Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Hubungan Regulasi Emosi Dengan Penerimaan Diri Pada Remaja Yang Mengalami Body Shaming Andriana, Priskila Rossi; Heru Astikasari Setya Murti
G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol. 9 No. 2 (2025): April 2025, G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/g-couns.v9i2.6775

Abstract

Pengalaman body shaming kerap dialami remaja yang lekat dengan perubahan fisik dan emosional yang berdampak pada penurunan penerimaan diri. Regulasi emosi berperan penting mengontrol reaksi emosional remaja terhadap pengalaman body shaming. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan regulasi emosi dengan penerimaan diri pada remaja yang mengalami body shaming. Sampel penelitian ini adalah remaja yang mendapatkan body shaming dalam 2 tahun terakhir, berusia 13-21 tahun, dan berdomisili di Daerah Istimewa Yogyakarta sebanyak 134 responden. Pengumpulan data menggunakan Skala Penerimaan Diri dan Skala Regulasi Emosi dengan teknik purposive sampling. Metode analisis menggunakan Spearman Rho’ diperoleh nilai r sebesar 0,656 dengan sig = 0,000 (p<0,01) yang berarti hipotesis diterima atau terdapat hubungan positif dan signifikan dimana peningkatan atau penurunan regulasi emosi maka diikuti dengan peningkatan atau penurunan penerimaan diri pada remaja yang mengalami body shaming. Dengan demikian, regulasi emosi dapat mengatasi emosi yang dirasakan sehingga membantu remaja menerima diri dalam menghadapi perlakuan body shaming. Kata kunci: regulasi emosi, penerimaan diri, body shaming, remaja
Hubungan Social Comparison Dengan Body Dissatisfaction Pada Dewasa Awal Pengguna Instagram Meilany Putri Lestari; Heru Astikasari Setya Murti
G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol. 9 No. 2 (2025): April 2025, G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/g-couns.v9i2.7102

Abstract

Perkembangan media sosial terutama Instagram, mendorong individu untuk membandingkan diri serta memunculkan standar ideal yang sulit dicapai, sehingga perbandingan sosial menyebabkan ketidakpuasan terhadap bentuk tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan perbandingan sosial dan ketidakpuasan tubuh pada dewasa awal pengguna Instagram. Menggunakan pendekatan kuantitatif dan desain korelasional yang melibatkan 224 partisipan, dipilih melalui purposive sampling. Instrumen yang digunakan Iowa-Netherlands Comparison Orientation Measure (INCOM), reliabilitas 0,950 dan Body Shape Questionnaire (BSQ-34), reliabilitas 0,871. Hasilnya, semakin tinggi tingkat perbandingan sosial yang dilakukan individu, semakin tinggi pula tingkat ketidakpuasan tubuh yang dirasakan. Sehingga uji hipotesis dalam penelitian ini diterima, diharapkan individu dapat lebih memahami dampak perbandingan sosial terhadap ketidakpuasan tubuh, yang dapat berpotensi dalam mempengaruhi cara pandang terhadap diri sendiri maupun orang lain.  Kata Kunci: perbandingan sosial, ketidakpuasan tubuh, dewasa awal, pengguna instagram
Uncovering Pet Attachment: Dampaknya Pada Kesehatan Mental Mahasiswa Virgil, Benedikta Angela Evani; Heru Astikasari Setya Murti
G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol. 9 No. 2 (2025): April 2025, G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/g-couns.v9i2.7099

Abstract

Penelitian ini mengkaji fenomena pet attachment di kalangan mahasiswa, seiring dengan meningkatnya kepemilikan hewan peliharaan yang dipicu oleh popularitas media sosial. Data menunjukkan bahwa 67% responden di Indonesia memiliki hewan peliharaan, dan hubungan emosional berkontribusi memberikan dukungan kesehatan mental signifikan. Tujuan penelitian adalah memahami dampak pet attachment terhadap kesehatan mental mahasiswa. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif melalui observasi dan wawancara dengan mahasiswa pemilik anjing atau kucing di Kota Salatiga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterikatan dengan hewan peliharaan dapat meningkatkan rasa tanggung jawab, empati, dan dukungan sosial, serta mengurangi stres. Temuan baru mencakup rasa emosional dari perawatan hewan, risiko kehilangan, dan beban finansial. Penelitian ini menyoroti kompleksitas hubungan mahasiswa dengan hewan peliharaan, di mana dampak positif dan negatif saling terkait. Implikasi penelitian ini menunjukkan pentingnya pemahaman tentang pet attachment sebagai sumber dukungan emosional dan perlunya kebijakan untuk membantu mahasiswa mengelola tanggung jawab ini.Kata kunci: pet attachment, kesehatan mental, mahasiswa
The Relationship Between Emotional Regulation and Academic Burnout in Universitas Kristen Satya Wacana Students Glory Angel Manggoa; Heru Astikasari Setya Murti
G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol. 10 No. 01 (2026): January 2026, G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling (In Press) On Progress
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/g-couns.v10i01.7698

Abstract

Negative emotions that arise when experiencing academic burnout need to be managed, a process known as emotional regulation. This study aims to investigate the relationship between emotional regulation and academic burnout among students at Universitas Kristen Satya Wacana. This research employed a quantitative method and a correlational design, with 153 students from Universitas Kristen Satya Wacana as participants. Data is collected using a simple random sampling technique. Emotional regulation was measured with the Emotion Regulation Questionnaire (ERQ) (α = 0.754), and academic burnout was measured with the Maslach Burnout Inventory Student Survey (MBI-SS) (α = 0.846). The results of this study showed a significant value of 0.003 (p < 0.05) and a correlation coefficient of -0.250, indicating that the higher the emotional regulation, the lower the academic burnout felt. This research can serve as a reference for the University to develop academic and non-academic policies that reduce academic pressure. Keywords: emotional regulation, academic burnout, college students
The Intersection of Personality Traits and Social Media Use: Implications for Adolescent Happiness Christiaan, Tabitha Grace; Heru Astikasari Setya Murti
G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol. 10 No. 01 (2026): January 2026, G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling (In Press) On Progress
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/g-couns.v10i01.8003

Abstract

This study investigates the influence of Big Five personality traits and social media use on the happiness of adolescent users of platform X (Twitter). Platform X was chosen due to its high level of toxicity compared to other platforms (Norton, 2022), making it especially relevant for exploring digital well-being in adolescents. A total of 282 adolescents aged 12 to 21 years were selected using purposive sampling. Instruments used included the IPIP-BFM-25 Indonesia, the Social Networking Time Use Scale (SONTUS), and the Oxford Happiness Questionnaire (OHQ). Data were analysed using multiple linear regression to examine both joint and partial effects. The results indicated that the independent variables jointly have a significant impact on happiness. Partially, Neuroticism and social media use had adverse effects, while Extraversion, Agreeableness, and Openness had positive effects. Conscientiousness showed no significant influence. These findings suggest the need for school-based interventions to strengthen adolescents’ emotional regulation and digital literacy. Keywords: personality, social media use, happiness, adolescents
HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN INTENSITAS PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA Jessica Aurellia; Heru Astikasari Setya Murti
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 4 No. 2: Juli 2024
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jirk.v4i2.8075

Abstract

The development of information and technology has given rise to social media which has now become part of various levels of society, especially young people such as students. The emergence of social media is accompanied by positive and negative impacts which is lead to an urgency to reduce the intensity of its use, one of which is by setting self-regulation. This research aims to determine the relationship between self-regulation and the intensity of social media use among students at the Faculty of Psychology, Universitas Kristen Satya Wacana. This research is quantitative research, where data collection was carried out by distributing questionnaires to 150 respondents. The correlation test results show that there is a relationship between self-regulation and the intensity of social media use, where the correlation coefficient of 0.273 is positive, indicating the relationship is at a weak level. The results of data categorization show that respondents' self-regulation is in the medium category as much as 56% and in the high category as much as 44%. Meanwhile, the intensity of social media use in the low category was 2%, in the medium category was 86.7%, and in the high category was 11.3%.
HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATION DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UKSW Pangau, Franky Elfianus; Heru Astikasari Setya Murti
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 4 No. 6: Nopember 2024
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jirk.v4i6.8872

Abstract

Tingkat peguruan tinggi moralitas dan skill menjadi titik ukur selain moralitas. Seorang mahasiswa harus bias secara sadar mengatur segala aspek dalam hidupnya, akan tetapi kenyataanya hal tersebut tidak demikian. Masih banyak mahasiswa yang melakukan tindakan membuang waktu untuk melakukan hal diluar kewajibannya dan cenderung bersenang-senang. Fenomena ini disebut Prokrastinasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara prokrastinasi akademik dan self-regulation pada Mahasiswa Fakultas Psikologi UKSW. Teknik non-probability sampling digunakan untuk mengumpulkan 75 sampel dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan skala Prokrastinasi Akademik dengan (α=0,900) dan skala regulasi diri (α=0,807). Dengan nilai koefisien Pearson Correlation sebesar – 0,008 dengan nilai signifikansi 0.947 (p>0,05). Dengan demikian penlitian ini menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan antara prokrastinasi akdemik dan self-regulation pada mahasiswa Fakultas Psikologi UKSW.
Self Disclosure Dengan Kesepian Pada Perempuan Dewasa Awal Pengguna Bumble Dating App Laurensia Kirana Ghea Batsyeba; Heru Astikasari Setya Murti
G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol. 9 No. 1 (2024): Desember 2024. G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/gcouns.v9i1.6147

Abstract

Individu yang mengalami kesepian dapat menambah tingkat ketergantungannya pada dating app dengan harapan dapat menjalin hubungan akrab dan intim dalam upaya memperluas hubungan sosial mereka. Dating app menjadi sarana alternatif untuk mengatasi kesepian dan self disclosure menjadi salah satu faktor yang mungkin dapat berhubungan dengan masalah kesepian yang dialami oleh perempuan dewasa awal pengguna Bumble dating app. Metode analisis data yang digunakan untuk adalah uji korelasi Spearman’s Rho. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 130 orang. Skala yang digunakan adalah The Revised Self Disclosure Scale dan UCLA Loneliness Scale (ULS-20). Hasil dari penelitian ini adalah terdapat hubungan positif dengan tingkat signifikansi lemah antara self disclosure dan kesepian dengan nilai (r = 0,169 dan sig. = 0,000) dan sumbangan efektif senilai 2,85%. Hal ini menunjukkan bahwa self disclosure menjadi salah satu faktor yang berhubungan dengan meningkatnya tingkat kesepian pada perempuan dewasa awal pengguna Bumble dating app. Kata kunci: self disclosure, kesepian, perempuan dewasa awal, bumble dating app
Hubungan Regulasi Emosi Dengan Penerimaan Diri Pada Remaja Yang Mengalami Body Shaming Andriana, Priskila Rossi; Heru Astikasari Setya Murti
G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol. 9 No. 2 (2025): April 2025, G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/g-couns.v9i2.6775

Abstract

Pengalaman body shaming kerap dialami remaja yang lekat dengan perubahan fisik dan emosional yang berdampak pada penurunan penerimaan diri. Regulasi emosi berperan penting mengontrol reaksi emosional remaja terhadap pengalaman body shaming. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan regulasi emosi dengan penerimaan diri pada remaja yang mengalami body shaming. Sampel penelitian ini adalah remaja yang mendapatkan body shaming dalam 2 tahun terakhir, berusia 13-21 tahun, dan berdomisili di Daerah Istimewa Yogyakarta sebanyak 134 responden. Pengumpulan data menggunakan Skala Penerimaan Diri dan Skala Regulasi Emosi dengan teknik purposive sampling. Metode analisis menggunakan Spearman Rho’ diperoleh nilai r sebesar 0,656 dengan sig = 0,000 (p<0,01) yang berarti hipotesis diterima atau terdapat hubungan positif dan signifikan dimana peningkatan atau penurunan regulasi emosi maka diikuti dengan peningkatan atau penurunan penerimaan diri pada remaja yang mengalami body shaming. Dengan demikian, regulasi emosi dapat mengatasi emosi yang dirasakan sehingga membantu remaja menerima diri dalam menghadapi perlakuan body shaming. Kata kunci: regulasi emosi, penerimaan diri, body shaming, remaja
Uncovering Pet Attachment: Dampaknya Pada Kesehatan Mental Mahasiswa Virgil, Benedikta Angela Evani; Heru Astikasari Setya Murti
G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol. 9 No. 2 (2025): April 2025, G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/g-couns.v9i2.7099

Abstract

Penelitian ini mengkaji fenomena pet attachment di kalangan mahasiswa, seiring dengan meningkatnya kepemilikan hewan peliharaan yang dipicu oleh popularitas media sosial. Data menunjukkan bahwa 67% responden di Indonesia memiliki hewan peliharaan, dan hubungan emosional berkontribusi memberikan dukungan kesehatan mental signifikan. Tujuan penelitian adalah memahami dampak pet attachment terhadap kesehatan mental mahasiswa. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif melalui observasi dan wawancara dengan mahasiswa pemilik anjing atau kucing di Kota Salatiga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterikatan dengan hewan peliharaan dapat meningkatkan rasa tanggung jawab, empati, dan dukungan sosial, serta mengurangi stres. Temuan baru mencakup rasa emosional dari perawatan hewan, risiko kehilangan, dan beban finansial. Penelitian ini menyoroti kompleksitas hubungan mahasiswa dengan hewan peliharaan, di mana dampak positif dan negatif saling terkait. Implikasi penelitian ini menunjukkan pentingnya pemahaman tentang pet attachment sebagai sumber dukungan emosional dan perlunya kebijakan untuk membantu mahasiswa mengelola tanggung jawab ini.Kata kunci: pet attachment, kesehatan mental, mahasiswa