Farahdilla, Zakiya Ammalia
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Konten Rokok di Situs Web Berbagi Video YouTube: User Engagement Analysis Ramadona, Aditya; Mellen, Renie Cuyno; Najiyati, Ifa; Farahdilla, Zakiya Ammalia; Padmawati, Retna Siwi
Jurnal Kesehatan Komunitas Vol 9 No 3 (2023): Jurnal Kesehatan Komunitas
Publisher : LPPM Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/keskom.Vol9.Iss3.1569

Abstract

Penetration of the internet and social media in Indonesia is increasing, with the most significant percentage of its users coming from the youth. The internet and social media can be a medium for promoting and selling products to youth. This study aimed to identify and describe videos potentially suggested when users enter the keyword "rokok" in a search on YouTube. We hypothesized that tobacco-related videos on YouTube could contain materials that either refer to (1) tobacco advertising, promotion, and sponsorship (TAPS); or (2) Non-TAPS categories. Both types of materials could have different engagement from the viewers. A YouTube search was performed in October 2022, and we only consider the videos published during June 2022. We assigned our team to classify the video content to the TAPS and Non-TAPS categories based on its title and description. We analyzed the number of views, likes, and comments of each video descriptively. We obtained 210 videos and excluded 24 videos unrelated to the study objectives in terms of the context or the language used. Most videos are related to TAPS (84%), and very few contain Non-TAPS (16%), in particular anti-smoking, including Public Service Advertisements (3%). Non-TAPS-related videos were mainly published by News Channels and the Government Public Relations Office Channels (57%), while individuals, including MSMEs and retailers, seemingly published most TAPS-related videos (78%). In addition, TAPS-related videos tend to have a higher number of likes and comments from viewers. YouTube is a potential medium to attract viewers and promote health, but TAPS-related videos are much easier to find. Public health agencies should establish a more significant presence on YouTube to reach more people and engage in broader partnerships to promote health educational material.
Promosi Kesehatan melalui Media Sosial: Analisis akun X @beacukaiRI dalam konteks cukai rokok di Indonesia Najiyati, Ifa; Mellen, Renie Cuyno; Ramadona, Aditya Lia; Farahdilla, Zakiya Ammalia; Bintoro, Bagas Suryo; Padmawati, Retna Siwi
Preventif : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 15 No. 3 (2024): VOLUME 15 NO.3 TAHUN 2024
Publisher : Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/preventif.v15i3.1680

Abstract

Awal tahun 2023, Pemerintah Indonesia secara resmi menetapkan kenaikan cukai rokok sebesar 10-15 persen (Permenkeu 191/2022). Bea Cukai, sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas penerapan cukai rokok di Indonesia, menggunakan 25% dari pendapatan cukai rokok untuk sektor kesehatan. Namun, masih belum jelas sejauh mana Bea Cukai mempromosikan isu kesehatan sebagai bentuk tanggung jawab dalam mengelola cukai. Penelitian ini bertujuan menyelidiki apakah Bea Cukai mempromosikan isu kesehatan melalui penerapan cukai rokok, dengan menganalisis konten dari akun X (sebelumnya dikenal dengan Twitter) @beacukaiRI. Data dikumpulkan dari akun X @beacukaiRI mulai dari 1 Januari 2020 hingga 4 Mei 2023. Total tweet yang dianalisis sebanyak 3.273, dengan 209 di antaranya mengandung kata "rokok". Konten tweet ini kemudian dianalisis untuk menentukan apakah terdapat pesan yang mempromosikan isu kesehatan masyarakat, terutama dalam konteks penerapan cukai rokok. Analisis data menunjukkan kurangnya bukti yang mendukung advokasi aktif Bea Cukai terhadap isu-isu kesehatan dalam tweet mereka yang membahas rokok. Dari 209 tweet yang mengandung kata "rokok", hanya terdapat dua tweet yang mengandung pesan terkait kesehatan masyarakat. Fokus utama akun X resmi Bea Cukai @beacukaiRI masih pada aspek regulasi cukai. Dalam konteks materi tweet, akun @beacukaiRI dapat memperluas cakupan informasi yang disampaikan kepada masyarakat, tidak hanya terkait penertiban rokok ilegal dan pemalsuan/penyalahgunaan pita cukai. Bea Cukai dapat meningkatkan promosi isu kesehatan masyarakat melalui pesan-pesan yang disampaikan dalam tweet tentang cukai rokok di media sosial, termasuk mengenai risiko dan bahaya rokok ilegal. Kolaborasi dengan Kementerian Kesehatan juga diperlukan untuk memperkuat upaya dalam promosi kesehatan, edukasi, dan regulasi yang komprehensif terkait konsumsi rokok.