Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Aplikasi Cognitive Behavioral Therapy dengan Metode Pembelajaran Tiga Dimensi terhadap Minat Sains Pada Siswa Sekolah Dasar Andriawan, Soni; Sari, Nanda Febriana; Pratiwi, Gita; Putri, Adelya Dwi Cendani; Rizky, Indah Permata; Ekowati, Dyah Worowirastri; Dewantari, Arinta Agnie
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol 6, No 2 (2024)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sekolah Dasar Negeri Tegalgondo No. 301, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, merupakan lembaga pembelajaran resmi dengan jumlah siswa 26 siswa yang terdiri dari kelas 4 dengan jumlah siswa 17 siswa dan kelas 5 yang terdiri dari 9 siswa. Terdapat kesalahan persepsi siswa terhadap sains sebagai hal yang menakutkan, serta kurangnya instrumen inovatif dan kreatif dalam pembelajaran sains yang menyebabkan kurangnya pemahaman siswa terhadap sains. Sehingga dimanfaatkan limbah rumah tangga sebagai media CBSains 3D yang merupakan gabungan antara terapi pada ilmu psikologi dan juga seni 3D, kemudian CB yang berasal dari CBT (Cognitive Behavioral Therapy) yang berfungsi merubah pola pikir negatif menjadi positif maupun sudut pandang seseorang tentang suatu hal. Tujuan pengabdian ini adalah menganalisis pengaruh terapi kognitif behavioral (CBT) menggunakan metode media pembelajaran tiga dimensi terhadap minat sains  siswa sekolah dasar. CBT merupakan pendekatan psikologis yang terbukti efektif  mengatasi berbagai masalah psikologis dan meningkatkan motivasi belajar. Metode pembelajaran tiga dimensi memberikan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan menarik kepada siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CBT dengan menggunakan metode media pembelajaran tiga dimensi  meningkatkan minat sains siswa sekolah dasar secara signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol yang menggunakan metode pembelajaran tradisional.
PENGEMBANGAN LEARNING MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS MOODLE UNTUK FAKULTAS SAIN DAN TEKNOLOGI UIBU Tjipta, Dwi Sagitta; Cholis, Mohammad Nur; Arisandi, Arisandi; Dewantari, Arinta Agnie
Jurnal Teknik Mesin dan Pembelajaran Vol 6, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um054v6i2p79-87

Abstract

Pendidikan harus mengakomodasi teknologi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga menghasilkan lulusan berkualitas dengan pembelajaran efektif dan efisien. Salah satu penerapan caranya adalah pembelajaran blended learning yang merupakan penyempurnaan pembelajaran konvensional tatap muka di kelas dengan memanfaatkan pembelajaran jarak jauh sebagai pendukung kegiatan di kelas, sehingga waktu belajar semakin panjang dan mahasiswa bisa mengembangkan diri untuk menguatkan pemahamannya selama di rumah. Blended learning memanfaatkan Learning Management System (LMS) sebagai fasilitas untuk mendukung pembelajaran. LMS meliputi perencanaan, penggunaan ulang materi pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Salah satu LMS yang banyak digunakan untuk pembelajaran adalah Moodle yang sudah mendukung fitur-fitur yang dibutuhkan untuk LMS.Pengembangan LMS untuk mendukung pembelajaran pada Program Studi S1 Teknik Mesin, S1 Teknik Elektro, S1 Teknik Kimia Fakultas Sain dan Teknologi (FST) Universitas Insan Budi Utomo (UIBU), meliputi: perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan rekapitulasi hasil evaluasi pembelajaran. LMS ini diterapkan dengan pendekatan konstruktivisme untuk memperkuat kemampuan kognitif mahasiswa, dengan model pembelajaran yang digunakan adalah Problem Based Learning yang didukung LMS (Blended Learning). Uji LMS ini meliputi uji kelayakan yang dilakukan oleh Kaprodi S1 Teknik Mesin, S1 Teknik Elektro, dan S1 Teknik Kimia FST UIBU yang menyatakan bahwa pengembangan LMS ini efektif dan fungsional dalam mengakomodir pembelajaran pada semua Prodi FST UIBU.Kata kunci—Learning Management System, Moodle, pembelajaran
Rose anthocyanin microencapsulation for improving the color of two strains of koi Andriawan, Soni; Hakim, Riza Rahman; Hermawan, David; Bahiyya, Choridatul; Darmawan, Ari Wahyu; Miranda, Felix; Dahlia, Lisma; Dewantari, Arinta Agnie
Depik Jurnal Ilmu Ilmu Perairan, Pesisir, dan Perikanan Vol 14, No 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.14.3.46784

Abstract

Koi fish coloration is genetically significant, but environmental factors and color quality can lead to degradation. Some individuals use synthetic dyes to enhance their appearance, which harms the environment. This study explored the effects of microencapsulated Rose sp. flower anthocyanin (MRFA) as a natural alternative dye to enhance the color of Sanke and Kohaku koi fish. Sanke exhibits orange-black hues, while Kohaku shows orange-white hues, allowing for comparative analysis. Before the experiment, MRFA was analyzed using FESEM and XRD to assess the particle size distribution and shape of the anthocyanin microcapsules. A Randomized Complete Design (CRD) with four treatments (T0, 150 mg (T1), 300 mg (T2), and 450 mg (T3)) and five replications were used. Data was analyzed with SPSS. Results showed that MRFA particles were distributed, though not entirely homogeneous (14 m to 170 m), with XRD spectra indicating interactions between maltodextrin and Rose sp. anthocyanin. Results showed that MRFA significantly improved certain color parameters in Sanke, particularly at moderate doses (T1 and T2), but the control group (T0) outperformed MRFA in some cases. In Kohaku, no significant improvement was observed compared to the control, suggesting that MRFA was less effective in enhancing whiteorange pigmentation. Overall, our findings indicate that MRFA supported koi growth but showed limited, strain-specific effects on coloration. Further studies with longer trials and larger populations are needed to confirm its potential as a natural feed additive.Keywords:Herbal extractCyprinus carpioKohakuPigmentSanke
Rose anthocyanin microencapsulation for improving the color of two strains of koi Andriawan, Soni; Hakim, Riza Rahman; Hermawan, David; Bahiyya, Choridatul; Darmawan, Ari Wahyu; Miranda, Felix; Dahlia, Lisma; Dewantari, Arinta Agnie
Depik Jurnal Ilmu Ilmu Perairan, Pesisir, dan Perikanan Vol 14, No 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.14.3.46784

Abstract

Koi fish coloration is genetically significant, but environmental factors and color quality can lead to degradation. Some individuals use synthetic dyes to enhance their appearance, which harms the environment. This study explored the effects of microencapsulated Rose sp. flower anthocyanin (MRFA) as a natural alternative dye to enhance the color of Sanke and Kohaku koi fish. Sanke exhibits orange-black hues, while Kohaku shows orange-white hues, allowing for comparative analysis. Before the experiment, MRFA was analyzed using FESEM and XRD to assess the particle size distribution and shape of the anthocyanin microcapsules. A Randomized Complete Design (CRD) with four treatments (T0, 150 mg (T1), 300 mg (T2), and 450 mg (T3)) and five replications were used. Data was analyzed with SPSS. Results showed that MRFA particles were distributed, though not entirely homogeneous (14 m to 170 m), with XRD spectra indicating interactions between maltodextrin and Rose sp. anthocyanin. Results showed that MRFA significantly improved certain color parameters in Sanke, particularly at moderate doses (T1 and T2), but the control group (T0) outperformed MRFA in some cases. In Kohaku, no significant improvement was observed compared to the control, suggesting that MRFA was less effective in enhancing whiteorange pigmentation. Overall, our findings indicate that MRFA supported koi growth but showed limited, strain-specific effects on coloration. Further studies with longer trials and larger populations are needed to confirm its potential as a natural feed additive.Keywords:Herbal extractCyprinus carpioKohakuPigmentSanke
Aplikasi Cognitive Behavioral Therapy dengan Metode Pembelajaran Tiga Dimensi terhadap Minat Sains Pada Siswa Sekolah Dasar Andriawan, Soni; Sari, Nanda Febriana; Pratiwi, Gita; Putri, Adelya Dwi Cendani; Rizky, Indah Permata; Ekowati, Dyah Worowirastri; Dewantari, Arinta Agnie
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol. 6 No. 2 (2024)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sekolah Dasar Negeri Tegalgondo No. 301, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, merupakan lembaga pembelajaran resmi dengan jumlah siswa 26 siswa yang terdiri dari kelas 4 dengan jumlah siswa 17 siswa dan kelas 5 yang terdiri dari 9 siswa. Terdapat kesalahan persepsi siswa terhadap sains sebagai hal yang menakutkan, serta kurangnya instrumen inovatif dan kreatif dalam pembelajaran sains yang menyebabkan kurangnya pemahaman siswa terhadap sains. Sehingga dimanfaatkan limbah rumah tangga sebagai media CBSains 3D yang merupakan gabungan antara terapi pada ilmu psikologi dan juga seni 3D, kemudian CB yang berasal dari CBT (Cognitive Behavioral Therapy) yang berfungsi merubah pola pikir negatif menjadi positif maupun sudut pandang seseorang tentang suatu hal. Tujuan pengabdian ini adalah menganalisis pengaruh terapi kognitif behavioral (CBT) menggunakan metode media pembelajaran tiga dimensi terhadap minat sains  siswa sekolah dasar. CBT merupakan pendekatan psikologis yang terbukti efektif  mengatasi berbagai masalah psikologis dan meningkatkan motivasi belajar. Metode pembelajaran tiga dimensi memberikan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan menarik kepada siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CBT dengan menggunakan metode media pembelajaran tiga dimensi  meningkatkan minat sains siswa sekolah dasar secara signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol yang menggunakan metode pembelajaran tradisional.