Kepatuhan minum obat merupakan prioritas awal yang perlu dinilai untuk mencapai target terapi pada pasien diabetes melitus. Penelitian di Indonesia menujukkan persentase ketidakpatuhan minum obat antidiabetes berkisar 50-69,7%. Kepatuhan minum obat dapat dipengaruhi oleh 3 faktor. Faktor predisposisi (Predisposing Factors) meliputi, umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan terakhir, status pekerjaan, lama menderita, tingkat pengetahuan. Faktor pendukung (Enabling Factors) yang meliputi keterjangkauan akses ke pelayanan kesehatan dan keikutsertaan asuransi kesehatan. Faktor pendorong (Reinforcing Factors) meliputi dukungan keluarga dan dukungan petugas kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kepatuhan minum obat pada penderita diabetes melitus di wilayah kerja Puskesmas Tamalanrea Kota Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan observasional menggunakan desain Cross Srctional. Jumlah populasi pada penelitian ini sebanayak 433 pasien diabetes melitus di Puskesmas Tamalanrea. Perhitungan sampel menggunakan rumus slovin sehingga diperoleh sampel sebanayak 207 pasien. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil analisis bivariat berdasarkan hasil uji statistic menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan (p=0,000<0,05), dan lama menderita (p=0,000<0,05) dengan kepatuhan minum obat pada penderita diabetes melitus di Puskesmas Tamalanrea, sedangkan tidak ada hubungan antara umur (p=0,528>0,05), status pekerjaan (p=0,800>0,05), pendapatan (p=0,057>0,05), komplikasi (p=0,593>0,05), dukungan keluarga (p=0,435>0,05) dan dukungan petugas kesehatan (p=0,543>0,05). Saran oleh karena itu, Saran kepada pihak Puskesmas Tamalanrea khususnya bidang kesehatan masyarakat untuk melakukan penyuluhan dan kongselin tentang program pengobatan diabetes melitus secara rutin.