Agustine, Pebry Prila
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Wanita Usia Subur (WUS) dengan Kejadian Flour Albus (Keputihan) : The Relationship between Knowledge, Attitudes and Behavior of Women of Childbearing Age (WUS) and the Incidence of Flour Albus (Vaginal Discharge) Agustine, Pebry Prila
Open Access Jakarta Journal of Health Sciences Vol 2 No 12 (2023): Open Acces Jakarta Journal of Health Sciences
Publisher : Sagamedia Indo Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53801/oajjhs.v2i12.216

Abstract

Pendahuluan: Keputihan atau flour albus adalah kondisi vagina saat mengeluarkan cairan atau lendir menyerupai nanah yang disebabkan oleh kuman. Terkadang, keputihan dapat menimbulkan rasa gatal, bau tidak enak, dan berwarna hijau. Di indonesia kejadian keputihan semakin meningkat, berdasarkan hasil penelitian menyebutkan bahwa pada tahun 2012 sebanyak 50% wanita indonesia pernah mengalami keputihan, kemudian pada tahun 2013 meningkat menjadi 60% dan pada tahun 2014. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap, dan perilaku wanita usia subur dengan kejadian flour albus (keputihan) di kelurahan babakan kecamatan setu kota Tangerang Selatan tahun 2022. Metode: Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan desain penelitian observasional analitik dan dengan pendekatan cross-sectional. Sampel berjumlah 138 wanita usia usia subur dikelurahan babakan kecamatan setu. Instrumen menggunakan kuesioner. Uji statistik untuk Analisa datanya menggunakan uji Chi-square. Hasil: Uji statistik Chi-square diperoleh hubungan antara pengetahuan dengan kejadian keputihan nilai p-value yaitu 0,151 ≥ ꭤ=0,05. Hubungan antara sikap dengan kejadian keputihan nilai p-value 0,417 ≥ ꭤ=0,05 dan hubungan antara perilaku dengan kejadian keputihan nilai p-value yaitu 0,000≤ꭤ=0,05. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan kejadian keputihan di kelurahan babakan kecamatan setu kota Tangerang Selatan tahun 2022. Dan terdapat hubungan antara perilaku dengan kejadian keputihan di kelurahan babakan kecamatan setu kota Tangerang Selatan tahun 2022.
Efektivitas Pemberian Ramuan Kunyit Asam dan AIR Rebusan Jahe Merah Terhadap Penurunan Nyeri Disminorea Primer Pada Remaja Agustine, Pebry Prila; Apriyani, Magdalena Tri Putri; Valianda, Feni
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol 14, No 1 (2024): Jurnal Ilmu kebidanan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Adila Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54444/jik.v14i1.155

Abstract

Background: Menstruation is bleeding from the uterus that occurs periodically and cyclically. Dysmenorrhea is pain during menstruation, usually characterized by a sinking feeling centered in the lower abdomen. In Banten province, the incidence of young women experiencing dysmenorrhea is around 26%. South Tangerang City Health Service, in the South Tangerang City Community Health Center in 2011, the total number of visits by dysmenorrhea patients was 237 cases, in 2012 it increased by 435 cases, and in 2013 there were 424 cases. This study aims to determine the comparative effectiveness of administering a concoction of tamarind turmeric and red ginger decoction to reduce dysmenorrhoea pain in adolescents. Methods: ; The method used in this research is qualitative with a case study approach. Results: Based on the research results, it was found that the intervention of giving tamarind turmeric concoction had an effect on reducing dysmenorrhoea pain and the intervention of giving red ginger decoction had an effect on reducing dysmenorrhoea pain in adolescents. It was found that there was a difference in the effect of providing intervention, namely that the turmeric tamarind concoction intervention showed more effective results more quickly in reducing menstrual pain experienced by young women with dysmenorrhoea. Conclusion The comparison shows that both have the same effectiveness, but giving a turmeric tamarind concoction to teenagers has a faster effect compared to giving red ginger decoction.