Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pendampingan Penggunaan Aplikasi Marketplace untuk Meningkatkan Omset Penjualan bagi Pelaku UMKM Kuliner Jakarta Pusat Turangan, Joyce
Prapanca : Jurnal Abdimas Vol. 3 No. 2 (2023): Prapanca : Jurnal Abdimas
Publisher : LPPM Stikosa - AWS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37826/prapanca.v3i2.534

Abstract

Assistance in using the marketplace application to increase sales turnover for culinary Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) in Central Jakarta is an effort that aims to help culinary MSMEs take advantage of digital platforms to increase their sales and competitiveness. Through training methods, direct assistance, and preparation of marketing strategies, culinary MSMEs are given the knowledge and skills needed to optimize the use of marketplace applications. The results of this assistance show a significant increase in knowledge, expansion of market reach, increase in sales turnover, and operational efficiency of culinary MSMEs. In conclusion, mentoring the use of the marketplace application plays an important role in helping culinary MSMEs increase their sales turnover, contribute to the growth of the culinary MSME sector, and encourage economic growth in Central Jakarta.
PENDAMPINGAN PENGUATAN KOMPETENSI DIGITAL UNTUK MENINGKATKAN KESIAPAN KERJA DAN DAYA SAING REMAJA PUTUS SEKOLAH Turangan, Joyce
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol. 8 No. 1 (2025): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v8i1.33805

Abstract

This mentoring program aimed to empower school dropouts in Kwitang, Senen, Central Jakarta, by strengthening their digital competencies to meet the demands of the modern job market. Conducted over one month, the training combined online Zoom sessions and face-to-face consultations. It focused on three main areas: (1) using LinkedIn for personal branding and networking, (2) navigating job search platforms such as Jobstreet, Indeed, and Glassdoor, and (3) creating digital CVs using Canva. Evaluation included pre- and post-tests, mentor observations, and a satisfaction survey across five dimensions. Results showed that 87% of participants successfully optimized their LinkedIn profiles with a notable increase in connections, 80% produced industry-standard CVs, and 73% submitted at least three job applications within two weeks post-training. The average digital skills score improved from 45 to 82, and participant satisfaction scored 4.4 out of 5. These findings demonstrate the effectiveness of practical, mentor-guided training in enhancing job readiness among underserved youth. The hybrid learning model encouraged active engagement and provided flexible access to learning. Literature supports that digital literacy and personal branding positively influence employability. Despite challenges such as limited device access and varying motivation levels, the program offers a replicable model for similar communities. Future efforts should include digital certification and collaboration with industry partners to improve long-term impact. Overall, this program meaningfully contributes to reducing the digital skills gap and improving employment prospects for marginalized youth. ABSTRAK Kegiatan pendampingan ini bertujuan untuk memberdayakan remaja putus sekolah di wilayah Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, melalui peningkatan kompetensi digital yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja modern. Pelatihan dilaksanakan selama satu bulan dengan metode campuran daring dan tatap muka, mencakup tiga fokus utama: (1) penggunaan LinkedIn untuk membangun personal branding dan jaringan profesional, (2) pemanfaatan platform pencari kerja seperti Jobstreet, Indeed, dan Glassdoor, serta (3) pembuatan CV digital menggunakan aplikasi Canva. Evaluasi dilakukan secara kuantitatif melalui pra-pasca tes, observasi, dan survei berbasis lima dimensi. Hasil menunjukkan bahwa 87% peserta berhasil mengoptimalkan profil LinkedIn dengan peningkatan koneksi yang signifikan, 80% menghasilkan CV digital sesuai standar industri, dan 73% mengajukan lamaran kerja dalam dua minggu setelah pelatihan. Skor keterampilan digital rata-rata meningkat dari 45 (pra-tes) menjadi 82 (pasca-tes), dan survei kepuasan menunjukkan skor 4,4 dari 5. Temuan ini menunjukkan efektivitas pendekatan pelatihan berbasis praktik dan bimbingan langsung dalam meningkatkan kesiapan kerja remaja putus sekolah. Selain itu, integrasi metode daring dan onsite memungkinkan fleksibilitas dan keterlibatan aktif peserta. Studi literatur yang mendukung menunjukkan bahwa literasi digital, personal branding, dan kemampuan menggunakan platform digital memiliki korelasi positif terhadap peluang kerja. Meskipun beberapa tantangan muncul terkait akses perangkat dan variasi motivasi, program ini memberikan dasar yang kuat bagi pelatihan serupa di wilayah lain. Rekomendasi ke depan mencakup integrasi sertifikasi digital dan kemitraan industri untuk meningkatkan keberlanjutan dan efektivitas program. Secara keseluruhan, kegiatan ini memberikan kontribusi nyata dalam menjembatani kesenjangan keterampilan digital di kalangan remaja putus sekolah dan mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat.
PENDAMPINGAN PENGGUNAAN APLIKASI MARKETPLACE UNTUK MENINGKATKAN OMSET PENJUALAN BAGI PELAKU UMKM KULINER JAKARTA PUSAT Turangan, Joyce
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol. 6 No. 2 (2023): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v6i2.25047

Abstract

Pendampingan penggunaan aplikasi marketplace untuk meningkatkan omset penjualan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kuliner di Jakarta Pusat merupakan upaya yang bertujuan untuk membantu UMKM kuliner memanfaatkan platform digital guna meningkatkan penjualan dan daya saing mereka. Melalui metode pelatihan, pendampingan langsung, dan penyusunan strategi pemasaran, para pelaku UMKM kuliner diberikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengoptimalkan penggunaan aplikasi marketplace. Hasil pendampingan ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam pengetahuan, perluasan jangkauan pasar, peningkatan omset penjualan, dan efisiensi operasional pelaku UMKM kuliner. Dalam kesimpulannya, pendampingan penggunaan aplikasi marketplace berperan penting dalam membantu UMKM kuliner meningkatkan omset penjualan mereka, berkontribusi pada pertumbuhan sektor UMKM kuliner, dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Jakarta Pusat.
FROM CAMPUS TO CAREER: HOW INTERNSHIP, SKILLS, AND ORGANIZATIONAL EXPOSURE SHAPE WORK READINESS Turangan, Joyce; Herwindiati, Dyah Erny; Muis, Mahlia
Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis Vol. 9 No. 2 (2025): Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmieb.v9i2.35388

Abstract

Di tengah persaingan pasar kerja yang semakin ketat, kesiapan kerja lulusan perguruan tinggi menjadi isu penting yang perlu mendapatkan perhatian. Berbagai penelitian sebelumnya mengenai faktor-faktor yang memengaruhi kesiapan kerja menunjukkan hasil yang belum konsisten, khususnya terkait peran soft skills, pengalaman magang, dan pengalaman organisasi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh ketiga variabel tersebut terhadap kesiapan kerja mahasiswa tingkat akhir di Jakarta.  Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik purposive sampling. Sebanyak 150 responden yang terdiri dari mahasiswa tingkat akhir dan lulusan baru berpartisipasi melalui kuesioner daring. Analisis data dilakukan dengan SmartPLS 4.1.1.2 melalui dua tahapan, yaitu pengujian outer model untuk menguji validitas dan reliabilitas, serta inner model untuk menilai hubungan antarvariabel, R², dan uji hipotesis.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga variabel independent, yaitu  pengalaman magang, soft skills, dan pengalaman organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan kerja. Di antara ketiganya, soft skills memiliki pengaruh paling dominan dengan koefisien jalur sebesar 0.520, menunjukkan bahwa kompetensi non-teknis menjadi faktor utama dalam membentuk kesiapan kerja. Nilai R² sebesar 0.828 mengindikasikan bahwa 82,8% variasi kesiapan kerja dapat dijelaskan oleh model penelitian ini.  Kebaruan penelitian ini terletak pada integrasi simultan ketiga variabel tersebut ke dalam satu model prediktif, sehingga mampu memberikan gambaran lebih komprehensif mengenai faktor-faktor yang memengaruhi kesiapan kerja. Temuan ini juga memberikan rekomendasi praktis bagi perguruan tinggi untuk memperkuat pembelajaran berbasis pengalaman dan pengembangan soft skills dalam kurikulum akademik guna meningkatkan daya saing lulusan.   In today’s increasingly competitive job market, graduate work readiness has emerged as a pressing issue for higher education institutions. Previous studies on the determinants of work readiness have often reported inconsistent findings, particularly regarding the roles of internships, soft skills, and organizational experience. Addressing this gap, the present study aims to investigate the combined influence of these three factors on the work readiness of final-year university students in Jakarta.  A quantitative research design was employed using purposive sampling, with data collected from 150 respondents consisting of final-year students and recent graduates through online questionnaires. Data analysis was conducted using SmartPLS 4.1.1.2, involving outer model testing to establish validity and reliability, and inner model testing to examine structural relationships, coefficient of determination (R²), and hypothesis testing.  The findings reveal that internship experience, soft skills, and organizational experience all have a positive and significant effect on work readiness. Among these, soft skills emerged as the most dominant factor with a path coefficient of 0.520, indicating that interpersonal competencies and self-management abilities are critical for graduate preparedness. Furthermore, the R² value of 0.828 suggests that 82.8% of the variance in work readiness can be explained by the three predictors combined.  The novelty of this study lies in its simultaneous integration of internships, soft skills, and organizational experience into a single predictive model, offering a more comprehensive perspective on student employability. These results provide actionable implications for universities, emphasizing the need to strengthen experiential learning opportunities and systematically embed soft skill development into academic curricula to better equip graduates for professional challenges.