Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Studi Gambaran Kadar Asam Urat, Ureum dan Kreatinin Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Rahayu, Cahyawati; Permana, Atna; Seprima, Fajriah
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol. 8 No. 1 (2022): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v8i1.871

Abstract

Abstrak Gagal ginjal kronik didefinisikan sebagai kerusakan ginjal yang terjadi lebih dari 3 bulan berupa kelainan struktur ataupun fungsi dengan atau tanpa penurunan laju filtrasi glomerulus. Asam urat merupakan produk akhir metabolism purin yang berasal dari dalam tubuh maupun dari luar tubuh. Ureum adalah produk limbah dari pemecahan protein dalam tubuh. Kreatinin adalah hasil perombakan kreatin, semacam senyawa berisi nitrogen yang terutama dalam otot. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kadar asam urat, ureum dan kreatinin pada pasien gagal ginjal kronik serta untuk memperoleh informasi gambaran pasien GGK berdasarkan jenis kelamin dan usia. Berdasarkan studi literature diketahui hasil pada penelitian Loho, dkk., (2016), Mantiri, dkk., (2017) dan Alfonso, dkk., (2016)   berdasarkan usia menunjukkan bahwa pasien gagal ginjal kronik paling banyak berusia >66 tahun sebanyak 17 pasien (48,5%). Pada penelitian Heriansyah, dkk., (2019) menunjukkan bahwa sebagian besar pasien ggk paling banyak berusia 15-55 tahun sebanyak 111 pasien (74,5%). Pada penelitian Nur, dkk., (2018) menunjukkan bahwa pasien ggk dengan rentang usia 50-59 tahun sebanyak 13 pasien (38,2%). Berdasarkan jenis kelamin sebagian besar pasien laki-laki menderita gagal ginjal kronik daripada perempuan. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan kadar asam urat, ureum dan kreatinin pada seluruh pasien gagal ginjal kronik. Kata Kunci         : Gagal ginjal kronik, asam urat, ureum, kreatinin. 
Gambaran D-Dimer Pada Pasien Terkonfirmasi Covid-19 di Rumah Sakit dr. Abdul Radjak Salemba Jakarta Permana, Atna; Bedah, Sumiati; Wibowo, M Krisnadi
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol. 8 No. 1 (2022): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v8i1.882

Abstract

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) disebabkan oleh turunan corona virus baru yang bernama Sars-Cov-2. Pada tanggal 11 Maret 2020, WHO sudah menetapkan COVID-19 sebagai pandemi. Pasien COVID-19 sering mengalami peningkatan D-dimer yang signifikan, dikarenakan terjadinya trombosis yang berakibat pada kelainan koagulasi yang dapat dilihat dari pemeriksaan D-dimer. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kadar pemeriksaan D-dimer pada pasien terkonfirmasi COVID-19 di Rumah Sakit dr.Abdul Radjak Salemba. Peneliti menggunakan metode deskriptif analitik dengan data laboratorium pada bulan Februari 2021 pada seluruh pasien rawat  inap yang terkonfirmasi COVID-19 di RS dr.Abdul Radjak Salemba, didapatkan hasil dari 58 pasien terkonfirmasi COVID-19 lebih banyak diderita pada jenis kelamin Perempuan dengan rentangusia 30-39 tahun, yaitu sebanyak 15 orang dengan persentase nilai D-dimer normal sebesar 1.72% dan abnormal sebesar 24.13% sedangkan COVID-19 lebih sedikit diderita pada jenis kelamin laki-laki dengan rentang usia 20-29,yaitu sebanyak 4 orang dengan persentase nilai D-dimer normal 3.44% dan abnormal sebesar 3.44%. Pasien COVID-19 yang melakukan pemeriksaan D-dimer didapat hasil rerata yaitu 3,6413 mg/L. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pasien terkonfirmasi COVID-19 dapat mengalami trombosis dan perlu dilakukan pemeriksaan D-dimer untuk pemantauan efektivitas pengobatan. Kata Kunci: COVID-19, D-dimer 
Gambaran Kadar CEA dan CA 19-9 Sebagai Skrining Kanker Pankreas Di Rumah Sakit X Jakarta Utara Tahun 2021 Widhyasih, Retno Martini; Zuraida, Zuraida; Mukti, Septiana Widya; Permana, Atna; Fauziah, Prima Nanda; Nurdiani, Catu Umirestu
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol. 8 No. 2 (2022): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v8i2.1201

Abstract

Kanker pankreas merupakan salah satu penyebab utama kematian yang disebabkan karena kanker. Pada umumnya, kanker pankreas dikaitkan dengan prognosis yang sangat buruk dikarenakan beberapa alasan, salah satunya karena didiagnosis pada stadium lanjut dan beberapa kasus tidak ada gejala. Dalam penegakan diagnosis kanker pankreas dapat digunakan kombinasi pemeriksaan pencitraan seperti USG/CT Scan dan pemeriksaan laboratorium penanda tumor seperti CEA dan CA 19-9 sebagai pilihan pertama untuk skrining awal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kadar CEA dan CA 19-9 pada suspek kanker pankreas di Rumah Sakit X Jakarta Utara periode Januari – Desember 2021. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan data sekunder dari pemeriksaan kadar CEA dan CA 19-9 pada 100 pasien suspek kanker pankreas. Kanker pankreas pada umumnya diderita laki-laki dan usia lanjut dan pada penelitian ini didapatkan laki-laki 66% dan lansia sebanyak 35%. Hasil pemeriksaan CEA dan CA 19-9 yang dilakukan bersamaan didapatkan hasil CEA abnormal dan CA 19-9 abnormal sebanyak 40%. Kombinasi serum CA 19-9 dan CEA dapat meningkatkan spesifisitas. Pada penelitian ini, kenaikan CEA didapatkan pada 41% kasus suspek kanker pankreas. Penanda tumor CA 19-9 dianggap yang paling baik untuk diagnosis kanker pankreas, karena mempunyai sensitivitas dan spesitivitas tinggi dan pada penelitian ini didapatkan 68% didapatkan kadar abnormal. Kadar CA 19-9 dan CEA serum yang abnormal berkorelasi erat dengan prognosis pasien kanker pankreas. Selain itu, dibandingkan dengan pasien dengan kadar CA 19- 9 dan CEA yang normal, pasien dengan peningkatan kadar CA 19-9 atau CEA seringkali memiliki prognosis yang lebih buruk yang menunjukkan bahwa tumor sudah dalam stadium lanjut.. Simpulan, Pemeriksaan CEA dan CA 19-9 dapat digunakan sebagai penanda tumor yang sensitive dan spesifik sebagai pemeriksaan skrining kanker pankreas, namun tetap perlu dilakukan penunjang diagnostik seperti pencitraan untuk mengetahui stadium kanker pankreasKata kunci : CEA, CA 19-9, Skrining Kanker Pankreas
Gambaran Hasil Pemeriksaan Neutrofil Limfosit Rasio, CRP dan D-Dimer Dalam Memantau Keparahan Pasien Positif Covid-19 Di Rumah Sakit Haji Jakarta Tahun 2022 Susanti, Ellis; Permana, Atna
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol. 9 No. 1 (2023): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v9i1.1407

Abstract

Identifikasi awal dari indikator yang membedakan pasien COVID-19 yang parah dari yang sedang dapat memfasilitasi intervensi medis yang lebih cepat seperti perawatan intensif untuk yang sakit kritis, sehingga menurunkan tingkat kematian dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya medis. Tujuan penelitian ini adalah identifikasi dini pasien COVID-19 dengan gejala berat melalui pemeriksaan Neutrofil Limfosit rasio, CRP dan D-Dimer, sehingga pasien COVID-19 dengan gejala berat dapat ditangani lebih dini dan tidak berakhir dengan kematian. Target khusus penelitian ini untuk mengetahui bagaimana gambaran hasil pemeriksaan Neutrofil Limfosit rasio, CRP dan D-Dimer dalam memantau keparahan  pasien positif COVID-19. Metode penelitian yang digunakan adalah desain cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 108 pasien COVID-19 dengan kondisi parah berdasarkan data rekam medik periode Juni 2020-Desember 2021. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan 82% pada hasil Netrofil Limfosit rasio (rerata 6,2), 100% pada hasil pemeriksaan CRP (rerata 34,8 mg/L) dan D-Dimer (2,5 mg/L), dengan korelasi kuat (r= 0,67) dan signifikansi hubungan 0,01 (< 0,05). Simpulan pemeriksaan Netrofil Limfosit rasio, CRP dan D-Dimer dapat digunakan untuk memprediksi tingkat keparahan pada pasien COVID-19.Kata kunci:   COVID-19, Neutrofil Limfosit rasio, CRP, D-Dimer 
Uji Daya Hambat Ekstrak Jintan Hitam (Nigella sativa) Terhadap Bakteri Acinetobacter baumannii Dengan Metode Dilusi Cair Permana, Atna; N, Mazlan; Zuraida, Zuraida; Ricardo, Vanness
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol. 9 No. 2 (2023): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v9i2.1887

Abstract

Penggunaan bahan alam sebagai salah satu terapi pengobatan telah diterima secara luas hampir di seluruh dunia. Menurut World Health Organitation (WHO), negara-negara di Afrika, Asia, dan Amerika latin menggunakan obat herbal sebagai pelengkap pengobatan primer. Penggunaan tanaman obat juga ditujukan untuk menurunkan tingkat resistensi terhadap antibiotik. Resistensi terhadap penggunaan antibiotik merupakan masalah besar, maka solusinya adalah dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada karena sumber obat terbaik adalah obat alami. Tujuan Penelitian ini Untuk mengetahui daya hambat ekstrak jintan hitam (Nigella sativa) terhadap pertumbuhan bakteri Acinetobacter baumannii. Penelitian ini merupakan penelitian ekperimental laboratorik dengan metode dilusi cair. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah jintan hitam (Nigella sativa) dengan cara konsentrasi bertingkat 256mg/mL, 128mg/mL, 64mg/mL, 32mg/mL, 16mg/mL, 8mg/mL, 4mg/mL, 2mg/mL, 1mg/mL, 0,5mg/mL, 0,25mg/mL, dan 0,125mg/mL, dan pemeriksaan di lakukan di Laboratorium Mikrobiologi Program Analis Kesehatan Universitas MH Thamrin Jakarta. Nilai konsentrasi hambat minimum (KHM/MIC) ekstrak jintan hitam yang di dapatkan pada konsentrasi 256 mg/mL pada amoxicillin konsentrasi 128 mg/mL terhadap bakteri Acinetobacter baumannii. Simpulan Ekstrak etanol jintan hitan (Nigella sativa) memiliki daya hambat antibakteri terhadap bakteri Acinetobacter baumanniiKata kunci : Ekstrak jintan hitam (Nigella sativa), Acinetobacter baumannii, amoxicillin
Uji Daya Hambat Antibakteri Kombinasi Ekstrak Kulit Buah Manggis Komersial (Garcinia mangostana L) dan Amoksisilin Terhadap Bakteri Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) Permana, Atna; N, Mazlan
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol. 10 No. 1 (2024): ANAKES: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v10i1.2214

Abstract

Amoxicillin is a beta-lactam antibiotic compound and has the chemical name alpha-amino-hydroxylbenzyl-penicillin. This drug was initially developed to have an advantage over ampicillin: it can be better absorbed in the digestive tract. The chemical contents of mangosteen rind (KBM) are xanthone, mangostin, garcinone, flavonoids and tannins. In addition, mangostenol, mangostenone A, mangostenone B, trapezifolixanton, tovofilin B, alpha mangostin, beta mangostin, garsinone B, mangostinone, epicatechin, and mangostanol. Mangosteen (Garcinia Mangostana L.) has many pharmacological properties; KBM also has antimicroorganism properties. It is estimated that alpha mangostin and/or KBM extract works in a similar way to amoxicillin, namely stopping the formation of bacterial cell walls. Alpha mangostin (flavonoid) or KBM extract (clavulanic acid) have similar groups or active substances. The aim of this research is to prove the antibacterial mechanism of action of the combination of KBM (Garcinia mangostana L) extract with amoxicillin on the growth of MRSA bacterial cells. Conclusion: The MIC of commercial GML extract, amoxicillin against MRSA is 137.50 µg/mL and 250.00 µg/mL respectively. The checkerboard test showed synergistic activity of commercial GML (34.38 µg/mL) plus amoxicillin (62.50 µg/mL) against Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) or Staphylococcus aureus ATCC BAA-3. The FIC index of amoxicillin plus GML against MRSA strains was 0.50. The synergistic activity of this combination was confirmed by a 2 log10 CFU/mL reduction of these treated cells compared with amoxicillin treatment alone. Conclusion that the combination of commercial mangosteen peel extract and amoxicillin is able to inhibit the growth of Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA). Key words: Alpha mangostin, amoxicillin, Staphylococcus aureus, FIC
Gambaran Kadar Gula Darah Puasa dan HbA1c dengan Pasien Diabetes Melitus Tipe II di Rumah Sakit Ibu dan Anak Al Fauzan Jakarta Afiana, Rizkia Zulva; Latifah, Imas; Jumhati, Siti; Permana, Atna; Rahayu , Cahyawati
Indonesian Red Crescent Humanitarian Journal Vol. 2 No. 2 (2023): Indonesian Red Crescent Humanitarian Journal
Publisher : Bulan Sabit Merah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56744/irchum.v2i2.36

Abstract

Diabetes Melitus merupakan penyakit yang ditandai dengan terjadinya hiperglikemia dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang dihubungkan dengan kekurangan secara absolut atau relatif dari kerja dan atau sekresi insulin. Gula Darah Puasa dan Hemoglobin (A1c) merupakan untuk memonitoring gula darah pasien diabetes melitus dalam waktu jangka panjang. Who memprediksi jumlah penderita DM di Indonesia pada tahun 2030 sekitar 21,3 juta. Hal ini sangat berbahaya karena dapat menimbulakan komplikasi penyakit yang parah. Dan di Rumah Sakit Al Fauzan Jakarta belum diketahui data yang menunjukan kadar Gula Darah Puasa dengan HbA1c di Rumah Sakit Ibu dan Anak Al Fauzan Jakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kadar gula darah puasa dan HbA1c dengan pasien diabetes melitus tipe II di Rumah Sakit Ibu dan Anak Al Fauzan Jakarta. Penelitian ini berupa data rekam medik pasien diabetes melitus di Rumah Sakit Ibu dan Anak Al Fauzan Jakarta pada bulan  Maret – Mei 2023. Berdasarkan pada hasil penelitian ini didapatkan 50 pasien diabetes melitus lebih banyak pada jenis kelamin perempuan pada usia diatas 60 tahun, yaitu sebanyak 20 pasien (40%). Persentase kadar gula darah puasa normal sebanyak 16 pasien (32%). Dan terbanyak abnormal sebesar 34 pasien (68%). Sedangkan persentase kadar HbA1c normal sebanyak 8 pasien (16%). Dan terbanyak abnormal 41 pasien (82). Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pasien diabetes melitus mengalami penurunan metabolisme tubuh, kurang nya beraktifitas, sering mengkonsumsi lemak dan kurang mengkonsumsi buah dan sayur. %). Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menambahkan faktor risiko.
Antibakteri α-Mangostin Ekstrak Garcinia mangostana L. terhadap Spesies Staphylococcus aureus dari Isolat Klinik Permana, Atna; Zuraida; Susanti, Ellis
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 16 No 2 (2024): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jik.v16i2.2406

Abstract

Infeksi yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus (S. aureus) menjadi tantangan besar dalam dunia medis karena resistensi bakteri terhadap antibiotik konvensional. Akibatnya, pengobatan alternatif diperlukan, salah satunya adalah penggunaan bahan alami yang memiliki sifat antibakteri. Studi ini menyelidiki sifat antibakteri α-mangostin ekstrak kulit buah manggis ( Garcinia mangostana L.) terhadap S. aureus dalam isolat klinik. Untuk mengetahui seberapa efektif antibakteri α-mangostin, penelitian ini menggunakan uji dilusi atau uji minimum inhibitory concentration (MIC). Menurut hasil penelitian, α-mangostin memiliki aktivitas antibakteri yang signifikan terhadap isolat klinik S. aureus, dengan MIC 3.261 ug/mL, sementara MIC amoxicillin adalah 104.375 ug/mL. MIC menunjukkan bahwa, pada konsentrasi rendah, α-mangostin dapat menghentikan pertumbuhan S. aureus. Sedangkan hasil kombinasi menunjukan reduksi yang bermakna yaitu ekstrak kulit buah manggis 0.815 ug/mL dan amoxicillin 26.093 ug/mL. Kesimpulan dari penelitian ini adalah α-mangostin dari ekstrak manggis (Garcinia mangostana L) dapat berfungsi sebagai antibakteri alami yang dapat menghentikan pertumbuhan S. aureus dan dapat menjadi solusi dalam eradikasi penyakit infeksi bakteri yang resisten terhadap antibiotik.
Gambaran Kadar Hemoglobin Pada Pasien Malaria di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta Indonesia Damayanti, Vila; Permana, Atna; Fauziah, Prima Nanda; Susanti, Ellis; Latifah, Imas; Masdianto
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol. 11 No. 1 (2025): ANAKES: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v11i1.2669

Abstract

Malaria is both an acute and chronic disease caused by protozoa of the genus Plasmodium with the clinical manifestation of fever, anemia and spleen enlarfication. People with malaria, which the plasmodium attacks, are red blood cells. Malaria infections destroy erythrocytes, which results in a change in hemoglobin levels far lower than normal value. This study aims to find out the hemoglobin level in malaria patients, knowing the distribution of the number of malaria patients and the hemoglobin levels based on gender, age, and type of Plasmodium sp. The study employed a secondary descriptive method of data analysis by calculating the distribution of hemoglobin levels presented in the form of tables and narratives, the data used by up to 116 samples of malaria patients. Data retrieval took place at rspad gatot soebroto lab with populations and samples from 2013- 2023. Obtained from a hemoglobin level check in malarial patients shows a value of min 7.0 gr/dl, Max 16.9 gr/dl, mean 12.6 gr/dl, low hemoglobin level 82 patients (70.7%), normal 31 patients (26.7%), 3 (2.6%), the highest distribution of the number of patients in 2022 (15.5 percent). With the largest abnormal measured measured in men by 75 patients (64.2%), the results of a lower level check at 19- 44 (adults), with 64 patients (55.2%), the most malaria patients suffer from plasmodium vivax with a lower percentage of 51 patients (44.0%). In conclusion, that the most malaria affected men, an age susceptible to 19-44 (adult) malaria, and most malaria patients have plasmodium vivax infected.  Keywords : Hemoglobin, gender, malaria, Plasmodium sp, age
Studi Gambaran Kadar Asam Urat, Ureum dan Kreatinin Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Rahayu, Cahyawati; Permana, Atna; Seprima, Fajriah
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol. 8 No. 1 (2022): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v8i1.871

Abstract

Abstrak Gagal ginjal kronik didefinisikan sebagai kerusakan ginjal yang terjadi lebih dari 3 bulan berupa kelainan struktur ataupun fungsi dengan atau tanpa penurunan laju filtrasi glomerulus. Asam urat merupakan produk akhir metabolism purin yang berasal dari dalam tubuh maupun dari luar tubuh. Ureum adalah produk limbah dari pemecahan protein dalam tubuh. Kreatinin adalah hasil perombakan kreatin, semacam senyawa berisi nitrogen yang terutama dalam otot. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kadar asam urat, ureum dan kreatinin pada pasien gagal ginjal kronik serta untuk memperoleh informasi gambaran pasien GGK berdasarkan jenis kelamin dan usia. Berdasarkan studi literature diketahui hasil pada penelitian Loho, dkk., (2016), Mantiri, dkk., (2017) dan Alfonso, dkk., (2016)   berdasarkan usia menunjukkan bahwa pasien gagal ginjal kronik paling banyak berusia >66 tahun sebanyak 17 pasien (48,5%). Pada penelitian Heriansyah, dkk., (2019) menunjukkan bahwa sebagian besar pasien ggk paling banyak berusia 15-55 tahun sebanyak 111 pasien (74,5%). Pada penelitian Nur, dkk., (2018) menunjukkan bahwa pasien ggk dengan rentang usia 50-59 tahun sebanyak 13 pasien (38,2%). Berdasarkan jenis kelamin sebagian besar pasien laki-laki menderita gagal ginjal kronik daripada perempuan. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan kadar asam urat, ureum dan kreatinin pada seluruh pasien gagal ginjal kronik. Kata Kunci         : Gagal ginjal kronik, asam urat, ureum, kreatinin.Â