Saat ini perkembangan pada industri restoran dan rumah makan mulai bangkit setelah melewati COVID-19. Seluruh restoran maupun rumah makan bersaing agar dapat menguasai industri restoran khususnya pada restoran yang fokus pada kuliner Nusantara. Banyak cara yang dapat dilakukan para pelaku bisnis untuk bersaing, salah satunya adalah dengan membangun citra restoran melalui identitas visual yang baik dan kuat. Citra baik yang dicerminkan oleh sebuah restoran dapat meningkatkan keyakinan, loyalitas, serta membuat restoran mudah dikenal dan diingat. Warung Rawit merupakan sebuah restoran di Jakarta yang menyajikan makanan khas Singkawang, Kalimantan Barat yang dikenal dengan masakannya yang pedas dan kaya akan rasa. Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengidentifikasi permasalahan dari identitas visual yang dimiliki oleh restoran Warung Rawit. Metodologi yang digunakan untuk perancangan proyek pada tahap ini adalah dua tahapan dari metodologi Alina Wheeler yaitu conducting research dan clarifying strategy. Penulis telah melakukan dua tahapan awal dimulai dengan pengumpulan data melalui observasi lapangan, studi pustaka, dan wawancara dengan manager restoran. Lalu, menyusun hasil data yang didapatkan ke dalam creative brief untuk diidentifikasi. Berdasarkan hasil dari identifikasi, identitas visual Warung Rawit kurang mencerminkan kekhasan kota Singkawang dan sistem identitas visualnya kurang konsisten menurut koherensi identitas. Hasil identifikasi akan digunakan untuk melakukan perancangan ulang identitas visual Warung Rawit.