Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Review Design Pekerjaan At Grade Menjadi Pile Slab di Area Tol Kayuagung Palembang Betung Batara, M; Purba, Aleksander; Septiana, Trisya
Jurnal Profesi Insinyur Universitas Lampung Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpi.v4n2.111

Abstract

Jalan tol tak hanya sebagai sarana mempercepat akses transportasi bagi pengguna jalan tol, tetapi juga memiliki manfaat ekonomi, baik bagi pemerintah, investor, maupun masyarakat sekitar Kawasan jalan tol, baik yang dirasakan langsung maupun tidak langsung. Dalam sebuah proyek konstruksi Kata kunci: Tiang Pancang Platform Daerah Rawa Pengendalian Biaya dibutuhkan strategi percepatan progress secara efisien dan efektif sehingga perusahaan dapat menyelesaikan proyek tepat waktu dengan biaya seminimal mungkin dan hasil pekerjaan dapat diterima dengan baik oleh owner. Mahendra & Sabir (2018) Setiap perusaahaan pastinya selalu mengawasi serta mengevaluasi anggaran biaya operasianal, agar dapat mengendalikan biaya operasional yang dikeluarkan dan dapat memaksimalkan laba dalam penjualan nantinya.Dalam melaksanakan hal tersebut menejemen perusahaan perlu menyusun rencana pencapaian tujuan atau visi misinya. Anggaran adalah salah satu rencana utama yang dibahas dalam organisasi maupun perusahaan, dengan adanya anggaran maka pengendalian biaya akan semakin efektif diterapkan. Pada proyek konstruksi Jalan Tol Ruas Kayu Agung-Palembang Betung Tahap II seksi 3 Tim Teknik melakukan kajian ulang mengenai metode pekerjaan pada lahan yang belum bebas yaitu di STA 83+500 – 83+975 Sepanjang 500 m, Pada lokasi tersebut Rencana Teknis Awal ialah menggunakan Metode Pekerjaan At Grade atau Galian dan Timbunan Tetapi sesuai dengan pengamatan dilapangan sering terjadinya genangan air (banjir) pada lokasi tersebut Kemudian Tim Teknik melakukan kajian ulang mengenai desian apa yang harus duterapkan pada daerah tersebut dan Metode Pekerjaan Pileslab menjadi alternative untuk diterapkan pada daerah tersebut
PENGARUH PENGGANTIAN TANAH DAN LAPISAN GEOTEKSTIL TERHADAP DEFORMASI DAN STABILITAS LERENG TIMBUNAN DI ATAS TANAH LUNAK batara, M; Gofar, Nurly
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 7, Nomor 3, Agustus 2024
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v7i3.29080

Abstract

This article discusses the deformation and stability of embankment on soft soil. The analysis was carried out for four conditions. The first condition is 2 m high embankment was placed directly on the original soil, the second condition is that geotextiles are spread under the embankment. In the third condition, the original soil is excavated and replaced with 1 m fill to improve the bearing capacity. The fourth condition is the same as the third condition, but the excavation depth is 2 m. In conditions 3 and 4, geotextiles are spread between the original soil and the replacement soil to avoid mixing the original soil and the fill. A construction load of 15 kPa/m2 was applied to the embankment. Deformation analysis was carried out using SIGMA/W, while for embankment slope stability analysis using SLOPE/W. The analysis results show that the use of geotextiles increases the stability of embankment slopes, while the use of substitute soil provides an increase in the bearing capacity of the base soil and reduces deformation. Abstrak Artikel ini membahas mengenai deformasi tanah dasar akibat beban timbunan jalan serta stabilitas lereng timbunan tersebut. Analysis dilakukan untuk empat kondisi. Kondisi pertama timbunan setinggi 2 m dihamparkan langsung di atas tanah asli, kondisi kedua geotekstil dihamparkan di permukaan tanah asli sebelum timbunan. Pada kondisi ke tiga, dilakukan penggantian tanah se dalam 1 m untuk memperbaiki daya dukung tanah tersebut. Kondisi ke empat sama seperti kondisi ke tiga, namun kedalam galian adalah 2 m. Pada kondisi 3 dan 4, geotekstil dihamparkan di antara tanah asli dan tanah pengganti untuk menghidari tercampurnya tanah asli dan tanah pengganti.  Dari keempat kondisi tersebut pada kondisi akhir (tinggi timbunan 2 m) diberikan beban konstruksi sebesar 15 kPa/m2. Analisis deformasi dilakukan menggunakan SIGMA/W sedangkan untuk analisis kestabilan lereng timbunan menggunakan SLOPE/W. Hasil analisis menunjukkan bahwa  penggunaan geotekstil meningkatkan kestabilan lereng timbunan, sedangkan penggunaan tanah pengganti memberikan peningkatan pada daya dukung tanah dasar untuk mengurangi deformasi.