Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peran Transendensi dalam Pendidikan Profetik Terhadap Kehidupan Kontemporer Wahyu Ningsih; Lasmanah Lasmanah; Fitria Khoirunnisa
Jurnal Bintang Pendidikan Indonesia Vol 2 No 1 (2024): Februari: Jurnal Bintang Pendidikan Indonesia
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jubpi.v2i1.2724

Abstract

Prophetic education is a process of transferring knowledge and values ​​which aims to get closer to God and nature while understanding them to build an ideal social community (khaira ummah). The pillar of transcendence is an important milestone for building oneself to strengthen one's faith (tu'minu billah) in Allah SWT. The goal of transcendence is to cleanse oneself from the flow of hedonism and restore human nature to return to God. This research method uses a qualitative method, namely in the form of data described through words, not through numbers. Meanwhile, the technical data analysis used is the literature study method or literature study. Recognition of the existence of a transcendental structure interprets the reality of the existence of pure ideas, the source of which is outside the human self, has far and wide implications for life.
Analisis Perkembangan Kosa Kata Dalam Novel “SEPTIHAN” F. Tiara Artanta Sihite; Fitria Khoirunnisa; Saulina Siagian; Trinita Agnes Sipayung
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 9 (2025): September 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perkembangan kosakata dalam novel Septihan karya PoppiPertiwi sebagai representasi dinamika bahasa remaja Indonesia di era digital. Melalui pendekatan kualitatif dan studi literatur terhadap teks novel, ditemukan bahwa penggunaan bahasa dalam novel ini didominasi oleh bentuk-bentuk informal, ekspresi emosional eksplisit, serta kosakata populer yang berkembang melalui media sosial dan interaksi digital. Proses pelesapan fonologis, akronimisasi, dan serapan bahasa asing seperti “baper”, “mager”, “nyebelin”, dan “crush” menunjukkan adanya transformasi bentuk dan makna yang mencerminkan kebutuhan komunikasi yang lebih ringkas dan ekspresif. Selain itu, tuturan reflektif dalam novel memperlihatkan fungsi pragmatik yang tidak hanya komunikatif, tetapi juga edukatif dan afektif. Dengan demikian, novel Septihan menjadi sumber data linguistik yang relevan untuk memahami evolusi bahasa Indonesia dalam konteks komunikasi remaja kontemporer dan media sastra digital.