Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Analisis Bentuk Mikroplastik pada Sedimen Pantai Mangrove di Kalimantan Barat Febriyanti, Shafira Viana; Utomo, Kiki Prio; Sulastri, Aini
Journal of Marine Research Vol 13, No 2 (2024): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmr.v13i2.36714

Abstract

Persebaran sampah plastik yang berasal dari kegiatan manusia akan berakhir pada pesisir laut. Sebesar 80% sampah plastik yang memberikan kontribusi negatif terhadap lingkungan akan mengalami pengendapan dan terdegradasi menjadi partikel mikroplastik. Ukuran partikel mikroplastik antara 0,3 - ≤5 mm berpotensi terendap dalam sedimen pantai, salah satunya jenis lingkungan bervegetasi mangrove. Penumpukan partikel mikroplastik di akar dan batang mangrove akan berdampak bagi pertumbuhan ekosistem serta biota air, oleh karena itu dilakukan perhitungan jumlah mikroplastik dengan analisis laboratorium berdasarkan identifikasi bentuk partikel. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan alat hand coring serta sekop sebagai pembanding jumlah mikroplastik di setiap titik. Tahapan analisis laboratorium terdiri dari pengeringan sampel, degradasi bahan organik, pemisahan densitas, filtrasi dan identifikasi visual mikroskop. Terdapat lima bentuk mikroplastik yang diperoleh yaitu fiber, fragmen, pellet, foam dan film. Pengambilan sampel menggunakan hand coring diperoleh hasil terbanyak partikel mikroplastik di setiap titik secara berurutan Titik C1, C2 dan C3 yaitu 85 fragmen, 67 fiber dan 133 fragmen. Sedangkan menggunakan alat sekop jumlah partikel terbanyak secara berurutan titik C1, C2 dan C3 yaitu 42 fiber, 76 fragmen dan 82 partikel fragmen. Perbedaan jumlah partikel di setiap titik dikarenakan banyak sumber pencemar secara alami, manusia dan existing lingkungan. Penelitian ini akan menjadi dasar penanggulangan dan minimalisir pengurangan sampah plastik untuk mengurangi dampak pencemaran mikroplastik dan konservasi di sedimen pantai Kalimantan Barat.  The spread of plastic waste originating from human activities will end up on sea coasts. As much as 80% of plastic waste which makes a negative contribution to the environment will experience deposition and be degraded into microplastic particles. Microplastic particle sizes between 0.3 - ≤5 mm have the potential to be deposited in coastal sediments, one type of mangrove vegetated environment. The buildup of microplastic particles in the roots and stems of mangroves will have an impact on the growth of the ecosystem and aquatic biota, therefore the amount of microplastics is calculated using laboratory analysis based on identification of the particle shape. Sampling was carried out using a hand coring tool and a shovel to compare the number of microplastics at each point. The laboratory analysis stages consist of sample drying, organic material degradation, density separation, filtration and microscope visual identification. There are five forms of microplastics obtained, namely fiber, fragments, pellets, foam and film. Sampling using hand coring resulted in the highest number of microplastic particles at each point, respectively Points C1, C2 and C3, namely 85 fragments, 67 fibers and 133 fragments. Meanwhile, using a shovel tool, the highest number of particles were at points C1, C2 and C3, namely 42 fibers, 76 fragments and 82 fragment particles. The difference in the number of particles at each point is due to the many sources of natural, human and environmental pollution. This research will be the basis for handling and minimizing the reduction of plastic waste to reduce the impact of microplastic pollution and conservation in West Kalimantan coastal sediments.
Analisis Kemampuan Penyediaan Air Bersih PDAM Tirta Raya Untuk Daerah Pelayanan Desa Kapur Kabupaten Kubu Raya Cahyani, Larasati Dwi; Purnaini, Rizki; Utomo, Kiki Prio
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 11, No 3 (2023): Oktober 2023
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v11i3.69559

Abstract

Kebutuhan air bersih suatu wilayah ditentukan oleh pertambahan penduduk dan urbanisasi. Selain itu, distribusi air yang memadai harus mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan air bersih dan mendapatkan dukungan dari masyarakat umum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar kebutuhan air bersih di wilayah pelayanan Desa Kapur., mengetahui kemampuan penyediaan air bersih IPA Kapur Tirta Raya untuk mencukupi kebutuhan air bersih di daerah pelayanan Desa Kapur dan mengetahui perbandingan antara kebutuhan air bersih daerah pelayanan Desa Kapur dengan kemampuan penyediaan air IPA Kapur Tirta Raya. Metode penelitian dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 responden masyarakat Desa Kapur untuk mengetahui besar kebutuhan atau pemakaian air yang digunakan. Hasil dari penelitian ini yaitu total kebutuhan air bersih di Desa Kapur sebesar 1.521.537 liter/hari, dengan kebutuhan pada jam puncak sebesar 2.191.541 liter/hari. Kapasitas IPA yang ada saat ini sebesar 20 liter/detik tidak cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhan air penduduk Desa Kapur. Kebutuhan penduduk di wilayah layanan Desa Kapur bisa terpenuhi dengan adanya IPA baru yang berkapasitas 100 liter/detik. Kapasitas 100 liter/detik dari IPA Kapur memenuhi seluruh kebutuhan air bersih dari 18% populasi desa tersebut, dan pada jam sibuk, kebutuhan air mencapai 25% dari total output. Kapasitas produksi yang tersisa digunakan untuk desa lain yang dilayani.
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Sederhana Untuk Masyarakat Desa Kuala Behe Kecamatan Kuala Behe Kabupaten Kuala Behe Marbun, Nency Sesilya; Purnaini, Rizki; Utomo, Kiki Prio
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 11, No 3 (2023): Oktober 2023
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v11i3.68167

Abstract

Desa Kuala Behe memiliki IPA IKK dengan kapasitas pengolahan 10 liter/detik dan melayani 1.630 jiwa dari 3.950 jiwa total keseluruhan penduduk yang ada di Desa Kuala Behe. Perencanaan ini diharapkan mampu menghasilkan sebuah rancangan teknologi yang sederhana, pengolahan air yang akan direncanakan berupa pengolahan sederhana skala komunal untuk 100 Kepala Keluarga (KK) non perpipaan. Perencanaan ini bertujuan untuk menentukan metode rancangan tepat guna yang sesuai dengan luas lahan. Kebutuhan air di Desa Kuala Behe ini sebesar 2,5 liter/detik. Hasil analisis menunjukan parameter-parameter yang tidak memenuhi karakteristik diantaranya adalah E. Coli (26 CFU/100 mL), kadmium (0,0558 mg/L), besi (2,4833 mg/L), timbal (0,0956 mg/L), warna (462 Pt-Co Unit), dan TSS (277,8 mg/L) berdasarkan syarat kualitas air bersih Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2021 Kelas 1. Instalasi ini direncanakan sesuai dengan SNI 6774:2008, dengan metode pengolahan konvensional lengkap yaitu unit koagulasi menggunakan pengadukan cepat tipe hidrolis yang memanfaatkan gravitasi pada terjunan air, dengan menggunakan koagulan tawas, flokulasi menggunakan vertical baffled channel, sedimentasi menggunakan plate settler, filtrasi menggunakan sistem saringan pasir cepat, desinfeksi menggunakan desinfektan kimia berupa larutan kaporit dan terakhir adalah unit reservoir. Dengan luas lahan yang digunakan 110, 331 m2.
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih di Desa Teluk Melano Kecamatan Simpang Hilir Kabupaten Kayong Utara Susanti, Fitria; Utomo, Kiki Prio; Pramadita, Suci
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 12, No 2 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v12i2.76735

Abstract

The lack of access to clean water services had led a significant portion of the community in Teluk Melano Village to rely on river water and rainwater as their primary sources to meet their needs. Teluk Melano Village has the highest population in the Simpang Hilir District, Kayong Utara Regency. As of now, Teluk Melano Village does not have a Clean Water Supply System (BPAM). Therefore, a study was needed to meet the demand for clean water by conducting a Clean WaterTreatment Plant (IPA Bersih) Planning for Teluk Melano Village. This study aimed to design a clean water supply system with a planning period of the next 15 years (2023-2037). The method used involved primary data collection based on SNI 6989.57.2008 and SNI 8066:2015, and secondary data collection sourced from the Teluk Melano Village Monograph for the years 2020 and 2022. The total demand for clean water in Teluk Melano Village in 2037 would be 3.39 liters/second with a population of 1930 people. The results of the water quality test of the Melani River in this study showed that the parameters of E-coli, color, and pH, based on Government Regulation No. 22 of 2021, Class1, on the Implementation and Management of the Environment, did not meet the standard quality requirements for clean water. The planned Water Treatment Plant (WTP) included a complete conventional treatment process, including coagulation using hydraulic type rapid mixing utilizing gravity on the waterfall, flocculation using vertical baffled channels, sedimentation using plate settlers to reduce turbidity, filtration using rapid sand filters with filter media consisting of quartz sand and support media consisting of gravel, disinfection using chemical disinfectant in the form of chlorine solution, neutralization using a dosing pump for the addition of lime, and the type of reservoir used is a ground reservoir.Keywords: clean water, Water Treatment Plant, Teluk Melano Village
Optimalisasi Sistem Pengangkutan Sampah Di Kabupaten Bengkayang Berbasis Geographic Information System (GIS) Putra, Ezzwar Dwi; Utomo, Kiki Prio; Sulastri, Aini
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 11, No 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v11i2.64824

Abstract

The solid waste transportation system in Bengkayang Regency is currently not effective. This is due to unfinished facilities and infrastructure also low level of public awareness about not being disciplined in disposing of waste on time, polluted the environment. This study aims to find out the pattern of the existing waste transportation system in Bengkayang Regency and provide solutions for optimizing the waste transportation system with the help of GIS applications. The research methodology used is direct measurement in the field or on existing conditions, which refers to the Minister of Public Works Regulation No. 3 of 2013. The results of measuring waste transport cycles under existing conditions amount to 1 trip per day and several routes that have not been effective with two transportation systems, namely the HCS   and SCS, where waste transportation routes and routes can be optimized by making the shortest route at the longest route distance from TPS to TPA Magmagan, which is 30.92 km. GIS is used to get an alternative route of transportation with the greatest distance, namely a garbage truck with police number KB 8257 KF to the final processing site by taking a shorter route than the existing route, which 28.14 km, therefore it"™s necessary to add a route alternative.
Analisis Kualitas Air Baku dan Kebutuhan Air Bersih Sebagai Dasar Perencanaan Sistem Pengolahan Air Bersih di Desa Sungai Rengas Aminuddin, Aminuddin; Purnaini, Rizki; Utomo, Kiki Prio
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 11, No 3 (2023): Oktober 2023
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v11i3.68674

Abstract

Desa Sungai Rengas merupakan desa yang mempunyai potensi untuk berkembang karena wilayahnya yang berdekatan dengan Kota Pontianak. Mayoritas penduduk menggunakan air sungai dan air sumur sebagai sumber utama untuk aktivitas sehari-hari, karena hingga saat ini masyarakat Desa Sungai Rengas masih belum menperoleh akses pelayanan air bersih. Tujuan dari perencanaan ini yaitu mengetahui kualitas air baku, menghitung kebutuhan air bersih yang dapat digunakan pada perencanaan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Bersih Desa Sungai Rengas. Metode yang digunakan pada perencanaan ini adalah pengumpulan data sekunder yang bersumber dari BPS Kabupaten Kubu Raya dan Bisnis plant PERUMDA Tirta Raya, pengumpulan data primer berdasarkan (SNI) 6989.57.2008 dan (SNI) 8066 : 2015 serta metode Jar Test. Hasil uji kualitas air Sungai Kapuas yang akan digunakan sebagai air baku, menunjukan bahwa parameter Padatan Terlarut Total (TDS), Padatan Tersuspensi Total (TSS), Derajat Keasaman (pH), dan Total Coliform telah memenuhi standar baku mutu air baku. Sedangkan parameter Warna, Kekeruhan, Kebutuhan Oksigen Biokimiawi (BOD), Oksigen Terlarut (DO) dan Besi (Fe) belum memenuhi standar baku mutu persyaratan air air baku. Berdasarkan hasil perhitungan debit kebutuhan air bersih pada tahun 2035 pada saat harian maksimum sebesar 77,68 L/det dan debit jam puncak sebesar 101,32 L/det.
Pengaruh Aktivitas Budaya Keramba Jaring Apung Terhadap Kualitas Air Sungai Mempawah Sinurat, Merry Ananda Pratiwi; Utomo, Kiki Prio; Desmaiani, Herda
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 12, No 2 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v12i2.75619

Abstract

The Mempawah River is a water source used by the people of Mempawah Regency and plays an important role in supporting life. One of the community activities as a means of livelihood is fishing activities, namely fish cultivation. Effluent or waste from cultivation activities goes directly into the river body. This causes the entry of polluted materials such as organic materials originating from feed remains, feces and fish urine into the river body and can affect river water quality parameters. Increasing the concentration of organic matter in water can have an impact on reducing water quality. One of them is increasing BOD concentration. This research aims to determine the BOD concentration in waters, calculate the pollution load. The results of the research show that there is a BOD concentration value that is above the class II river water quality standard according to Government Regulation Number 22 of 2021.
EVALUASI DAN OPTIMALISASI IPA SEMELAGI 1 PERUMDA AIR MINUM GUNUNG POTENG SINGKAWANG Halim, Jean Sudarto; Utomo, Kiki Prio; Asbanu, Govira Christiadora
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 11, No 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v11i2.65998

Abstract

IPA Semelagi 1 Perumda Air Minum Gunung Poteng Singkawang memiliki kapasitas 50 liter/detik, hanya memproduksi rata-rata pada tahun 2020 sebesar 33,61 liter/detik dan tahun 2021 sebesar 36,01 liter/detik. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui penyebab tidak optimalnya kapasitas pengolahan, kondisi bangunan, dan optimalisasi kapasitas pengolahan. Metode penelitian ini dilakukan adalah mengumpulkan data-data dari kondisi eksisting dengan metode checklist, wawancara dengan Kepala Unit IPA, dan mengukur debit air yang masuk ke unit IPA berdasarkan SNI 8137:2015. Berdasarkan perhitungan debit diperoleh nilai debit sebesar 32,69 l/detik, dari nilai debit tersebut dianalisis perhitungan dimensi bangunan, evaluasi dan optimalisasi unit IPA berdasarkan SNI 6774-2008 sehingga didapatkan penyebab tidak optimal pengolahan ialah ketidaksesuaian debit pengolahan berdasarkan debit pengolahan yang telah ditentukan sehingga menyebabkan turunnya debit air yang diolah dan ketidaksesuaian kapasitas yang diolah. Faktor lain yang menyebabkan tidak optimalnya debit air pengolahan ialah bangunan IPA yang miring sehingga petugas harus menurunkan debit pengolahan. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini yaitu mengatur ulang diameter pipa pada unit intake menjadi 6 inci, mengurangi jumlah filtrasi yang dioperasikan dari 5 bak menjadi 2 bak, dan menambah jumlah bak reservoir serta perbaikan gambar desain pada unit reservoir yang berukuran panjang 25 m, lebar 15 m, dan kedalaman 3 m.
Identifikasi Mikroplastik Pada Limbah Laundry di Kota Pontianak Khairunnisa, Rizqa; Utomo, Kiki Prio; Sulastri, Aini
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 12, No 3 (2024): Juli 2024
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v12i3.78352

Abstract

Aktivitas masyarakat yang semakin tinggi, mendorong munculnya usaha-usaha yang bertujuan meringankan beban masyarakat seperti jasa laundry. Limbah yang dihasilkan usaha jasa laundry mengandung detergent, benang dan serat-serat kain sintetis (mikroplastik). Mikroplastik merupakan polimer sintetis berukuran kurang dari 5mm yang tidak dapat didegradasi sempurna dan akan menjadi kontaminan lingkungan untuk jangka panjang. Ukurannya yang kecil mengakibatkan mikroplastik dapat masuk dalam rantai makanan dan menimbulkan dampak toksisitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk, kelimpahan, massa dan jenis polimer mikroplastik di limbah cair laundry. Pengumpulan sampel dilakukan pada laundry X Kota Pontianak dengan mengambil 3 sampel pada proses pencucian, pembilasan dan pengeringan. Analisis laboratorium diawali dengan penyaringan sampel, degradasi organik, pemisahan densitas, penyaringan akhir, pengamatan mikroskop dan uji FTIR. Mikroplastik yang ditemukan di seluruh sampel hanya berbentuk fiber, dengan polimer acrylonitrile butadiene styrene pada pencucian pertama dan polietilen pada pencucian kedua dan ketiga. Diantara semua proses, pencucian merupakan proses yang melepaskan mikroplastik paling banyak dengan rata-rata kelimpahan 2.239 partikel/L dan massa 129 gr. Penelitian ini menemukan bahwa detergent, umur pakaian, sistem putaran dan keberadaan air pada proses meningkatkan pelepasan serat mikroplastik selama pencucian.
Perencanaan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALDT) di Perumahan Graha Kirana 11, Kota Pontianak Frida, Julieta Nanda; Utomo, Kiki Prio; Fitrianingsih, Yulisa
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 12, No 2 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v12i2.75571

Abstract

Menurut RKPD Kota Pontianak 2023, hampir 100% masyarakat di Kota Pontianak menggunakan septic tank sebagai sarana pengolahan air limbahnya, namun tidak semua septic tank dalam kondisi yang layak dipakai. Kerusakan pada septic tank memiliki resiko mencemarkan air tanah dan permukaan tanah yang memicu penyakit seperti diare. Berdasarkan permasalahan tersebut, solusi yang bisa digunakan adalah membangun Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALD) yang lebih mudah untuk diawasi dan dirawat serta pengolahan yang lengkap yaitu, SPALD Terpusat. Perencanaan dilakukan dengan cara mengumpulkan data baik data yang didapat langsung dari lapangan maupun dari dokumentasi yang telah tersedia, kemudian data tersebut dianalisa untuk mendapatkan perancangan pipa dan IPAL serta rencana anggaran biaya (RAB). Hasil dari perencanaan ini adalah : (1) Sub sistem pelayanan, terdiri dari Perencanaan pemasangan pipa persil berdiameter 100 mm serta grease trap dan bak kontrol disetiap pekarangan rumah, (2) Sub sistem pengumpulan, terdiri dari perencanaan pemasangan pipa lateral berdiameter 150 mm serta pengadaan 6 buah manhole,(3) Sub sistem pengolahan, terdiri dari perencanaan bak pengolahan yaitu bar screen bak pendahuluan, bak biofilter anaerob, bak sedimentasi dan bak desinfeksi.