Brokoli merupakan salah satu sayuran yang memiliki tingkat kerusakan yang sangat tinggi sehingga memerlukan penanganan pasca panen yang tepat. Penanganan pasca panen yang dilakukan pada penelitian ini yaitu menganalisis pengaruh perlakuan sebelum pendinginan, perbedaan suhu penyimpanan dan pengemasan yang memainkan peran penting dalam mempertahankan mutu brokoli. Tujuan penelitian kali ini yaitu untuk mengetahui perbandingan perubahan susut berat, tekstur, dan warna pada komoditas brokoli selama proses pra pendinginan, penyimpanan pada suhu ruang (± 23,83˚C) dan suhu rendah (±8,76˚C), serta pengaruhnya pengemasan untuk menentukan titik terbaik dari semua parameter yang disebutkan. Penelitian dilaksanakan di Rumah Kemas Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang pada bulan Juli hingga Agustus 2022. Metode penelitian dilakukan dengan analisis deskriptif yang terdiri dari enam perlakuan dengan tiga kali ulangan. Hasil penelitian yaitu brokoli mengalami perubahan susut berat sebesar 2,45% ketika dilakukan proses pra pendinginan, disimpan pada cold storage (suhu rendah), dan menggunakan kemasan selama 9 hari. Perubahan tekstur yang optimal dengan tidak terjadi perubahan warna yang mencolok ditunjukkan pada brokoli dengan perlakuan pra pendinginan yang disimpan di cold storage (suhu rendah) dan menggunakan kemasan, dengan perubahan tekstur sebesar 1,83 kgf. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa perlakuan penyimpanan dengan suhu rendah, dan penggunaan kemasan dapat memperpanjang umur simpan brokoli dengan batas penyimpanan maksimal selama 8 hari, untuk mendapatkan brokoli layak dikonsumsi.