Peningkatan timbulan sampah memerlukan pengelolaan secara komprehensif dan efisien. Akan tetapi, mayoritas pengelolaan sampah di Indonesia masih menggunakan pendekatan akhir (end-to-pipe) dan sistem open dumping sehingga menimbulkan pencemaran. Konsep circular economy dapat menjadi solusi dalam pengelolaan sampah rumah tangga yang sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) poin 1.1, 8.1, dan 12.5. Riset ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk pengelolaan sampah rumah tangga di Desa Cibanteng saat ini dan menganalisis skenario pengelolaan sampah rumah tangga berbasis circular economy yang optimal di Desa Cibanteng. Analisis deskriptif dan model sistem dinamik digunakan untuk menjawab kedua tujuan tersebut. Hasil riset mengungkap bahwa mayoritas rumah tangga di Desa Cibanteng belum melakukan kegiatan pengelolaan sampah rumah tangga secara lebih lanjut. Hasil simulasi model sistem dinamik antarskenario menunjukkan bahwa skenario pengelolaan sampah rumah tangga paling optimal adalah skenario optimis dengan jumlah sampah terkelola mencapai 70 persen. Skenario optimis tersebut dapat menghasilkan rata-rata pertambahan timbulan sampah rumah tangga terkecil (653,1 ton/tahun), rata-rata pengurangan beban emisi tertinggi (-39,4 ton CO2-eq/tahun), dan rata-rata tambahan pendapatan rumah tangga tertinggi (Rp2.264.031/KK/bulan) selama tahun simulasi 2022-2030. Terdapat dua hal yang perlu diperhatikan agar skenario optimis tersebut dapat tercapai yaitu peningkatan kapasitas masyarakat dan kelembagaan di Desa Cibanteng serta pengembangan pasar terkait kegiatan dan produk hasil kelola sampah dari Desa Cibanteng.