Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Kemampuan Penyediaan Air Bersih PDAM Tirta Raya Untuk Daerah Pelayanan Desa Kapur Kabupaten Kubu Raya Cahyani, Larasati Dwi; Purnaini, Rizki; Utomo, Kiki Prio
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 11, No 3 (2023): Oktober 2023
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v11i3.69559

Abstract

Kebutuhan air bersih suatu wilayah ditentukan oleh pertambahan penduduk dan urbanisasi. Selain itu, distribusi air yang memadai harus mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan air bersih dan mendapatkan dukungan dari masyarakat umum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar kebutuhan air bersih di wilayah pelayanan Desa Kapur., mengetahui kemampuan penyediaan air bersih IPA Kapur Tirta Raya untuk mencukupi kebutuhan air bersih di daerah pelayanan Desa Kapur dan mengetahui perbandingan antara kebutuhan air bersih daerah pelayanan Desa Kapur dengan kemampuan penyediaan air IPA Kapur Tirta Raya. Metode penelitian dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 responden masyarakat Desa Kapur untuk mengetahui besar kebutuhan atau pemakaian air yang digunakan. Hasil dari penelitian ini yaitu total kebutuhan air bersih di Desa Kapur sebesar 1.521.537 liter/hari, dengan kebutuhan pada jam puncak sebesar 2.191.541 liter/hari. Kapasitas IPA yang ada saat ini sebesar 20 liter/detik tidak cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhan air penduduk Desa Kapur. Kebutuhan penduduk di wilayah layanan Desa Kapur bisa terpenuhi dengan adanya IPA baru yang berkapasitas 100 liter/detik. Kapasitas 100 liter/detik dari IPA Kapur memenuhi seluruh kebutuhan air bersih dari 18% populasi desa tersebut, dan pada jam sibuk, kebutuhan air mencapai 25% dari total output. Kapasitas produksi yang tersisa digunakan untuk desa lain yang dilayani.
Perbandingan Pendapatan Budidaya Udang Vaname dengan Sistem Tradisional dan Empang Plastik di Kabupaten Jembrana CAHYANI, LARASATI DWI; AMBARAWATI, I GUSTI AGUNG AYU; SUDARMA, I MADE
Jurnal Agribisnis dan Agrowisata (Journal of Agribusiness and Agritourism) Vol.12, No.1, Juli 2023
Publisher : Agribusiness Study Program, Faculty of Agriculture, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JAA.2023.v12.i01.p31

Abstract

The Comparison of Vannamei Shrimp Farming Income with Traditional System and HDPE Lined Ponds in Jembrana Regency Shrimp farming has become a priority in the development of aquaculture in Indonesia because that possesses a high economic value. Vannamei shrimp was recently introduced as a priority commodity in Indonesia. Busmetik is one of the intensive shrimp farming technology using high-density polyethylene (HDPE) plastics as inner lining ponds. However, intensive shrimp farming was only able to be practiced by large-scale farmers because it requires a greater amount of costs. This research aims to (1) identify the comparison of vannamei shrimp farming income with traditional system and plastic lined-ponds, and (2) to find out the obstacles faced by farmers in vannamei shrimp farming. This study was conducted in Jembrana regency. The site location was determined purposely because it is a center for vannamei shrimp production in Bali Province. The selection of respondents was done by using a proportional random sampling technique with 26 traditional shrimp farmers and 8 plastic lined-pond shrimp farmers. The method of analysis used in this study is comparative analysis of farm income, R/C Ratio, and descriptive analysis. Farming income is obtained in one season of production with an average of 75 days of cultivation. The results showed that the average income of traditional shrimp farmers was Rp. 17,969,856 per hectare per season, while the average income of lined ponds shrimp farmers at Rp. 135,623,051 per hectare per season. R/C ratio of traditional shrimp farmers is 1,22 whereas the lined-ponds shrimp farmers is 1,33 and statistic test result is significant. The obstacles of shrimp farming are pests and diseases, climate changes, and large capital issue.