Penggunaan bahan alam sebagai salah satu terapi pengobatan telah diterima secara luas hampir di seluruh dunia. Menurut World Health Organitation (WHO), negara-negara di Afrika, Asia, dan Amerika latin menggunakan obat herbal sebagai pelengkap pengobatan primer. Penggunaan tanaman obat juga ditujukan untuk menurunkan tingkat resistensi terhadap antibiotik. Resistensi terhadap penggunaan antibiotik merupakan masalah besar, maka solusinya adalah dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada karena sumber obat terbaik adalah obat alami. Tujuan Penelitian ini Untuk mengetahui daya hambat ekstrak jintan hitam (Nigella sativa) terhadap pertumbuhan bakteri Acinetobacter baumannii. Penelitian ini merupakan penelitian ekperimental laboratorik dengan metode dilusi cair. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah jintan hitam (Nigella sativa) dengan cara konsentrasi bertingkat 256mg/mL, 128mg/mL, 64mg/mL, 32mg/mL, 16mg/mL, 8mg/mL, 4mg/mL, 2mg/mL, 1mg/mL, 0,5mg/mL, 0,25mg/mL, dan 0,125mg/mL, dan pemeriksaan di lakukan di Laboratorium Mikrobiologi Program Analis Kesehatan Universitas MH Thamrin Jakarta. Nilai konsentrasi hambat minimum (KHM/MIC) ekstrak jintan hitam yang di dapatkan pada konsentrasi 256 mg/mL pada amoxicillin konsentrasi 128 mg/mL terhadap bakteri Acinetobacter baumannii. Simpulan Ekstrak etanol jintan hitan (Nigella sativa) memiliki daya hambat antibakteri terhadap bakteri Acinetobacter baumanniiKata kunci : Ekstrak jintan hitam (Nigella sativa), Acinetobacter baumannii, amoxicillin