Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH GAME ONLINE TERHADAP PRESTASI BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MI MIFTAHUL HUDA SENDANG TULUNGAGUNG Nik Haryanti; Mar’atul Hasanah; Setyaning Utami
CENDEKIA: Jurnal Ilmu Sosial, Bahasa dan Pendidikan Vol. 2 No. 3 (2022): CENDEKIA: Jurnal Ilmu Sosial, Bahasa dan Pendidikan
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (65.698 KB) | DOI: 10.55606/cendikia.v2i3.338

Abstract

The development of technology in the current digital era is very fast and rapid. Various technological advances can be obtained easily. Along with the times and the rapid development of technology, information and communication between humans can be done with various tools or facilities, one of which is a means for refreshment, such as playing online games.
Strategi Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Muatan Heuristic Dalam Membentuk Kompetensi Siswa Di Mi Plus Walisongo Trenggalek: Integrated Thematic Learning Strategy Based on Heuristic Content in Shaping Student Competence at Mi Plus Walisongo Trenggalek Setyaning Utami
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan (JURDIKBUD) Vol. 1 No. 1 (2021): Maret : Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jurdikbud.v1i1.314

Abstract

Penelitian ini mengkaji mengenai strategi pembelajaran tematik terpadu berbasis muatan heuristic dalam membentuk kompetensi siswa. Metode penelitian yang digunakan dalah metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dipakai yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data (data reduction), sajian data (data display), serta verifikasi dan simpulan data (conclution drawing and verification). Hasil penelitiannya 1) Pendekatan pembelajaran   tematik terpadu berbasis muatan heuristic dalam membentuk kompetensi  siswa   di MI Plus Walisongo Trenggalek, dilakukan dengan:   a) dimulai dengan membagi siswa dalam beberapa kelompok, setiap kelompok mendapat nomor.    b) Guru memberi tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya. c) kelompok berdiskusi jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya atau mengetahui setiap jawaban. d) guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka.  e)  Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain dan kesimpulan.  2) Metode pembelajaran  tematik terpadu berbasis muatan heuristic dalam   membentuk kompetensi siswa di     dilaksanakan dengan menggunakan   metode demonstrasi.   Selain itu dengan     penerapan  Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan sehingga dari kesatuan tersebut didapat pengertian bahwa pembelajaran yang harus menyenangkan bagi siswa. 3) Teknik pembelajaran  tematik terpadu berbasis muatan heuristic dalam   membentuk kompetensi siswa di  MI Plus Walisongo Trenggalek, yang dilakukan dengan   guru dengan penggunaan media power point.       Selain itu penerapan media audio visual video dalam meningkatkan kompetensi siswa dilakukan dengan jalan   Guru dalam mengajar pastinya mempersiapkan media yang akan digunakan yaitu media audio visual khususnya video.  4) Evaluasi pembelajaran  tematik terpadu berbasis muatan heuristic dalam   membentuk kompetensi siswa di  MI Plus Walisongo Trenggalek, pelaksanaan evaluasi pembelajaran siswa di sini dilaksanakan pada awal kegiatan, tengah kegiatan pembelajaran, akhir kegiatan pembelajaran. Evaluasi ini termasuk jenis evaluasi formatif  dan sumatif, yang pelaksanaannya membutuhkan waktu khusus untuk melaksanakan evaluasi sehingga evaluasi benar-benar telah disiapkan secara matang, begitu pula pelaksanannya. Karena untuk melihat hasil selama proses pembelajaran tidak mungkin evaluasi langsung dilaksanakan sepenuhnya. Untuk itu penilaian yang berbentuk sub sumatif (mid semester) dilaksanakan tidak lain bertujuan untuk melihat hasil dari kegiatan yang telah berlangsung selama beberapa kali pertemuan. 
Strategi Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Muatan Heuristic Dalam Membentuk Kompetensi Siswa Di Mi Plus Walisongo Trenggalek: Integrated Thematic Learning Strategy Based on Heuristic Content in Shaping Student Competence at Mi Plus Walisongo Trenggalek Setyaning Utami
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan (JURDIKBUD) Vol. 1 No. 1 (2021): Maret : Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jurdikbud.v1i1.314

Abstract

Penelitian ini mengkaji mengenai strategi pembelajaran tematik terpadu berbasis muatan heuristic dalam membentuk kompetensi siswa. Metode penelitian yang digunakan dalah metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dipakai yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data (data reduction), sajian data (data display), serta verifikasi dan simpulan data (conclution drawing and verification). Hasil penelitiannya 1) Pendekatan pembelajaran   tematik terpadu berbasis muatan heuristic dalam membentuk kompetensi  siswa   di MI Plus Walisongo Trenggalek, dilakukan dengan:   a) dimulai dengan membagi siswa dalam beberapa kelompok, setiap kelompok mendapat nomor.    b) Guru memberi tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya. c) kelompok berdiskusi jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya atau mengetahui setiap jawaban. d) guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka.  e)  Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain dan kesimpulan.  2) Metode pembelajaran  tematik terpadu berbasis muatan heuristic dalam   membentuk kompetensi siswa di     dilaksanakan dengan menggunakan   metode demonstrasi.   Selain itu dengan     penerapan  Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan sehingga dari kesatuan tersebut didapat pengertian bahwa pembelajaran yang harus menyenangkan bagi siswa. 3) Teknik pembelajaran  tematik terpadu berbasis muatan heuristic dalam   membentuk kompetensi siswa di  MI Plus Walisongo Trenggalek, yang dilakukan dengan   guru dengan penggunaan media power point.       Selain itu penerapan media audio visual video dalam meningkatkan kompetensi siswa dilakukan dengan jalan   Guru dalam mengajar pastinya mempersiapkan media yang akan digunakan yaitu media audio visual khususnya video.  4) Evaluasi pembelajaran  tematik terpadu berbasis muatan heuristic dalam   membentuk kompetensi siswa di  MI Plus Walisongo Trenggalek, pelaksanaan evaluasi pembelajaran siswa di sini dilaksanakan pada awal kegiatan, tengah kegiatan pembelajaran, akhir kegiatan pembelajaran. Evaluasi ini termasuk jenis evaluasi formatif  dan sumatif, yang pelaksanaannya membutuhkan waktu khusus untuk melaksanakan evaluasi sehingga evaluasi benar-benar telah disiapkan secara matang, begitu pula pelaksanannya. Karena untuk melihat hasil selama proses pembelajaran tidak mungkin evaluasi langsung dilaksanakan sepenuhnya. Untuk itu penilaian yang berbentuk sub sumatif (mid semester) dilaksanakan tidak lain bertujuan untuk melihat hasil dari kegiatan yang telah berlangsung selama beberapa kali pertemuan. 
Strategi Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Muatan Heuristic Dalam Membentuk Kompetensi Siswa Di Mi Plus Walisongo Trenggalek: Integrated Thematic Learning Strategy Based on Heuristic Content in Shaping Student Competence at Mi Plus Walisongo Trenggalek Setyaning Utami
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan (JURDIKBUD) Vol. 1 No. 1 (2021): Maret : Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jurdikbud.v1i1.314

Abstract

Penelitian ini mengkaji mengenai strategi pembelajaran tematik terpadu berbasis muatan heuristic dalam membentuk kompetensi siswa. Metode penelitian yang digunakan dalah metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dipakai yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data (data reduction), sajian data (data display), serta verifikasi dan simpulan data (conclution drawing and verification). Hasil penelitiannya 1) Pendekatan pembelajaran   tematik terpadu berbasis muatan heuristic dalam membentuk kompetensi  siswa   di MI Plus Walisongo Trenggalek, dilakukan dengan:   a) dimulai dengan membagi siswa dalam beberapa kelompok, setiap kelompok mendapat nomor.    b) Guru memberi tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya. c) kelompok berdiskusi jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya atau mengetahui setiap jawaban. d) guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka.  e)  Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain dan kesimpulan.  2) Metode pembelajaran  tematik terpadu berbasis muatan heuristic dalam   membentuk kompetensi siswa di     dilaksanakan dengan menggunakan   metode demonstrasi.   Selain itu dengan     penerapan  Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan sehingga dari kesatuan tersebut didapat pengertian bahwa pembelajaran yang harus menyenangkan bagi siswa. 3) Teknik pembelajaran  tematik terpadu berbasis muatan heuristic dalam   membentuk kompetensi siswa di  MI Plus Walisongo Trenggalek, yang dilakukan dengan   guru dengan penggunaan media power point.       Selain itu penerapan media audio visual video dalam meningkatkan kompetensi siswa dilakukan dengan jalan   Guru dalam mengajar pastinya mempersiapkan media yang akan digunakan yaitu media audio visual khususnya video.  4) Evaluasi pembelajaran  tematik terpadu berbasis muatan heuristic dalam   membentuk kompetensi siswa di  MI Plus Walisongo Trenggalek, pelaksanaan evaluasi pembelajaran siswa di sini dilaksanakan pada awal kegiatan, tengah kegiatan pembelajaran, akhir kegiatan pembelajaran. Evaluasi ini termasuk jenis evaluasi formatif  dan sumatif, yang pelaksanaannya membutuhkan waktu khusus untuk melaksanakan evaluasi sehingga evaluasi benar-benar telah disiapkan secara matang, begitu pula pelaksanannya. Karena untuk melihat hasil selama proses pembelajaran tidak mungkin evaluasi langsung dilaksanakan sepenuhnya. Untuk itu penilaian yang berbentuk sub sumatif (mid semester) dilaksanakan tidak lain bertujuan untuk melihat hasil dari kegiatan yang telah berlangsung selama beberapa kali pertemuan. 
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas 3 MI Plus Walisongo Trenggalek Setyaning Utami
Concept: Journal of Social Humanities and Education Vol. 3 No. 3 (2024): September : Concept: Journal of Social Humanities and Education
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Yappi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/concept.v3i3.1415

Abstract

The purpose of this research is to determine the influence of the Think Pair Share Type Cooperative Learning Model on student learning outcomes and how much influence the Think Pair Share Type cooperative learning model has on the learning outcomes of Class 3 MI Plus Walisongo Trenggalek students. Quantitative research methods are methods where research data is in the form of numbers and analysis uses statistics. The type of research that will be carried out in this quantitative research has an experimental design. The design form of this experimental research is quasi experimental. The population of this study was all 38 grade 3 students at MI Plus Walisongo Trenggalek consisting of class 3A and class 3B. Data collection techniques use test methods and documentation methods. The data analysis technique consists of testing the requirements that need to be calculated/tested, namely normality and homogeneity. The technique used is the independent sample t-test technique, which is to determine the coefficient of difference between two data distributions. The use of the t-test technique is intended to see whether there are significant differences between the two samples from the control class and the experimental class. The results of the research show that based on the results of data analysis it shows that tcount is 4,684 > from ttable 1,688, which means that Ho is rejected and Ha is accepted. In conclusion, there is an influence of the Think Pair Share Type Cooperative Learning Model on the learning outcomes of Class 3 MI Plus Walisongo Trenggalek students. How much influence the Think Pair Share Type Cooperative Learning Model has on the learning outcomes of Class 3 MI Plus Walisongo Trenggalek students can be proven by the results of Sig. is 0.000. Because the Sig value. 0.000 < real level (= 0.05).