Fly Ash merupakan limbah padat yang dihasilkan dari pembakaran batubara pada pembangkit tenaga listrik. Jumlah limbah abu batu bara yang sangat besar apabila tidak dikelola dan dimanfaatkan dengan benar dapat menimbulkan masalah lingkungan yang serius selain memerlukan tempat penampungan yang sangat luas. Penggunaan material Fly Ash sebagai material pembentuk bata beton didasari pada sifat material ini yang memiliki kemiripan dengan sifat semen. Adapun tujuan dari skirpsi ini adalah untuk mempelajari sifat fisis dan mekanis dari bata beton yang dihasilkan. Benda uji yang digunakan adalah bata beton persegi panjang dengan ukuran 39 x 19 x 10 cm sebanyak 130 buah. Pembuatan bata beton dibuat dengan pasir sedang, Semen singa merah dan limbah Fly Ash yang diperoleh dari PLTU Bengkayang. Benda uji dibuat dengan substitusi Fly Ash yaitu 0%,5%,15%, 25%,dan 35% dari volume semen. Pengujian yang dilakukan adalah visual, berat isi, absorpsi, densitas dan kuat tekan. Bedasarkan pengujian yang dilakukan, Secara visual bata beton telah memenuhi syarat tampak luar dan ketentuan toleransi ukuran Sesuai SNI 03-0349-1989. Berat volume rata-rata bata beton umur 28 hari dengan variasi 0%, 5%, 15%, 25%, dan 35% adalah 1125,506 kg/m3;1078,273 kg/m3; 1059,109 kg/m3;1049,933 kg/m3;dan1042,645 kg/m3. Densitas rata-rata bata beton umur 28 hari dengan variasi 0%, 5%, 15%, 25%, dan 35% adalah 2,028 gr/cm3;1,885 gr/cm3;1,839 gr/cm3;1,811 gr/cm3; dan 1,791 gr/cm3. Absorbsi rata-rata bata beton umur 28 hari dengan variasi 0%, 5%, 15%, 25%, dan 35% adalah 20,06 %;16,56 %;14,95 %;14,33 %; dan 13,56 %. Kuat tekan rata-rata bata beton umur 28 hari dengan variasi 0%, 5%, 15%, 25%, dan 35% adalah 1,200 MPa;0,790 MPa;0,657 MPa;0,580 MPa; dan 0,518 MPa.