Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGEMBANGAN BUDAYA UNGGUL UNTUK PEMBENTUKAN MUTU AKADEMIK PESERTA DIDIK DI MTsN 2 KOTA KEDIRI ASAFILA, INA MACHLA; LESSY, ZULKIPLI
LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 4 No. 2 (2024)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/learning.v4i2.2993

Abstract

This research examines the development of a culture of excellence in shaping academic quality at MTsN 2 Kediri City. So the aim of this research is to find out the development of a superior culture starting from the form of existing culture, how to develop it and the implications of developing a superior culture in shaping the academic quality of students. Researchers carry out research by going directly to the field to collect data and carry out data analysis in each process of conducting research. This research method is qualitative-descriptive. Data collection techniques use observation, interviews and documentation. Data analysis includes data reduction, data presentation and drawing conclusions. The research stages are the preparation, implementation and completion stages. The findings show that MTsN 2 Kediri City has a culture that is used as an advantage of the madrasa. Some of the cultures that exist at MTsN 2 Kediri City are a culture of achievement, a culture of literacy, a culture of research and supported by a spiritual culture and a culture of discipline with the aim of strengthening positive values ??in supporting the quality of students to shape the academic quality of the madrasah as well as providing facilities. The way madrasas develop a culture of excellence is by developing activities and programs from existing types of superior culture centered on the vision, mission and goals of the madrasa. The implications of developing a culture of excellence in shaping the academic quality of students are that developing a culture of excellence creates academic excellence, achievement excellence and improves students' discipline. ABSTRAKPenelitian ini mengkaji mengenai pengembangan budaya unggul dalam membentuk mutu akademik di MTsN 2 Kota Kediri. Sehingga tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengembangan budaya unggul mulai dari wujud budaya yang ada, cara mengembangkannya serta implikasi pengembangan budaya unggul dalam membentuk mutu akademik peserta didik. Peneliti melaksanakan penelitian dengan turun langsung ke lapangan untuk menghimpun data dan melaksankan analisis data pada setiap proses pelaksanaan penelitian. Metode penelitian ini yaitu kualitatif-deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Tahapan penelitian yakni tahap persiapan, pelaksanaan dan penyelesaian. Dari hasil temuan menunjukkan bahwa MTsN 2 Kota Kediri memiliki budaya yang dijadikan sebagai keunggulan dari madrasah tersebut. Beberapa budaya yang ada di MTsN 2 Kota Kediri yaitu budaya budaya prestasi, budaya literasi, budaya riset dan didukung dengan budaya spiritual serta budaya disiplin dengan tujuan memperkuat nilai-nilai positif dalam menunjang kualitas peserta didiknya untuk membentuk mutu akademik madrasah juga memberikan fasilitas. Cara madrasah dalam mengembangkan budaya unggul yaitu dengan mengembangkan kegiatan dan program dari jenis budaya unggul yang ada dengan berpusat pada visi, misi dan tujuan madrasah. Implikasi pengembangan budaya unggul dalam membentuk mutu akademik peserta didik yaitu pengembangan budaya unggul menciptakan unggulan akademik, keunggulan prestasi dan menunggkatkan kedisiplinan peserta didik.
The Concept of Islamic Education by Abuddin Nata: Relevance and Application in Contemporary Islamic Education Asafila, Ina Machla; Maragustam, Maragustam
Jurnal Pemikiran Islam Vol 4, No 1 (2024): January-June
Publisher : Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jpi.v4i1.23554

Abstract

This research delves into the comprehensive and adaptable concept of Islamic education as articulated by Abuddin Nata. The study aims to explore Abuddin Nata’s biography, his perspectives on Islamic education, and their relevance to contemporary Islamic educational practices. Employing a qualitative approach, specifically library research, this study draws from primary sources—books authored by Abuddin Nata—and secondary sources, including relevant books and journals. The analysis method employed is descriptive-analytical. The findings reveal that Abuddin Nata’s proposed Islamic education aligns with perennialist principles, emphasizing universality, balance, clarity, realism, and dynamism. These principles ensure that Islamic education remains steadfast in its core values, objectives, and distinctive features, despite societal changes. Abuddin Nata’s concept underscores a holistic and comprehensive approach grounded in divine values, making it relevant across different epochs. This study also highlights the alignment of Abuddin Nata's principles with modern educational frameworks, such as character education and competency-based curricula, showcasing their continued relevance.
PENGEMBANGAN BUDAYA UNGGUL UNTUK PEMBENTUKAN MUTU AKADEMIK PESERTA DIDIK Asafila, Ina Machla
Ulul Amri: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 3 No 1 (2024): Ulul Amri: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/uajmpi.v3i1.2926

Abstract

Jurnal penelitian ini membahas mengenai pengembangan budaya unggul dalam membentuk mutu akademik di MTsN 2 Kota Kediri. Latar belakang yang mendasari penelitian ini merupakan salah satu cara MTsN 2 kota Kediri dalam membentuk mutu akademik yaitu dengan adanya pengembangan budaya unggul yang diterapkan di madrasah. Dimana budaya unggul tersebut memiliki korelasi yang tinggi terhadap prestasi siswa. MTsN 2 Kota Kediri memiliki budaya yang dijadikan sebagai keunggulan dari madrasah tersebut. Beberapa budaya yang ada di MTsN 2 Kota Kediri yaitu budaya budaya prestasi, budaya literasi, budaya riset dan didukung dengan budaya spiritual serta budaya disiplin dengan tujuan memperkuat nilai-nilai positif dalam menunjang kualitas peserta didiknya untuk membentuk mutu akademik madrasah juga memberikan fasilitas dan penyediaan program dalam menunjang serta mempertahankan prestasi akademik peserta didik. Sehingga tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengembangan budaya unggul mulai dari wujud budaya yang ada, cara mengembangkannya serta implikasi pengembangan budaya unggul dalam membentuk mutu akademik peserta didik. Metode dan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif deskriptif dengan adanya teknik pengumpulan data, analisis data, instrument data, pengecekan keabsahan data dan prosedur penelitian.
The Concept of Islamic Education by Abuddin Nata: Relevance and Application in Contemporary Islamic Education Asafila, Ina Machla; Maragustam, Maragustam
Jurnal Pemikiran Islam Vol. 4 No. 1 (2024): January-June
Publisher : Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jpi.v4i1.23554

Abstract

This research delves into the comprehensive and adaptable concept of Islamic education as articulated by Abuddin Nata. The study aims to explore Abuddin Nata’s biography, his perspectives on Islamic education, and their relevance to contemporary Islamic educational practices. Employing a qualitative approach, specifically library research, this study draws from primary sources—books authored by Abuddin Nata—and secondary sources, including relevant books and journals. The analysis method employed is descriptive-analytical. The findings reveal that Abuddin Nata’s proposed Islamic education aligns with perennialist principles, emphasizing universality, balance, clarity, realism, and dynamism. These principles ensure that Islamic education remains steadfast in its core values, objectives, and distinctive features, despite societal changes. Abuddin Nata’s concept underscores a holistic and comprehensive approach grounded in divine values, making it relevant across different epochs. This study also highlights the alignment of Abuddin Nata's principles with modern educational frameworks, such as character education and competency-based curricula, showcasing their continued relevance.
IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH ATAS ASAFILA, INA MACHLA; ACHADI, MUH. WASITH
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 4 No. 4 (2024)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v4i4.3479

Abstract

This study examines the implementation of the independent curriculum, obstacles in the implementation of the independent curriculum, the development of objectives, materials, methods and evaluation components at SMAN 1 Banguntapan. This research method using qualitative-descriptive with a case study design allows researchers to explore the development of PAI curriculum and materials on the Independent Curriculum in the context of this educational institution. The data sources used are 2, namely primary data sources including PAI teachers of SMAN 1 Banguntapan and secondary data sources, namely various literatures related to curriculum development theory and PAI materials in the independent curriculum. The data collection techniques are interviews, observation and documentation. Based on the findings, the implementation of the independent curriculum in PAI subjects at SMAN 1 Banguntapan includes several steps, namely the student-based learning approach, emphasis on strengthening character, contextual learning, use of authentic assessment, religious and extracurricular activities, and freedom and flexibility in learning. In the implementation of the independent curriculum in PAI, there are obstacles, one of which is in terms of material that teachers do not really understand. Differentiated learning at SMAN 1 Banguntapan prioritizes understanding the diversity of students' abilities and interests. By using various methods and strategies, whether it is a task that is assigned to the students. ABSTRAKPenelitian ini mengkaji mengenai implementasi kurikulum merdeka, hambatan dalam pelaksanaan kurikulum merdeka, pengembangan komponen tujuan, materi, metode dan evaluasi di SMAN 1 Banguntapan. Metode penelitian ini menggunakan kualitatif-deskriptif dengan desain studi kasus memungkinkan peneliti untuk mengeksplorasi pengembangan kurikulum dan materi PAI pada Kurikulum Merdeka dalam konteks Lembaga pendidikan ini. Sumber data yang digunakan ada 2 yakni sumber data primer meliputi guru PAI SMAN 1 Banguntapan dan untuk sumber data sekunder yaitu berbagai literatur yang berkaitan dengan teori pengembangan kurikulum dan materi PAI dalam kurikulum merdeka. Adapun teknik pengumpulan data yaitu dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Selanjutnya analisis data dengan metode analisis tematik Berdasarkan hasil temuan menunjukkan bahwa Implementasi kurikulum merdeka pada mata pelajaran PAI di SMAN 1 Banguntapan meliputi beberapa langkah yakni Pendekatan pembelajaran berbasis siswa, Penekanan pada penguatan karakter, Pembelajaran Kontekstual, Penggunaan Penilaian Otentik, Kegiatan Religi dan Ekstrakulikuler, serta Kebebasan dan fleksibilitas dalam pembelajaran. Dalam implementasi kurikulum merdeka pada PAI terdapat hambatan salah satunya yaitu Dari segi materi yang guru belum begitu memahami. Pembelajaran berdeferensiasi di SMAN 1 Banguntapan mengedepankan pemahaman terhadap keragaman kemampuan dan minat siswa. Dengan menggunakan berbagai metode dan strategi, baik itu tugas yang disesuaikan. komponen tujuan pembelajaran (TP) intinya yaitu tujuan pembelajaran harus disinkronkan terhadap materi atau dengan kondisi dari peserta didik. Guru memberikan nilai dilihat dari penerapan akhlaknya. Penerapan metode pada pengajaran materi PAI di SMAN 1 Banguntapan yaitu guru menggunakan metode pengejaran berbasis digital. Pengembangankomponen evaluasi kurikulum merdeka n yaitu dengan adanya refleksi yang dilakukan setiap selesai pembelajaran.