Sari, Fulziah Alwita
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

GAMBARAN PENERIMAAN DIRI REMAJA KORBAN PERCERAIAN Sari, Fulziah Alwita; Noni, Noni; Adri, Zakwan
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 13, Nomor 3, Tahun 2024 (Juni 2024)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/empati.2024.42478

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan bagaimana remaja yang menjadi korban perceraian mengalami penerimaan terhadap diri mereka. Perceraian dianggap sebagai puncak dari serangkaian masalah yang berakumulasi dan merupakan langkah terakhir yang diambil ketika perkawinan tidak dapat dipertahankan lagi. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif fenomenologi dengan dua partisipan yang memiliki karakteristik sebagai anak remaja yang mengalami perceraian orangtua. Penerimaan terhadap perceraian orangtua tidak dapat dicapai secara spontan oleh anak, melainkan melalui tahapan-tahapan tertentu yang terkait dengan kehidupan pasca perceraian, termasuk dampak psikologis dan sosial yang dirasakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perceraian memberikan dampak negatif seperti perasaan minder, kehilangan figur keluarga, dan kenakalan remaja. Faktor-faktor yang membantu dalam proses penerimaan diri termasuk keberadaan figur ibu yang kompeten, berkurangnya konflik orangtua, serta dukungan positif dari lingkungan sekolah dan teman-teman, yang membantu para partisipan bangkit dari keterpurukan setelah menghadapi perceraian orangtua. 
"Gebah Sepah" (Assertive Training) Program to Improve Anti-Marital Sex Assertiveness Mariani, Pebri; Sari, Fulziah Alwita; Putri, Nabilla Maulina; Noni, Noni; Rakiah, Rakiah
Psikologiya Journal Vol. 1 No. 3 (2024): Psikologiya Journal-September
Publisher : PT. Anagata Sembagi Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62872/8kprhw44

Abstract

Premarital sexual behavior is currently an issue for Indonesian teenagers because teenagers are now easy to follow romantic invitations from the opposite sex, premarital sex on the grounds that they already like each other and are mutually beneficial and love each other. Teenagers do not know that premarital sex is behavior that is bad for themselves. The cause of premarital sexual behavior in adolescents is because they do not have a positive assessment of themselves and others and lack the confidence to express their thoughts effectively. Following up on this, the researchers conducted the GEBAS SEPAH program because it can improve the assertiveness behavior of anti-marital sex teenagers through Assertive training. "GEBAS SEPAH" is an acronym for "Generation Free of Premarital Sex". The method of implementing this activity is preparation and selection of participants, debriefing, and implementation of activities. This program uses assertive training through the lecture method to educate adolescents to be able to express themselves. This program aims to train adolescents to be able to express themselves as they are without feeling afraid and pressured by others, and to be able to reject everything that is considered not in accordance with themselves. Based on the service that has been carried out by researchers, there is a significant increase in assertive behavior in students of class XI Language SMAN 3 Bukittinggi. This shows that assertive training given to students to prevent premarital sexual behavior is effective in increasing assertive behavior.