Article Per Year (5 Year)
p-Index From 2020 - 2025
0.61
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Riset Rumpun Ilmu Bahasa (JURRIBAH) Argopuro: Jurnal Multidisiplin Ilmu Bahasa Argopuro : Jurnal Multidisiplin Ilmu Bahasa
Nasya Nabila Said
Unknown Affiliation
Religion Humanities Education Languange, Linguistic, Communication & Media Social Sciences Other

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

 1 
ANALISIS SATUAN SINTAKSIS PADA TEKS EKSPOSISI “NASIB HUTAN KAMI SEMAKIN SURAM” PADA BUKU BAHASA INDONESIA KELAS VIII Dia Ananda Putri; Nasya Nabila Said; Kezia Tarila Rubina; Uhal yedija Sihotang; Mustika Wati Siregar
Argopuro: Jurnal Multidisiplin Ilmu Bahasa Vol. 2 No. 4 (2024): Argopuro: Jurnal Multidisiplin Ilmu Bahasa
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6734/argopuro.v2i4.3398

Abstract

Penelitian ini akan membahas Satuan sintaksis yang terdapat pada teks eksposisi pada buku Bahasa Indonesia kelas VIII. Penelitian ini menggunakan cara literature review atau membaca isi teks eksposisi tersebut dan menganalisis satuan sintaksisnya. Metode pada penelitian ini menggunakan tinjauan pustaka untuk menganalisis dan mensintesis hasil-hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan topik “Satuan Sintaksis”. Hasil penelitian ini menunjukkanidentifikasi terhadap teks eksposisi untuk menganalisis satuan sintaksis yang terdapat pada teks eksposisi tersebut, terdiri dari frasa, klausa, dan juga kalimat.
ANALISIS SATUAN SINTAKSIS PADA TEKS EKSPOSISI “NASIB HUTAN KAMI SEMAKIN SURAM” PADA BUKU BAHASA INDONESIA KELAS VIII Dia Ananda Putri; Nasya Nabila Said; Kezia Tarila Rubina; Uhal yedija Sihotang; Mustika Wati Siregar
Argopuro: Jurnal Multidisiplin Ilmu Bahasa Vol. 2 No. 4 (2024): Argopuro: Jurnal Multidisiplin Ilmu Bahasa
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6734/argopuro.v2i4.3398

Abstract

Penelitian ini akan membahas Satuan sintaksis yang terdapat pada teks eksposisi pada buku Bahasa Indonesia kelas VIII. Penelitian ini menggunakan cara literature review atau membaca isi teks eksposisi tersebut dan menganalisis satuan sintaksisnya. Metode pada penelitian ini menggunakan tinjauan pustaka untuk menganalisis dan mensintesis hasil-hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan topik “Satuan Sintaksis”. Hasil penelitian ini menunjukkanidentifikasi terhadap teks eksposisi untuk menganalisis satuan sintaksis yang terdapat pada teks eksposisi tersebut, terdiri dari frasa, klausa, dan juga kalimat.
Analisis Kritik Sosial Berbasis Postkolonialisme dalam Puisi Sajak Sebatang Lisong Karya W.S. Rendra Nasya Nabila Said; Ratna Lolane Sianipar; Stella Parta Siagian; Stevani Situmorang; Erfanintia Siringoringo; Jesicha Nainggolan; Fitriani Lubis
Jurnal Riset Rumpun Ilmu Bahasa Vol. 4 No. 1 (2025): April : Jurnal Riset Rumpun Ilmu Bahasa (JURRIBAH)
Publisher : Pusat riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jurribah.v4i1.5222

Abstract

This study examines the poem Sajak Sebatang Lisong by W.S. Rendra through a postcolonial lens, focusing on the underlying social criticism embedded within the text. The poem reflects the persistent social inequalities that continue to affect Indonesian society in the post-independence era, particularly in the realms of education and the marginalization of impoverished children. Through symbols such as the cigarette (lisong), wealthy elites (cukong), and the imagery of an endless road, the poem highlights the lingering presence of colonial structures within contemporary social and educational systems. Employing a qualitative descriptive approach, the study utilizes textual analysis and socio-cultural context as primary analytical tools. The findings reveal that political independence has not been fully accompanied by social justice. Structural oppression and limited opportunities continue to hinder the younger generation in their pursuit of a better future. As such, the poem serves as a powerful literary critique of neocolonial practices and ongoing social alienation. These findings contribute to a deeper understanding of how literature can reflect colonial legacies and the socio-political dynamics of post-independence Indonesia, while also enriching the discourse in postcolonial literary studies.
Co-Authors Dia Ananda Putri Erfanintia Siringoringo Fitriani Lubis Jesicha Nainggolan Kezia Tarila Rubina Mustika Wati Siregar Ratna Lolane Sianipar Stella Parta Siagian Stevani Situmorang Uhal yedija Sihotang