Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PEMBINAAN KAUM PEREMPUAN GMIT SION OEPURA KUPANG SEBAGAI UPAYA MENCEGAH DAN MENGURANGI KEKERASAN PEREMPUAN Ndeo, Jeanne; Tahalele, Novi Kristiani; Tagu Sunga, Seli Antonia; Taneo, Imelda Sara
Jurnal PKM Setiadharma Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal PkM Setiadharma April 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Arastamar (SETIA) Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47457/jps.v5i1.451

Abstract

Violence against women is inevitable in today’s society. This violence cannot be rejected because the apparent fact is that women cannot resist or reduce it. One of the factors causing it is the stigma about women who should be in second place in society so that they must obey and not argue, which is still rooted very firmly. On this basis, the activities of Dedication to the Society through seminars are carried out. This activity aims to shape and change the paradigm of thinking about the identity and existence of women in stigmatization so that they are capable and influential in the struggle to end violence. The methods used in this activity are lectures, discussions, opinions, and presentations. As for the outcome of this activity, the women at GMIT Jemaat Sion Oepura Kupang have a new paradigm of thinking about women, specifically their identity and their position in a patriarchal society, to reduce and break the chain of violence against women.
Penyandang Disabilitas Sebagai Tubuh Kristus Rollin, Ade Novita; Ndeo, Jeanne
Vox Veritatis : Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol. 3 No. 1 (2024): Juni
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69865/voxver.v3i1.57

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan sebuah konsep kekristenan yang dapat dijadikan landasan untuk menjadikan gereja ramah disabilitas. Mengingat diskriminasi terhadap disabilitas tidak hanya dialami di luar lingkungan gereja namun juga dalam gereja. Gereja yang merupakan perwakilan Allah dan kesatuan tubuh Kristus sampai saat ini ternyata masih melakukan pembedaan perlakuan kepada jemaat penyandang disabilitas dari jemaat yang tidak menyandang disabilitas. Berkaca pada kondisi tersebut, maka penulis menggunakan pendekatan deskripti dengan jenis penelitian kualiatatif guna menjelaskan permaslahan yang terjadi secara mendalam. Informan yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak tiga orang, yang kemudian dilakukan wawancara mendalam dan kemudian dianalisis menggunakan model analisis interaktif.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa Gereja sudah seharunya menjadi gereja disabilitas apabila ingin mengalami perkembangan dan untuk mencapai hal tersebut tubuh Kristus dapat dijadikan konsep dasarnya. Gereja yang menolak penyandang disabilitas adalah gereja yang menolak karunia Tuhan. Sebagai anggota tubuh Kristus jemaat disabilitas harus dimuridkan dalam kelas umum supaya bersama-sama bertumbuh dalam kedewasaan rohani sehingga kuat dalam menghadapi permasalahan kehidupan, setia melayani Tuhan dan menggenapi Amanat Agung Tuhan Yesus.
Melawan Diskriminasi Dan Kekerasan Terhadap Perempuan di Kota Kupang Tagu Sunga, Seli Antonia; Taneo, Imelda Sarah; Ndeo, Jeanne; Tahalele, Novi Kristiani
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Edisi April - Juni
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v6i2.6001

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat yang telah dilaksanakan merupakan langkah strategis dalam mengatasi permasalahan kekerasan dan diskriminasi terhadap perempuan di Kota Kupang. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya warga binaan di Lapas Perempuan Kelas IIB Kupang, mengenai pentingnya menghormati hak-hak perempuan serta memberikan wawasan tentang pemberdayaan diri. Dengan demikian, program ini bertujuan membangun lingkungan yang lebih inklusif dan mendukung proses reintegrasi sosial bagi para warga binaan. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini mencakup pendekatan edukatif berbasis diskusi interaktif serta penyuluhan partisipatif. Para peserta diberikan materi tentang hak asasi perempuan, strategi pemberdayaan diri, serta teknik mengatasi tantangan sosial yang mungkin dihadapi setelah masa pembinaan. Selain itu, sesi pendampingan psikososial turut diterapkan untuk memberikan ruang bagi warga binaan dalam mengekspresikan pengalaman mereka serta memperoleh dukungan emosional yang diperlukan. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam pemahaman warga binaan terhadap hak-hak perempuan. Hal ini tercermin dari perubahan sikap mereka yang semakin terbuka terhadap konsep pemberdayaan diri, serta peningkatan kepercayaan diri dalam menghadapi kehidupan setelah keluar dari lembaga pemasyarakatan. Selain itu, interaksi sosial di dalam lapas menjadi lebih konstruktif, dengan munculnya solidaritas dan dukungan antara sesama warga binaan. Kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan ini adalah bahwa program edukasi dan pemberdayaan memiliki dampak positif dalam mengurangi perilaku diskriminatif serta memperkuat kesiapan warga binaan untuk berintegrasi kembali ke masyarakat. Oleh karena itu, pendekatan serupa diharapkan dapat terus diterapkan dan dikembangkan sebagai upaya preventif dalam melindungi hak-hak perempuan serta membangun komunitas yang lebih inklusif dan berdaya.