Abstract. This research is motivated by the low learning outcomes of students who have not reached the KKM 70. This research was conducted at SD Negeri Rancatungku 04 which aims to determine the improvement of student learning outcomes by using the scramble type cooperative learning model in Islamic Religious Education and Budi Pekerti subjects. Scramble-type cooperative learning model is an approach that combines elements of games with learning. In this model, students will be given practice questions that generally consist of scrambled words, sentences, or discourse then students must think quickly and creatively in rearranging the scrambled sentences into the correct order. This research uses a quantitative approach with an experimental method with a pre-experimental one group pretest posttest design. The type of sampling uses random samples. In the results of this research involving one class only as an experimental class. These results show that the average pretest results of student learning in the cognitive domain is 51.28 after being given treatment is 76.41. In the spiritual affective domain before being given treatment resulted in an average of 79.21 after being given treatment of 81.92. In the social spiritual affective domain, it shows that the average before being given treatment is 74.08 after being given treatment shows 77.23. The difference in learning outcomes between pretest and posttest scores on t learning outcomes, in the realm of cogni. Abstrak. Penelitiaan ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa yang belum mencapai KKM 70. Penelitiaan ini dilakukan di SD Negeri Rancatungku 04 yang bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe scramble pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Model pembelajaran kooperatif tipe scramble yaitu pendekatan yang menggabungkan unsur permainan dengan pembelajaran. Dalam model ini, para siswa akan diberikan latihan soal yang umumnya terdiri dari kata-kata, kalimat, atau wacana yang diacak kemudian siswa harus berpikir secara cepat dan kreatif dalam menyusun kembali kalimat yang diacak menjadi urutan yang benar. Penelitiaan ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen dengan bentuk desain pre-eksperimental one group pretest posttest. Jenis pengambilan sampel menggunakan sampel acak. Dalam hasil penelitiaan ini melibatkan satu kelas saja sebagai kelas eksperimen. Hasil ini menunjukkan bahwa rata-rata hasil pretest belajar siswa pada ranah kognitif yaitu 51.28 setalah diberikan perlakuan yaitu 76.41. Pada ranah afektif spiritual sebelum diberikan perlakuan menghasilkan rata-rata 79.21 setelah diberikan perlakuan sebesar 81.92. Pada ranah afektif spiritual sosial menunjukkan bahwa rata-rata sebelum diberi perlakuan yaitu 74.08 setelah diberikan perlakuan menunjukkan 77.23. perbedaan hasil belajar antara nilai pretest dan posttest pada hasil belajar t, pada ranah kognitif t hitung (-4.811 < 3.832), pada ranah afektif spiritual t hitung (6.090 < 7.699), pada ranah afektif sosial (3.025 < 7.124). Dan pada ranah psikomotorik yaitu 4.927. Maka dapat disimpulkan bahwa Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Scramble terdapat efektivitas dalam meningkatkan hasil belajar siswa.