Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Islam dan Etnonasionalisme Tengku Hasan M. Tiro untuk Perjuangan Aceh Merdeka 1976-1998 Al Maududdy, Avicenna; Usman, Usman; Abdullah, Munawiah; Ashri, Teuku Luthfi
Jurnal Adabiya Vol 26, No 2 (2024): JURNAL ADABIYA
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/adabiya.v26i2.21704

Abstract

Terinspirasi oleh kekayaan warisan budaya Aceh, merekonstruksi identitas Aceh atas dasar nasionalisme etnis. Ia merekonstruksi sejarah dan membangkitkan sentimen kolektif masyarakat Aceh untuk menyebarkan gagasannya. Cara berpikirnya memandang Islam sebagai salah satu komponen adat yang membentuk hukum adat Aceh atau dari sudut pandang politik Islam. Selanjutnya masyarakat Aceh ditampilkan sebagai fakta sejarah atau realitas kehidupan di masyarakat, dan Islam ditampilkan sebagai agama dengan prinsip-prinsip luhur bagi umatnya untuk melawan kejahatan. Kajian ini mengambil pendekatan politik dengan menyelidiki sejarah. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pemikiran Tengku Hasan M. Tiro tentang Islam dan etnonasionalisme dalam konteks perjuangan Aceh Merdeka. Kajian ini menggunakan metodologi tinjauan pustaka yang memanfaatkan berbagai sumber, termasuk tulisan ilmiahnya. Evolusi masyarakat Aceh dalam perjuangan Aceh Merdeka akan dibahas dalam penelitian ini, beserta kepemimpinan Tengku Hasan M. Tiro dalam perjuangan tersebut, serta analisis pencampuran terhadap Islam dan etnonasionalisme serta pengaruhnya terhadap Aceh Merdeka.------------------------------------------------------------------------------------------------Inspired by the richness of Aceh's cultural heritage, reconstructing Aceh's identity on the basis of ethnic nationalism. Reconstructing history and arousing collective sentiments of the Acehnese people to spread their ideas. His way of thinking views Islam as one of the components of customs that form Aceh's customary law or from an Islamic political perspective. Furthermore, the Acehnese people are presented as historical facts or realities of life in society, and Islam is presented as a religion with noble principles for its people to fight against evil and injustice. This study takes a political approach by conducting historical investigations. The purpose of this study is to analyze Tengku Hasan M. Tiro's thoughts on Islam and ethnonationalism in the context of the struggle for Aceh's Independence. Literature study with literature analysis is a method of data collection for the purpose of this study. The data collected is then reviewed and then written into one complete article. How the Acehnese Revolution in the struggle for Aceh's Independence, how Tengku Hasan M. Tiro's leadership in the struggle, and why his views on Islam and his ideas of ethnonationalism influenced the struggle for Aceh's Independence will be discussed in this study. The ethnonationalist thought or also known as Acehnese Nationalism of Tengku Hasan M. Tiro which was mobilized in the struggle for Aceh Merdeka has defined the identity of the Acehnese nation in maintaining Aceh's sovereignty. Although there are different opinions about the purpose of establishing an independent Acehnese state, his efforts and beliefs are very beneficial for the continuity of Aceh's political life today. 
MEWUJUDKAN PERPUSTAKAAN INKLUSIF: TANTANGAN DAN SOLUSI AKSESIBILITAS BAGI PENYANDANG DISABILITAS DI BANDA ACEH (STUDI KASUS PADA DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KOTA BANDA ACEH) Safri, T Mulkan; Fajarni, Suci; Yuliana, Cut Putroe; Manan, Abdul; Wardah, Mutia Watul; Marlinda, Erlin; Ashri, Teuku Luthfi
JURNAL ILMU PERPUSTAKAAN (JIPER) Vol. 7, No.1 (2025): Maret
Publisher : Unversitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jiper.v7i1.30275

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi aksesibilitas fisik dan layanan bagi penyandang disabilitas fisik di Perpustakaan Kota Banda Aceh, sejalan dengan Peraturan Walikota Nomor 14 Tahun 2017 tentang Perencanaan Pembangunan Inklusif. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif, data dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur, observasi langsung, dan Focus Group Discussion (FGD), yang mengacu pada standar IFLA dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30 Tahun 2006. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fasilitas fisik di perpustakaan, seperti area parkir, ram, tangga, dan toilet, belum memenuhi standar aksesibilitas yang diharapkan. Selain itu, format media yang disediakan, seperti buku dan bahan bacaan, juga tidak sesuai untuk penyandang disabilitas, yang menciptakan hambatan dalam pemanfaatan layanan perpustakaan secara optimal. Penelitian ini menekankan pentingnya perbaikan terhadap fasilitas fisik dan penyediaan format media yang inklusif untuk meningkatkan aksesibilitas. Selain itu, perpustakaan perlu melibatkan komunitas disabilitas dalam proses perbaikan dan pengembangan layanan agar dapat memenuhi kebutuhan semua pengguna. Dengan demikian, penelitian ini memberikan rekomendasi untuk meningkatkan aksesibilitas dan kualitas layanan di Perpustakaan Kota Banda Aceh, sehingga dapat menciptakan lingkungan yang lebih inklusif bagi penyandang disabilitas.ABSTRACTThis study aims to evaluate the physical accessibility and services for individuals with physical disabilities at the Banda Aceh City Library, in line with Mayor Regulation Number 14 of 2017 concerning Inclusive Development Planning. Using a qualitative approach and descriptive method, data were collected through semi-structured interviews, direct observations, and Focus Group Discussions (FGD), referring to IFLA standards and the Minister of Public Works Regulation Number 30 of 2006. The data analysis techniques employed in this study include data reduction, data display, and conclusion drawing. The results indicate that the physical facilities at the library, such as parking areas, ramps, stairs, and restrooms, do not meet the expected accessibility standards. Additionally, the media formats provided, such as books and reading materials, are not suitable for individuals with disabilities, creating barriers to optimal utilization of library services. This study emphasizes the importance of improving physical facilities and providing inclusive media formats to enhance accessibility. Furthermore, the library needs to involve the disability community in the improvement and development of services to meet the needs of all users. Thus, this research provides recommendations for enhancing accessibility and service quality at the Banda Aceh City Library, creating a more inclusive environment for individuals with disabilities.