Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas organoleptik daging broiler yang diberi sari Azolla pada air minum pada perlakuan yang berbeda yang dilaksanakan di Banjar Metra Kelod, Desa Yangapi, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan yang dinilai oleh 15 panelis semi-terlatih dan dianalisis statistik Kruskal Wallis dan Mann-Whitney. Keempat perlakuan yakni: (P0) Broiler yang diberi air tanpa sari Azolla melalui air minum. (P1) Broiler yang diberi sari Azolla 2% melalui air minum. (P2) Broiler yang diberi sari Azolla 4% melalui air minum. (P3) Broiler yang diberi sari Azolla 6% melalui air minum. Variabel yang diamati yakni uji organoleptik yang meliputi warna, aroma, tekstur, keempukan, citarasa, dan penerimaan keseluruhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian sari Azolla dengan level 4-6% melalui air minum nyata (P<0,05) meningkatkan kualitas organoleptik namun tidak nyata (P>0,05) pada variabel tekstur. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian sari Azolla pada air minum dengan perlakuan 4-6% dapat meningkatkan kualitas terhadap warna, aroma, keempukan, citarasa dan penerimaan keseluruhan. Tetapi tidak nyata berpengaruh terhadap tekstur daging. Pemberian sari Azolla pada air minum yang optimal untuk menghasilkan kualitas organoleptik daging broiler yang baik adalah konsentrasi 6% dilihat dari penilaian penerimaan panelis terhadap variabel warna, aroma, tekstur, keempukan, citarasa, dan penerimaan keseluruhan.