Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Analisis Kinerja dan Kepentingan Moda Angkutan Bus dan Mobil Travel Agent Rute Simpang Empat – Kota Padang Hafiz, Ahmad Al; Andani, I Gusti Ayu
Jurnal Komposit: Jurnal Ilmu-ilmu Teknik Sipil Vol. 8 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/komposit.v8i1.14863

Abstract

Upaya untuk memperbaiki layanan transportasi umum di Kabupaten Pasaman Barat khususnya di Simpang Empat perlu dilakukan mengingat bertambahnya jumlah penduduknya tiap tahun. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pandangan masyarakat Simpang Empat mengenai kinerja dan tingkat kepentingan moda angkutan bus dan mobil travel agent dengan rute Simpang Empat - Kota Padang. Sampel penelitian adalah masyarakat Simpang Empat dengan random sampling sebanyak 174 responden. Metode analisis menggunakan statistik deskriptif dan Importance Performance of Analysis (IPA) dengan variabel refealed preference. Untuk moda angkutan bus didapatkan tingkat kinerja tertinggi yaitu atribut ke-11, sopir ramah kepada penumpang dan atribut ke-9 yaitu adanya larangan merokok di dalam kendaraan memiliki tingkat kinerja paling rendah. Sedangkan tingkat kepentingan tertingginya adalah atribut ke-7 yaitu sopir mengemudi dengan tertib (tidak ugal-ugalan) dan tingkat kepentingan terendah adalah atribut ke-16 yaitu tersedianya informasi pelayanan jadwal keberangkatan. Kemudian untuk moda angkutan mobil travel agent, atribut ke-11 yaitu sopir ramah kepada penumpang merupakan tingkat kinerja tertinggi dan tingkat kinerja yang paling rendah yaitu atribut ke-18, ketepatan waktu angkutan pada jadwal keberangkatan dan kedatangan. Untuk tingkat kepentingan tertinggi adalah atribut ke-7 yaitu sopir mengemudi dengan tertib (tidak ugal-ugalan) dan tingkat kepentingan terendah adalah atribut ke-19 dan 20 yaitu tersedianya kursi prioritas bagi lansia atau ibu hamil dan penyandang disabilitas dapat menggunakan angkutan dengan baik.
Analisis penerapan Area Traffic Control System (ATCS) di Pusat Kota Ambon Hendriks, Petrick Yoshuel; Andani, I Gusti Ayu
Jurnal Komposit: Jurnal Ilmu-ilmu Teknik Sipil Vol. 8 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/komposit.v8i1.14894

Abstract

The Area Traffic Control System is part of the Intelligent Transportation System that coordinates traffic signaling devices according to real conditions in the field so as to have a positive influence on traffic at intersections and the transportation network as a whole. The study was conducted at six intersections that currently use traffic signal devices in Ambon city center. Based on the results of the Analytical Hierarchy Process, it was found that the most influential criterion is road performance with a weight of 58.4% compared to the other two criteria. Of the six intersections, Al-Fatah intersection has the highest total score. However, the total score of the other five intersections is also quite good. The application of this system is more advisable at intersections with good VC ration, spaced with the next intersection and located in commercial activity areas..
Pemodelan Pemilihan Moda Perjalanan dengan Kombinasi Stated dan Revealed Preference: Studi Kasus Kota Makassar Andani, I Gusti Ayu; Taufik, Yushalihah Fitri
TATALOKA Vol 26, No 3 (2024): Volume 26 No. 3 August 2024
Publisher : Universitas Diponegoro Publishing Group, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/tataloka.26.3.180-194

Abstract

Penggunaan kendaraan pribadi semakin meningkat menyebabkan meningkatnya kemacetan. Rendahnya minat masyarakat dalam menggunakan BRT yang ditunjukkan dengan rendahnya load factor berdampak pada berhentinya pengoperasian BRT. Hal ini menjadikan adanya isu ketidakseimbangan antara supply dan demand transportasi. Dengan mengambil studi kasus di Kota Makassar, penelitian ini bertujuan untuk memodelkan pemilihan moda transportasi guna mengetahui potensi permintaan angkutan umum massal dalam mendukung kebijakan pengembangan angkutan umum massal. Penelitian ini menggunakan metode analisis discrete choice model dengan pendekatan disagregat dengan menggunakan data stated dan revaled preferences yang berasal dari 400 responden. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh terhadap pemilihan moda perjalanan berkaitan dengan karakteristik pelaku perjalanan, karakteristik perjalanan, karateristik fasilitas transportasi, persepsi terhadap moda, dan attitude. Probabilitas pemilihan angkutan umum lebih rendah (11%) dibandingkan kendaraan pribadi (52% untuk sepeda motor dan 24% untuk mobil). Lebih lanjut, analisis elastisitas menunjukkan bahwa BRT dan sepeda motor pribadi adalah moda transportasi yang paling sensitif terhadap perubahan terhadap perubahan biaya perjalanan. Guna dapat secara signifikan meningkatkan peluang permintaan terhadap BRT, tidak hanya diperlukan penurunan tarif BRT, namun juga biaya penggunaan kendaraan pribadi, terutama sepeda motor.
Pemodelan Waktu Tempuh Perjalanan Komuter di Kota Bandung: Faktor Sosial Ekonomi, Kepuasan Tempat Tinggal, dan Moda Transportasi Andani, I Gusti Ayu; Vinishaumi, Vania
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 20, No 4 (2024): JPWK Volume 20 No. 4 December 2024
Publisher : Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/pwk.v20i4.65139

Abstract

Kota Bandung menempati urutan ke-14 kota termacet di Asia dan pertama di Indonesia berdasarkan laporan Asia Development Outlook 2019. Ketidaksesuaian antara lokasi tempat tinggal dan tempat kerja, serta keterbatasan angkutan umum, telah menyebabkan tingginya kepemilikan kendaraan pribadi dan tingginya mobilitas penduduk. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi faktor-faktor yang memengaruhi waktu tempuh perjalanan komuter di Kota Bandung dengan mempertimbangkan faktor sosial ekonomi, kepuasan tempat tinggal, dan pilihan moda transportasi. Data diperoleh melalui kuesioner yang didistribusikan secara daring kepada 282 responden, dan analisis dilakukan menggunakan regresi linier berganda dan analisis faktor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tujuh variabel yang signifikan memengaruhi waktu tempuh perjalanan, yaitu jarak, pilihan moda transportasi (kendaraan pribadi dan transportasi online), biaya perjalanan, pendapatan, kepuasan terhadap kedekatan tempat tinggal, serta kepuasan terhadap keamanan dan kenyamanan tempat tinggal. Moda transportasi online memiliki waktu tempuh tercepat dibandingkan kendaraan pribadi dan angkutan umum, sementara pengguna dengan pendapatan lebih tinggi cenderung tinggal lebih jauh dari tempat kerja demi kenyamanan dan keamanan. Temuan ini menggarisbawahi pentingnya pengembangan angkutan umum yang terintegrasi, terjangkau, dan memiliki konektivitas tinggi untuk mendukung mobilitas perkotaan yang berkelanjutan di Kota Bandung.
Penyediaan Infrastruktur Dasar di Ibu Kota Baru: Tantangan dan Rekomendasi Novitasari, Fika; Maryati, Sri; Andani, I Gusti Ayu
TATALOKA Vol 27, No 1 (2025): Volume 27 No. 1 February 2025
Publisher : Universitas Diponegoro Publishing Group, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/tataloka.27.1.42-56

Abstract

Penyediaan infrastruktur dasar sangat dibutuhkan untuk mendukung aktivitas masyarakat, dan menciptakan lingkungan yang berkelanjutan. Komponen utama dari infrastruktur dasar meliputi transportasi; air bersih; sanitasi; dan pengelolaan sampah. Penyediaan infrastruktur dasar merupakan bagian penting untuk mendukung tercapainya SDGs 11 “make cities and human settlement inclusive, safe, resilient and sustainable”. Prinsip ini sejalan dengan tujuan Ibu Kota Nusantara (IKN “kota berkelanjutan di dunia” yaitu memberikan pelayanan infrastruktur secara efektif seperti pemanfaatan sumber daya air dan energi yang efisien, pengelolaan sampah berkelanjutan, moda transportasi terpadu, lingkungan layak huni dan sehat.  Mengingat pentingnya peran infrastruktur dasar untuk mendukung pengembangan ibu kota baru Nusantara Indonesia, studi terkait penyediaan dan perencanaan infrastruktur dasar menjadi sangat diperlukan. Beberapa tantangan dalam penyediaan infrastruktur dasar bagi Ibukota Negara Baru sudah dinyatakan dalam berbagai studi sebelumnya. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi tantangan dari penyediaan infrastruktur dasar di beberapa ibu kota negara baru seperti Abuja (Nigeria), Brasilia (Brazil) dan Putrajaya (Malaysia); dan memberikan pembelajaran serta rekomendasi bagi penyediaan infrastruktur dasar di Nusantara, Indonesia. Metode yang digunakan dalam studi ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan systematic literature review (SLR). Studi ini menemukan bahwa tantangan penyediaan infrastruktur di beberapa ibu kota negara baru berkaitan dengan tata kelola infrastruktur lintas wilayah, disparitas regional penyediaan infrastruktur dari ibu kota negara baru dan wilayah sekitarnya, serta beberapa tantangan yang bersifat teknis. Rekomendasi yang dapat diambil dari temuan tersebut bagi IKN ditekankan pada pertimbangan potensi ketimpangan penyediaan infrastruktur dasar antara wilayah inti IKN dengan wilayah sekitarnya yang seiring waktu dapat menjadi tekanan bagi lingkungan dan masyarakat IKN sendiri. 
Pemodelan Distribusi Pergerakan dan Pemilihan Moda pada KSPN Ciwidey dan KSPD Rancabali Nur Faida, Elsa Efrina; Adam, Kharaz Aljauzi; Ermawati, Anggun Dwi; Andani, I Gusti Ayu
Jurnal Penelitian Transportasi Darat Vol. 27 No. 1 (2025): Jurnal Penelitian Transportasi Darat
Publisher : Sekretariat Badan Kebijakan Transportasi, Formerly by Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/jptd.v27i1.2395

Abstract

Berdasarkan Masterplan Perekonomian Kabupaten Bandung 2021-2026, diketahui bahwa pada tahun 2020, Kecamatan Rancabali memiliki kunjungan wisatawan tertinggi dengan total kunjungan 777.722 wisatawan atau 58% dari total kunjungan wisatawan ke Kabupaten Bandung. Selain itu, Pemerintah Kabupaten Bandung berencana mengembangkan sarana dan prasarana transportasi dalam mendukung potensi pariwisata yang ada. Rencana pengembangan tersebut di antaranya adalah reaktivasi jalur kereta api lokal Cikudapateuh dan pengembangan Jalan Tol Soreang–Ciwidey–Cidaun. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bangkitan–tarikan pergerakan, distribusi perjalanan, pemilihan moda transportasi, dan analisis kinerja jalan. Penelitian ini menggunakan metodologi berdasarkan pendekatan bangkitan-tarikan pergerakan wisatawan, distribusi perjalanan dengan model gravity doubly constrained, serta analisis mode share berdasarkan konversi jumlah orang menjadi kendaraan dan satuan ekuivalen mobil penumpang (EMP). Tujuannya adalah untuk memetakan aksesibilitas menuju kawasan wisata Ciwidey dan Bandung Selatan melalui analisis input-proses-output yang digambarkan dalam diagram alir penelitian. Pendekatan ini memberikan gambaran menyeluruh tentang pola pergerakan dan jenis moda transportasi yang digunakan wisatawan. Hasil analisis menunjukkan bahwa pemilihan moda masih didominasi oleh penggunaan kendaraan pribadi dengan total pergerakan kendaraan pribadi sebesar 633.624 kendaraan/hari (60%) dibandingkan dengan penggunaan kendaraan umum (angkot) sebesar 211.208 kendaraan/hari (40%). Berdasarkan analisis kinerja jalan, volume kendaraan pribadi di Kecamatan Soreang dan Ciwidey telah melebihi kapasitas jalan. Oleh karena itu, direkomendasikan adanya peningkatan kapasitas Jalan Soreang–Ciwidey dan Ciwidey–Rancabali di beberapa segmen yang menjadi akses utama menuju KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional) Ciwidey dan KSPD (Kawasan Strategis Pariwisata Daerah) Rancabali untuk mengurangi kemacetan dan memberikan alternatif moda angkutan umum lainnya.
Pengaruh Perilaku Berkendara Sepeda Motor Tidak Menggunakan Helm di Kabupaten Sumenep Farmadi, Arbi Ali; Andani, I Gusti Ayu; Prameswari, Shafira
Warta Penelitian Perhubungan Vol. 35 No. 2 (2023): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/warlit.v35i2.2231

Abstract

Salah satu penyebab terbesar kematian di dunia adalah kejadian kecelakaan lalu lintas. Perilaku berkendara berisiko memiliki sumbangsih besar terhadap kejadian kecelakaan lalu lintas. Banyak faktor pengaruh, baik internal ataupun eksternal, yang telah diteliti seperti karakter individu, faktor psikologi, dan kondisi lingkungan binaan. Akan tetapi mengaitkannya faktor penegakan hukum masih sedikit dilakukan, terlebih dengan pemanfaatan teknologi, sedangkan hal tersebut berimplikasi pada perilaku pengendara sepeda motor. Kabupaten Sumenep memiliki persentase perilaku berkendara berisiko, khususnya tidak menggunakan helm, tertinggi ketiga di Provinsi Jawa Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perilaku berkendara berisiko sepeda motor tidak menggunakan helm, khususnya di Perkotaan Sumenep yang meliputi Kecamatan Kota Sumenep dan Kecamatan Kalianget. Penelitian menggunakan metode analisis structural equation modelling berbasis partial least square dengan alat SmartPLS 3. Hasil penelitian ini mendapatkan bahwa perilaku berkendara berisiko di Kabupaten Sumenep dipengaruhi langsung oleh demografi, karakter pengendara, perceived behavioral control, karakteristik jalan, dan keberadaan electronic traffic law enforcement apabila diterapkan. Ragam pengaruh pengendara melakukan perilaku berkendara berisiko ini memberikan alternatif strategi penyelesaian yang saling mendukung.
Pengaruh Perilaku Berkendara Sepeda Motor Tidak Menggunakan Helm di Kabupaten Sumenep Farmadi, Arbi Ali; Andani, I Gusti Ayu; Prameswari, Shafira
Warta Penelitian Perhubungan Vol. 35 No. 2 (2023): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/warlit.v35i2.2231

Abstract

Salah satu penyebab terbesar kematian di dunia adalah kejadian kecelakaan lalu lintas. Perilaku berkendara berisiko memiliki sumbangsih besar terhadap kejadian kecelakaan lalu lintas. Banyak faktor pengaruh, baik internal ataupun eksternal, yang telah diteliti seperti karakter individu, faktor psikologi, dan kondisi lingkungan binaan. Akan tetapi mengaitkannya faktor penegakan hukum masih sedikit dilakukan, terlebih dengan pemanfaatan teknologi, sedangkan hal tersebut berimplikasi pada perilaku pengendara sepeda motor. Kabupaten Sumenep memiliki persentase perilaku berkendara berisiko, khususnya tidak menggunakan helm, tertinggi ketiga di Provinsi Jawa Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perilaku berkendara berisiko sepeda motor tidak menggunakan helm, khususnya di Perkotaan Sumenep yang meliputi Kecamatan Kota Sumenep dan Kecamatan Kalianget. Penelitian menggunakan metode analisis structural equation modelling berbasis partial least square dengan alat SmartPLS 3. Hasil penelitian ini mendapatkan bahwa perilaku berkendara berisiko di Kabupaten Sumenep dipengaruhi langsung oleh demografi, karakter pengendara, perceived behavioral control, karakteristik jalan, dan keberadaan electronic traffic law enforcement apabila diterapkan. Ragam pengaruh pengendara melakukan perilaku berkendara berisiko ini memberikan alternatif strategi penyelesaian yang saling mendukung.
Eksplorasi Pengaruh Persepsi Aksesibilitas terhadap Pemilihan Moda Pekerja Komuter di Koridor LRT Jabodebek Lintas Bekasi Zhafira, Muhammad Rivan; Andani, I Gusti Ayu
Jurnal Komposit: Jurnal Ilmu-ilmu Teknik Sipil Vol. 9 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/komposit.v9i2.18604

Abstract

This study aims to explore the relationship between perceived accessibility and mode choice preferences of commuting workers, particularly in the newly operational Jabodebek LRT transportation corridor. The research compares the extent to which perceived accessibility explains actual accessibility and reduces perceived accessibility, measured through Likert-scale variables, using principal component analysis (PCA). Mode choice preferences are constructed using stated preferences, and factors such as socio-demographics, travel characteristics, and PCA results on perceived accessibility are estimated using multinomial logistic regression.The study's findings indicate that, although the distance to LRT stations can be objectively measured, individual perceptions of this distance vary. Differentiation based on actual accessibility is also assessed to influence decision-making by travelers in choosing transportation modes. Several socio-demographic and travel factors are found to influence preferences for the LRT and bus modes. Meanwhile, subjective aspects, such as satisfaction with transportation modes, travel time, and travel costs, are found to significantly affect transportation mode preferences.