Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya penerimaan diri bagi setiap individu terutama individu yang memiliki keterbatasan, agar mampu menjalani hidupnya tanpa terbebani oleh tanggapan-tanggapan negatif dari orang disekitarnya. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana upaya dari pola asuh orang tua terhadap penerimaan diri penyandang tunarungu, untuk mengetahui cara dari anak tunarungu dapat memahami dan menerima kondisinya dan untuk mengetahui pola asuh dapat memberikan motivasi pada penerimaan anak tunarungu. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara, dengan subjek anak tunarungu di SLB B/C Widya Bhakti Semarang dengan jumlah 5 anak dan 1 orangtua. Dalam analisisnya digunakan dengan tahapan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan yang terakhir adalah kesimpulan. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa pola asuh terbukti menjadi salah satu faktor penerimaan diri anak tunarungu. Selain itu ada beberapa faktor lainnya seperti sekolah, guru, teman dan orangtua. Hal tersebut diperoleh dari hasil wawancara yang dilakukan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pola asuh orangtua sangat berpengaruh dalam penerimaan anak tunarungu, pola asuh yang dilakukan dengan komunikasi yang cukup dari orangtua dan anaknya membuat anak tersebut bisa menerima dan mengerti kondisi yang terjadi pada dirinya.