Putri, Nayla Fathinah
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Tekno Ekonomi Pemeliharaan Tanaman Teh Hitam di PT. Perkebunan Nusantara VIII dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Teh Hitam Ekspor Putri, Nayla Fathinah; Rahmah, Devi Maulida; Kastaman, Roni
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 18, No 2 (2024): TEKNOTAN, Agustus 2024
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jt.vol18n2.3

Abstract

Indonesia merajai pangsa ekspor teh hitam sekitar 76-87%. Pada tahun 2022, Indonesia mengalami kenaikan jumlah ekspor teh hitam mencapai 7,01%. PT. Perkebunan Nusantara VIII merupakan salah satu perusahaan penghasil teh hitam di Indonesia. Teh hitam yang diproduksi harus memiliki kualitas yang baik agar ekspor teh di Indonesia dapat terus melonjak naik. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas teh hitam adalah memaksimalkan proses pemeliharaan tanaman teh di kebun. Proses pemeliharaan yang dilakukan oleh PT. Perkebunan Nusantara VIII terdiri dari penyiangan gulma secara manual (babad) dan pemberian herbisida sebagai usaha dalam meminimalisir tumbuhnya gulma pada tanaman teh. Maka dari itu, perlu adanya analisis dengan metode tekno ekonomi untuk menentukan proses mana yang lebih efektif untuk menjaga dan meningkatkan kualitas teh, serta menguntungkan bagi perusahaan dari aspek finansial, teknis dan teknologi. Tujuan analisis ini adalah untuk memberikan rekomendasi kepada perusahaan proses pemeliharaan tanaman teh yang paling efektif dan tetap menguntungkan. Hasil analisis Break Even Point atau titik impas proses perlakuan babad adalah 9.483kg teh dan pada proses penyemprotan herbisida memiliki titik impas 45.362kg. Biaya Net Present Value untuk perlakuan babad adalah Rp 386.433.662 dan herbisida adalah Rp 448.965.311. Sedangkan hasil analisis biaya Benefit Cost Ratio untuk perlakuan babad adalah 3,58% dan herbisida adalah 3,57%. Maka kedua proses pemeliharaan tersebut dinyatakan layak untuk dilanjutkan karena memberikan keuntungan bagi perusahaan. Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan, proses penyiangan manual (babad) memiliki keunggulan dari nilai titik impas dan analisis biaya Benefit Cost Ratio. Selain itu, proses penyiangan manual juga memiliki keunggulan di segi teknis dan teknologi. Manfaat dari penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh perusahaan dalam penentuan proses pemeliharaan dalam upaya menjaga dan meningkatkan kualitas teh hitam untuk kebutuhan ekspor di Indonesia.