Abstract. Effective communication between parents and children diagnosed with mental issues plays an important role in assisting their healing and recovery process. Openness in communication can create a safe and supportive environment, which will make the child feel accepted and understood. On the other hand, with effective communication, parents can also better understand the challenges faced by their children, strengthen emotional bonds, and increase mutual trust. This study explores and analyzes the communication styles applied by parents to children diagnosed with mental issues. This study aims to understand how parents' communication styles can influence the well-being of children with mental issues, as well as explore communicative strategies that can improve the quality of interactions. This research method uses qualitative with a case study approach. Data collection techniques used through interviews, observation, and documentation. The purpose of this research is to find out the communication used between parents and children diagnosed with mental issues. The results of this study suggest that communication styles that are empathic, open, and supportive are able to create a safer and more trusted environment for children. So that children can be more open and trusting. Conversely, communication styles that are authoritarian, less empathic, or stigmatizing can worsen the child's condition and limit the child's empowerment. Abstrak. Komunikasi yang efektif antara orang tua dengan anak yang didiagnosa mental issue memiliki peran penting dalam mendampingi proses penyembuhan dan pemulihan mereka. Keterbukaan dalam berkomunikasi dapat menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung, yang akan membuat anak merasa diterima dan dipahami. Di sisi lain, dengan komunikasi efektif orang tua juga dapat memahami lebih baik mengenai tantangan yang dihadapi anak, memperkuat ikatan emosional, dan meningkatkan rasa saling percaya. Penelitian ini menggali dan menganalisis gaya komunikasi yang diterapkan oleh orangtua terhadap anak yang didiagnosa mengalami mental issue. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana gaya komunikasi orangtua dapat memengaruhi kesejahteraan anak yang mengalami masalah mental, serta mengeksplorasi strategi komunikatif yang dapat meningkatkan kualitas interaksi. Metode penelitian ini menggunakan kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui komunikasi yang digunakan antara orang tua dengan anak yang didiagnosa mental issue. Hasil penelitian ini mengemukakan bahwa gaya komunikasi yang bersifat empatik, terbuka, dan mendukung mampu menciptakan lingkungan yang lebih aman dan terpercaya bagi anak. Sehingga anak dapat lebih terbuka dan pecaya. Sebaliknya, gaya komunikasi yang otoriter, kurang empatik, atau stigmatizing dapat memperburuk kondisi anak dan membatasi pembicaraan terbuka.