Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

NILAI BUDAYA PADA TRADISI PEPONGOTEN SUKU GAYO: KAJIAN ANTROPOLINGUISTIK Lusiana Sari; Oky Fardian Gafari
Argopuro: Jurnal Multidisiplin Ilmu Bahasa Vol. 2 No. 1 (2024): Argopuro: Jurnal Multidisiplin Ilmu Bahasa
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6734/argopuro.v2i1.2699

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji nilai budaya pada tradisi pepongoten suku Gayo dengan kajian antropolinguistik. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah antropolinguistik, yang menganalisis makna dan nilai budaya pada tradisi lisan pepongoten. Metode analisis data yang digunakan peneliti adalah metode penelitian deskriptif kualitatif yang mendeskripsikan data berupa hasil wawancara, rekam dan catatan.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode cakap dengan teknik pancing dan teknik cakap semuka, yang dilanjutkan dengan teknik rekam dan catat. Teknik menganalisis data yang digunakan adalah reduksi, penyajian data, dan kemudian penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat 29 data yang ditemukan oleh penulis, yang mengandung makna menasehati dan makna pengharapan didalamnya. Hasil dari 29 data nilai budaya pada pepongoten yang meliputi nilai religi terdapat 2 data, nilai kesopansantunan terdapat 5 data, nilai kesetiakawanan sosial terdapat 3 data, kerukunan terdapat 2 data, komitmen terdapat 2 data, pikiran positif terdapat 4 data, rasa syukur terdapat 2 data, kerja keras terdapat 2 data, disiplin terdapat 2 data, pendidikan terdapat 1 data, kesehatan terdapat 2 data, gotong royong terdapat 1 data, dan pengelolaan gender terdapat 1 data yang sebelumnya sudah diartikan dan dimaknai terlebih dahulu.
Edukasi Penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dalam Pencegahan Kebakaran di Pabrik Tahu Surya: Edukasi Penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dalam Pencegahan Kebakaran di Pabrik Tahu Surya Dinata, Fahreza Rizky Damara; Makomulamin; Siti Aulia Yulandar; Putri Amalia Azzira; Lusiana Sari; Wira Mawarni; Adira , Sasi Kirana
Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas Vol. 5 No. 2 (2025): JPKK Edisi Agustus 2025
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jpkk.Vol5.Iss2.2304

Abstract

The training on the use of Light Fire Extinguishers (APAR) for workers at the Surya Tofu Factory aimed to enhance awareness, understanding, and skills in responding to fire emergency situations. The study revealed that prior to the training, most workers had limited knowledge regarding the functions, types, and proper use of fire extinguishers due to the lack of attention to occupational safety in small-scale enterprises. Through educational outreach based on the fire triangle theory, live demonstrations, and the diffusion of science and technology, the training effectively improved the workers’ capacity to identify fire types and operate APARs in accordance with procedures. The method used in this community service activity was counseling to the owner and workers at the Surya tofu factory, with a total of 8 participants. The material presented included education on the use of light fire extinguishers (apar) as a means of fire prevention at the Surya Tofu Factory. This activity applied community education and science and technology diffusion methods for the workers. Post-training evaluations showed a significant increase in theoretical knowledge and practical skills among participants. Furthermore, this program contributed to a more practical safety culture within the micro- enterprise environment. Nevertheless, challenges remain, particularly regarding the sustainability of the training, availability of equipment, and funding for safety tools. Therefore, collaboration among business owners, workers, and external stakeholders is essential to integrate safety training as a routine part of business operations. Abstrak Pelatihan penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) bagi pekerja Pabrik Tahu Surya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, pemahaman, serta keterampilan dalam merespons keadaan darurat kebakaran. Studi ini menunjukkan bahwa sebelum pelatihan, sebagian besar pekerja memiliki tingkat pemahaman yang rendah terhadap fungsi, jenis, dan cara penggunaan APAR akibat minimnya perhatian terhadap aspek keselamatan kerja di lingkungan usaha kecil. Melalui pendekatan penyuluhan berbasis teori segitiga api, demonstrasi langsung, serta difusi ilmu pengetahuan dan teknologi, pelatihan berhasil meningkatkan kapasitas pekerja dalam mengidentifikasi jenis kebakaran dan mengoperasikan APAR sesuai prosedur. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah penyuluhan kepada pemilik beserta pekerja di pabrik tahu surya dengan total jumlah 8 peserta, dengan materi yang dipaparkan yaitu edukasi penggunaan alat pemadam api ringan (APAR) dalam pencegahan kebakaran di pabrik tahu surya yang menggunakan metode pendidikan masyarakat dan difusi IPTEK  kepada pekerja. Evaluasi pasca pelatihan menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan teoritis dan keterampilan praktik peserta. Lebih jauh, pelatihan ini turut mendorong terbentuknya budaya keselamatan kerja yang lebih aplikatif di lingkungan UMKM. Meskipun demikian, tantangan tetap muncul, terutama terkait keberlanjutan pelatihan, ketersediaan fasilitas, dan pembiayaan perlengkapan keselamatan. Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi antara pemilik usaha, pekerja, dan pihak eksternal untuk mengintegrasikan pelatihan keselamatan sebagai bagian dari operasional rutin perusahaan.
NILAI BUDAYA PADA TRADISI PEPONGOTEN SUKU GAYO: KAJIAN ANTROPOLINGUISTIK Lusiana Sari; Oky Fardian Gafari
Argopuro: Jurnal Multidisiplin Ilmu Bahasa Vol. 2 No. 1 (2024): Argopuro: Jurnal Multidisiplin Ilmu Bahasa
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6734/argopuro.v2i1.2699

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji nilai budaya pada tradisi pepongoten suku Gayo dengan kajian antropolinguistik. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah antropolinguistik, yang menganalisis makna dan nilai budaya pada tradisi lisan pepongoten. Metode analisis data yang digunakan peneliti adalah metode penelitian deskriptif kualitatif yang mendeskripsikan data berupa hasil wawancara, rekam dan catatan.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode cakap dengan teknik pancing dan teknik cakap semuka, yang dilanjutkan dengan teknik rekam dan catat. Teknik menganalisis data yang digunakan adalah reduksi, penyajian data, dan kemudian penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat 29 data yang ditemukan oleh penulis, yang mengandung makna menasehati dan makna pengharapan didalamnya. Hasil dari 29 data nilai budaya pada pepongoten yang meliputi nilai religi terdapat 2 data, nilai kesopansantunan terdapat 5 data, nilai kesetiakawanan sosial terdapat 3 data, kerukunan terdapat 2 data, komitmen terdapat 2 data, pikiran positif terdapat 4 data, rasa syukur terdapat 2 data, kerja keras terdapat 2 data, disiplin terdapat 2 data, pendidikan terdapat 1 data, kesehatan terdapat 2 data, gotong royong terdapat 1 data, dan pengelolaan gender terdapat 1 data yang sebelumnya sudah diartikan dan dimaknai terlebih dahulu.