Artikel ini membahas peran Dalihan Na Tolu dalam konteks globalisasi, mengidentifikasi tantangan yang dihadapi tradisi ini dan bagaimana masyarakat Batak Toba beradaptasi tanpa kehilangan jati diri. Melalui pendekatan kualitatif deskriptif, penelitian ini mengeksplorasi dampak globalisasi terhadap eksistensi Dalihan Na Tolu, perubahan praktik yang terjadi, serta peran generasi muda dalam melestarikan nilai-nilai budaya. Temuan menunjukkan bahwa meskipun terdapat ancaman dari budaya asing dan perubahan sosial, inisiatif pelestarian yang dilakukan oleh masyarakat dan pendidikan dapat memperkuat relevansi Dalihan Na Tolu. Dengan memanfaatkan teknologi dan media sosial, tradisi ini dapat terus berkembang dan berkontribusi pada pengembangan budaya lokal.