACT This study aims to describe the concept of maqashid syariah formulated by Jamaluddin Athiyyah, especially as presented in his book Nahwa Taf'ili Maqashid Syariah. Athiyyah’s concept is unique because it divides maqashid sharia into four practical areas of life. This research combines descriptive analysis with a literature review. The primary data was collected from the book by Athiyyah, and the secondary data included books and literature from academic journals that are relevant to the research topic. Research findings indicate that Athiyyah's maqashid sharia carries a strong human spirit, which later becomes Athiyyah's rationality in developing maqashid sharia from five to twenty-four and summarized in four different dimensions: individual, family, public sphere, and humanity. The Athiyyah concept facilitates the application of maqashid sharia as a method of legal research or legal istinbath, thus can be used as a philosophical foundation (ideal norm) to analyze whether a draft law is in accordance with the objectives of Islamic law. Theoretically, this study calls for a more systematic and practical study of Athiyyah's ideas, so as to enrich the progressive and objective paradigm of Islamic law. It is recommended for Islamic law researchers to use this paradigm in empi­rical studies, both for enriching insights and for a test tool to what extent the effectiveness and objectivity of this theory is in the context of legal studies in Indonesia. Keywords: Humanity, Jamaluddin Athiyyah, Law, Maqashid Sharia.   ABSTRAK Studi ini bertujuan untuk mendeskripsikan konsep maqashid sya­riah Jamaluddin Athiyyah, khususnya yang disajikan dalam buku “Nahwa Taf'ili Maqashid Syariah”. Konsep Athiyyah menjadi khas karena mem­bagi maqahid syariah dalam empat bidang kehidupan yang lebih praktis. Riset ini menggabungkan analisis deskriptif dengan tinjauan pustaka. Sumber data primer  adalah buku karya Athiyyah yang didukung dengan buku dan literatur dari jurnal-jurnal ilmiah yang relevan dengan topik riset. Temuan riset menunjukkan bahwa maqashid syariah Athiyyah membawa semangat kemanusiaan yang kuat, yang kemudian menjadi rasionalitas Athiyyah dalam mengembangkan maqashid syariah dari lima menjadi dua puluh empat dan terangkum dalam empat dimensi yang berbeda: individu, keluarga, ruang publik, dan kemanusiaan. Konsep Athiyyah memudahkan penerapan maqashid syariah sebagai metode riset hukum atau istinbath hukum, paradigma ini dapat digunakan sebagai landasan filosofis (norma ideal) untuk mengetahui apakah suatu ran­cangan undang-undang yang dikembangkan telah sesuai dengan tujuan hukum Islam. Implikasi riset secara teoretis adalah perlu adanya kajian lebih sistematis dan praktis tentang gagasan Athiyyah, sehingga dapat memperkaya paradigma hukum Islam yang progresif dan objektif. Direkomendasikan kepada para peneliti hukum Islam untuk menggunakan paradigma ini dalam kajian empiris, di samping untuk memperkaya wawasan, juga sebagai alat uji sejauh mana efektivitas dan objektivitas teori ini dalam konteks kajian hukum di Indonesia.  Kata Kunci: Hukum, Jamaluddin Athiyyah, Kemanusiaan, Maqashid Syariah.
Pernikahan Endogami Jemaat Ahmadiyah Yogyakarta Perspektif Maqashid Al-Shari'ah Hidayatullah, Sahrul
Al-Hukama': The Indonesian Journal of Islamic Family Law Vol. 12 No. 2 (2022): Desember
Publisher : Islamic Family Law Department, Sharia and Law Faculty, UIN Sunan Ampel Surabaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/alhukama.2022.12.2.1-20

Abstract

This study will examine the endogamous marriage regulation system in the Ahmadiyya congregation, the aim is to analyze the function of the rules in the family and community scope of the Ahmadiyya Jama'at in Yogyakarta. This research is a field research which also includes qualitative with a phenomenological-sociological approach that uses the theory of Maqāṣid al-Sharī'ah Jamaluddin Athiyah. The conclusion of this study is that the Ahmadiyya Jamaat's endogamous marriage in the family dimension according to the maqāṣid al-sharī'ah Jamaluddin Athiyah can be understood from the seven spaces of movement as follows; First, maintain the pattern of relationships between husband and wife. Second, preserving the existence and purity of the Ahmadiyya Community. Third, maintain the peace and integrity of the family of the Ahmadiyya Community. Fourth, maintain the purity of the family lineage. Fifth, preserving the ideology of the Ahmadiyya Community in the family environment. Sixth, maintain the principles and patterns of family relationships. Seventh, protecting family economic disparities and alleviating poverty.  [Aturan pernikahan yang berupa larangan menikah dengan selain Ahmadiyah (endogami) merupakan peraturan khusus yang diatur dalam sebuah lembaga yang bernama Rishta Nata. Aturan tersebut berorientasi pada pemeliharaan keluarga agar terbentuk keseragaman pandangan hidup dalam rumah tangga jemaat Ahmadiyah, sehingga tercipta keluarga yang harmonis dibawah naungan ajaran Ahmadiyah. Penelitian ini akan mengkaji tentang sistem peraturan pernikahan endogami di jemaat Ahmadiyah, tujuannya untuk menganalisa fungsi aturan dalam ruang lingkup keluarga dan komunitas Jemaat Ahmadiyah di Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian field research yang juga termasuk kualitatif dengan pendekatan fenomenologis-sosiologis yang menggunakan teori Maqāṣid al-Sharī’ah Jamaluddin Athiyah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pernikahan endogami Jemaat Ahmadiyah dalam dimensi keluarga menurut maqāṣid al-sharī’ah Jamaluddin Athiyah dapat dipahami dari tujuh ruang gerak sebagai berikut; Pertama, menjaga pola hubungan antar suami-istri. Kedua, melestarikan eksistensi dan kemurnian Jemaat Ahmadiyah. Ketiga, menjaga ketentraman dan keutuhan keluarga Jemaat Ahmadiyah. Keempat, memelihara kemurnian nasab keluarga. Kelima, melestarikan ideologi Jemaat Ahmadiyah di lingkungan keluarga. Keenam, menjaga prinsip dan pola hubungan keluarga. Ketujuh, melindungi kesenjangan ekonomi keluarga serta mengentaskan kemiskinan.]
Pengaruh Model Direct Instruction Berbantu Media Geoboard Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Bangun Datar Kelas V SDN Turus 5 Hidayatullah, Sahrul; Ari Gunardi; Anna Maria Oktaviani
Jurnal Pengajaran Sekolah Dasar Vol. 4 No. 4 (2025): Jurnal Pengajaran Sekolah Dasar
Publisher : EDUPEDIA PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56855/jpsd.v4i4.1764

Abstract

Rendahnya motivasi dan hasil belajar matematika pada materi bangun datar di kelas V SDN Turus 5 menjadi dasar perlunya inovasi melalui penerapan model dan media pembelajaran yang lebih efektif. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh model Direct Instruction berbantu media geoboard terhadap motivasi dan hasil belajar matematika siswa. Penelitian menggunakan metode eksperimen dengan desain one-group pretest–posttest dan melibatkan 29 siswa yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Instrumen penelitian terdiri atas angket motivasi belajar dan tes hasil belajar yang telah divalidasi serta diuji reliabilitasnya. Analisis data dilakukan dengan membandingkan skor pretest dan posttest, di mana motivasi belajar diuji menggunakan paired sample t-test, sedangkan hasil belajar dianalisis melalui uji Wilcoxon dan perhitungan N-Gain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Direct Instruction berbantu geoboard berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa. Rata-rata skor motivasi meningkat dari 53,28 menjadi 82,62 dengan nilai Sig. (2-tailed) 0,000 < 0,05. Hasil belajar juga mengalami peningkatan signifikan dari 53,00 menjadi 83,07, dibuktikan melalui uji Wilcoxon dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 serta N-Gain yang berada pada kategori tinggi. Temuan ini menunjukkan bahwa kombinasi model Direct Instruction dan media geoboard efektif dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar matematika siswa pada materi bangun datar. Oleh karena itu, strategi ini dapat dijadikan alternatif pembelajaran yang mendukung peningkatan kualitas proses belajar mengajar di sekolah dasar.