Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HERMENEUTIKA, MAKNA, DAN KOMUNIKASI DALAM PERSPEKTIF HANS-GEORG GADAMER Constantin, Natasha; Sitorus, Fitzerald
SOSFILKOM : Jurnal Sosial, Filsafat dan Komunikasi Vol. 18 No. 1 (2024): Januari-Juni 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) - Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32534/jsfk.v18i1.5241

Abstract

This research examines the concept of understanding and meaning in communication from the viewpoint of Hans-Georg Gadamer. It focuses on hermeneutics, which is the skill of accurately comprehending the message transmitted by another person via language. According to Gadamer, hermeneutics is seen as a method of interpretative comprehension that is used to bring out an interpretation of the communicated message. This research emphasizes the significance of comprehending in hermeneutics for the interpretation of the current state of affairs. This research further investigates the impact of Gadamer's perspective on the concept of meaning and comprehension within the realm of communication.
Autopoiesis : Komunikasi dan Implementasi pada Era Modern dalam Perspektif Niklas Luhmann Constantin, Natasha; Sitorus, Fitzerald
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 8 (2024): COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/comserva.v4i8.2742

Abstract

Gagasan Niklas Luhmann tentang komunikasi sebagai autopoiesis menafsirkan ulang komunikasi sebagai sistem otonom yang bersifat self-referential dan independen dari kognisi manusia. Studi ini menganalisis relevansi teori Luhmann dalam komunikasi digital modern, dengan fokus pada platform seperti media sosial dan teknologi algoritmik. Sistem-sistem ini memiliki karakteristik autopoietik, secara mandiri mengkurasi materi melalui umpan balik yang membentuk realitas unik alih-alih sekadar merepresentasikan fakta objektif. Platform digital mendobrak paradigma komunikasi linear konvensional dengan lebih menekankan pada logika operasional internal daripada faktor eksternal. Penutupan operasional ini menciptakan silo informasi yang terfragmentasi, membatasi kontak antar-sistem, dan membentuk ruang gema yang mengurangi eksposur terhadap pandangan alternatif. Studi ini menyoroti dampak sistem-sistem ini terhadap wacana publik dan norma sosial, menekankan perannya dalam mentransformasi pemahaman kolektif sesuai dengan teori Luhmann. Selain itu, studi ini menggunakan analisis literatur dengan pendekatan kualitatif dalam mengkaji efek sosial yang lebih luas dari komunikasi autopoietik, terutama kontribusinya terhadap terciptanya ekosistem informasi yang terisolasi. Hasil penelitian ini menunjukkan dampak transformasi sistem referensial diri terhadap pandangan individu dan kerangka sosial, serta menegaskan pentingnya teori Luhmann dalam memahami kompleksitas komunikasi di era digital