Penelitian dilakukan bertujuan untuk mengetahui respon peternak terhadap pemanfaatan recording Inseminasi buatan untuk menghindari inbreeding ternak sapi potong. Populasi dari penelitian ini adalah 100 orang peternak dan kemudian diambil sampel sebanyak 50 orang, data diolah dengan metode survey, observasi, dan wawancara. Survey merupakan metode yang digunakan untuk pengolahan data pada usaha peternakan sapi potong. Observasi, wawancara dan dukumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mengolah data. Variabel penelitian yang digunakan sebagai berikut keterampilan peternak, umur peternak, pengetahuan tingkat pendidikan peternak, sikap, dan jumlah kepemilikan ternak. Penelitian yang dilakukan menghasilkan bahwa tingkat respon para peternak terhadap pemanfaatan recording Inseminasi Buatan (IB) untuk menghindari inbreeding di Desa Pesanggaran peternak yang terbanyak berdasarkan tingkat umur adalah peternak yang berumur 40 – 60 tahun yaitu sebesar 31 orang atau 62%, Peternak yang berpendidikan SMP sebanyak 22 orang atau 44% dan lulusan SMA sebanyak 22 otrang atau 44%. Mayoritas peternak berpendidikan SMP dan SMA, jumlah ternak yang dimiliki oleh peternak yang paling tinggi yaitu 1 – 5 ekor yaitu sebanyak 42 orang peternak atau 84%. Peternak termasuk dalam kategori pengetahuan sedang 96%, kategori sikap sedang 82%, dan kategori keterampilan 70%. Dapat disimpulkan tingkat respon peternak terhadap pemanfaatan recording Inseminasi Buatan untuk menghindari inbreeding di Desa Pesanggaran tergolong dalam kategori sedang. Saran perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui keefektifan recording Inseminasi Buatan untuk menghindari inbreeding pada ternak sapi potong.