Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penerapan Evaluasi Sumatif dalam Pembelajaran PAI di SMPN 1 Surakarta Hadi, Abil Fida Muhammad Qois Al; Listari, Defi Anita; Meilawati, Anisa; Inayati, Nurul Latifatul
TSAQOFAH Vol 4 No 1 (2024): JANUARI
Publisher : Lembaga Yasin AlSys

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58578/tsaqofah.v4i1.2570

Abstract

Summative assessment refers to a summary of a student's performance and is intended to be reported at the end of a program of study. Although summative assessments do not have a direct impact on learning, they often influence decisions that can impact student learning. This research uses field research with qualitative methods. This method is used to explain complex phenomena by collecting detailed data. The approach used is phenomenological, namely to understand the experiences of research subjects, phenomena, including behavior, perception, motivation, etc., in the context of certain languages and natural environments. Based on the interview findings, before carrying out a summative evaluation, the class teacher carries out a formative evaluation first on PAI learning in junior high school. After carrying out the formative assessment, the PAI teacher at SMPN 1 Surakarta carried out a summative assessment. Summative assessment occurs when all learning material has been completed or at the end of learning, namely during PTS and PAS. At SMPN 1 Surakarta, the summative assessment questions are in the form of multiple choice, true false, matching and essay. Regarding obstacles, because SMPN 1 Surakarta is a state school, the obstacles faced depend on the average level of student achievement. If students are unable to achieve the KKM, they will be given compensation by processing the funding questions submitted in the hope of being able to achieve an assessment according to the specified KKM. Summative assessment is related to summarizing student achievements, and is directed at reporting at the end of a study program. Summative assessments do not have a direct impact on learning, although they often influence decisions that may have consequences for students learning.
Peran Bimbingan Konseling dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di Sekolah Listari, Defi Anita; Rabbani, Muhammad Faizal
Jurnal Global Futuristik Vol. 2 No. 1 (2024): Jurnal Global Futuristik : Kajian Ilmu Sosial Multidisipliner
Publisher : CV Global Research Publication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59996/globalistik.v2i1.312

Abstract

Sekolah sebagai suatu sistem yang terdiri atas beberapa komponen, yakni guru, tata usaha, peserta didik, sarana dan prasarana lainnya yang menunjang pembelajaran guna tercapainya tujuan pendidikan nasioanal sebagaimana yang digaris di dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 (Pahay W. Jimat, 2008:2) yaitu: Untuk berkembangan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Berdasarkan pada permasalahan dan tujuan pada penelitian ini, dalam pelaksanaannya peneliti menggunakan kajian literature (library research). Studi ini adalah informasi yang peneliti cari dengan mencari literatur sesuai dengan problematika yang disajikan. Peneliti mencari informasi untuk memecahkan masalah yang muncul dari membaca berbagai referensi yang sesuai. Bimbingan Konseling di sekolah merupakan suatu layanan yang bertujuan membantu siswa mengatasi permasalahan di sekolah. Bantuan konseling ini biasanya diberikan oleh konselor sekolah atau konselor bimbingan karir yang terlatih dan dapat memberikan bimbingan kepada siswa. Tujuan konseling sekolah adalah membantu siswa mengembangkan keterampilan belajar, meningkatkan rasa percaya diri, dan meningkatkan prestasi akademik. Bimbingan konseling memiliki peran yang signifikan dalam meningkatkan motivasi belajar di sekolah. Dengan fokus pada pemahaman individual siswa, identifikasi hambatan belajar, dan penyediaan strategi pemecahan masalah, bimbingan konseling mendorong pengembangan motivasi intrinsik. Melalui pendekatan ini, diharapkan siswa dapat mengatasi tantangan, menemukan tujuan belajar yang lebih jelas, dan mengembangkan kepercayaan diri untuk mencapai prestasi akademis yang lebih baik.