Farihah Muhsanah
Unknown Affiliation

Published : 17 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Minum Obat Pada Penderita Diabetes Melitus Di Wilayah Puskesmas Tamalanrea Kota Makassar Nur Muhaemin Maymuna; Sartika; Farihah Muhsanah
Window of Public Health Journal Vol. 4 No. 6 (2023)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelolaan Jurnal FKM UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/woph.v4i6.402

Abstract

Kepatuhan minum obat merupakan prioritas awal yang perlu dinilai untuk mencapai target terapi pada pasien diabetes melitus. Penelitian di Indonesia menujukkan persentase ketidakpatuhan minum obat antidiabetes berkisar 50-69,7%. Kepatuhan minum obat dapat dipengaruhi oleh 3 faktor. Faktor predisposisi (Predisposing Factors) meliputi, umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan terakhir, status pekerjaan, lama menderita, tingkat pengetahuan. Faktor pendukung (Enabling Factors) yang meliputi keterjangkauan akses ke pelayanan kesehatan dan keikutsertaan asuransi kesehatan. Faktor pendorong (Reinforcing Factors) meliputi dukungan keluarga dan dukungan petugas kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kepatuhan minum obat pada penderita diabetes melitus di wilayah kerja Puskesmas Tamalanrea Kota Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan observasional menggunakan desain Cross Srctional. Jumlah populasi pada penelitian ini sebanayak 433 pasien diabetes melitus di Puskesmas Tamalanrea. Perhitungan sampel menggunakan rumus slovin sehingga diperoleh sampel sebanayak 207 pasien. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil analisis bivariat berdasarkan hasil uji statistic menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan (p=0,000<0,05), dan lama menderita (p=0,000<0,05) dengan kepatuhan minum obat pada penderita diabetes melitus di Puskesmas Tamalanrea, sedangkan tidak ada hubungan antara umur (p=0,528>0,05), status pekerjaan (p=0,800>0,05), pendapatan (p=0,057>0,05), komplikasi (p=0,593>0,05), dukungan keluarga (p=0,435>0,05) dan dukungan petugas kesehatan (p=0,543>0,05). Saran oleh karena itu, Saran kepada pihak Puskesmas Tamalanrea khususnya bidang kesehatan masyarakat untuk melakukan penyuluhan dan kongselin tentang program pengobatan diabetes melitus secara rutin.
Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Pada Penerima Vaksin Sinovac Di Puskesmas Ma'rang Kubupaten Pangkep Ayu Andini, Andi; Mansur Sididi; Sartika; Hasriwiani Habo Abbas; Farihah Muhsanah
Window of Public Health Journal Vol. 3 No. 4 (2022)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelolaan Jurnal FKM UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/woph.v3i4.469

Abstract

Pandemi covid-19 merupakan wabah yang terjadi diseluruh dunia termasuk di Indonesia. sehingga terobosan terbaru saat ini yang dilakukan untuk mengatasi pandemi covid-19 adalah dengan melakukan vaksinasi untuk menciptakan herd immunity pada masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) pada Penerima Vaksin Sinovac di Puskesmas Ma’rang Kabupaten Pangkep Tahun 2021. Jenis penelitian yang digunakan adalah Kuantitatif menggunakan metode Observasional Analitik dengan desain Cross Sectional Study. Sampel sebanyak 107 Tenaga Kesehatan Pengujian hipotesis dengan uji Chi-Square. Instrumen yang digunakan adalah Kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan dari 107 Tenaga Kesehatan terdapat sebanyak 95 orang (88,8%) mengalami KIPI ringan lokal dan sistemik, serta sebanyak 12 orang (11,2%) yang tidak mengalami KIPI. ada hubungan antara 2 variabel dengan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yaitu pengetahuan (p=0,000) dan sikap p=(0,000) sedangkan tidak terdapat hubungan kecemasan (p=0,192) dengan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) pada tenaga kesehatan penerima vaksin sinovac dosis 2 di Puskesmas Ma’rang Kabupaten Pangkep. Kesimpulan dari penelitian bahwa terdapat hubungan pengetahuan dan sikap dengan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) namun tidak terdapat hubungan kecemasan dengan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) pada tenaga kesehatan penerima vaksin sinovac. Penelitian ini menyarankan kepada tenaga kesehatan penerima vaksin sinovac dosis 1 dan 2 agar dapat meningkatkan penyuluhan kesehatan pada masyarakat dan sasaran per kelompok penerima vaksin covid-19 lainnya. khususnya tentang imunisasi dan yang mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) dengan melakukan penanggulangan jika terjadi KIPI. sangat bagus untuk meningkatkan kepercayaan dan kemauan masyarakat umum untuk mengikuti program vaksinasi. pentingnya vaksinasi dimaksudkan untuk mempercepat kekebalan masyarakat agar Indonesia bebas dari pandemi Covid-19.
Faktor Yang Berhubungan Dengan Tingkat Kecemasan Terhadap Vaksinasi Covid-19 Masyarakat Kelurahan Tanete Fitria Ramadhani; Fairus Prihatin Idris; Farihah Muhsanah; Harpiana Rahman
Window of Public Health Journal Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelolaan Jurnal FKM UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/woph.v4i1.519

Abstract

Pandemi covid-19 memicu terjadinya kecemasan dan ketakutan di masyarakat. cemas dan takut tertular covid-19 saat ini dianggap sebagai hal yang wajar terjadi dikarenakan penyebaran kasus covid-19 yang semakin meluas dan tidak terkendali. Sehingga terobosan terbaru saat ini yang dilakukan untuk mengatasi pandemi covid-19 adalah dengan melakukan vaksinasi untuk menciptakan herd immunity pada masyarakat. Tujuan penelitian: mengetahui faktor yang berhubungan dengan tingkat kecemasan terhadap vaksinasi masyarakat Kelurahan Tanete. Metode Penelitian: Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah 245 kepala keluarga, Analisis data menggunakan uji chi square. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner, lembar pengukuran kecemasan Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS). Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan metode komputerisasi dengan bantuan Software SPSS untuk menghasilkan informasi yang jelas dan benar sesuai dengan tujuan penelitian. Hasil Penelitian: Tidak terdapat hubungan umur terhadap tingkat kecemasan penggunaan vaksin covid-19 dengan ρ=0,191> 0,05 Terdapat hubungan pendidikan terhadap tingkat kecemasan penggunaan vaksin covid-19 dengan ρ=0,042<0,0. Diharapkan bagi  masyarakat dapat meningkatkan pengetahuannya tentang vaksinasi covid-19, agar dapat mengurangi kecemasan terhadap vaksin covid-19.  
Faktor Yang Berhubungan Terhadap Kelelahan Mata Pada Pegawai Pengguna Computer di Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Selatan Ririn Anggraeni; Farihah Muhsanah; Nurul Hikmah B
Window of Public Health Journal Vol. 5 No. 6 (2024)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelolaan Jurnal FKM UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/woph.v5i6.1602

Abstract

Kelelahan mata adalah sensasi tidak nyaman yng dialami mata setelah melakukan aktivitas berat atau memandang objek tertentu selama waktu yang lama. Hasil riset yang dilakukan  Hasil riset yang dilakukan The Vilion Council sebanyak 90% dari pekerja kantor mengeluhkan kelelahan mata setelah menggunakan komputer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan terhadap kelelahan mata pada pegawai pengguna computer di BNN Provinsi Sulawesi Selatan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran atau observasi data variabel independen dan dependen.Populasi dalam penelitian ini yaitu berjumlah 45 orang. Sampel sebanyak 39 orang yang diperoleh dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data di analisis dengan uji chi square dengan tingkat kepercayaan 95% dan nilai α = 0,05. Hasil penelitian yang dipeoleh bahwa variabel yang berhubungan secara signifikan dengan keluhan kelelahan mata adalah jarak pandang dengan keluhan kelelahan mata (p-value= 0,010), ada hubungan antara durasi penggunaan (p-value= 0,036), tidak ada hubungan antara pencahayaan dengan keluhan kelelahan mata (p-value= 1,000) dan tidak ada hubungan riwayat penyakit mata dengan keluhan kelelahan mata (p-value= 0,129). Kesimpulan pada penelitian ini antara lain Ada hubungan antara jarak pandang dengan keluhan kelelahan mata, Tidak ada hubungan antara riwayat penyakit dengan keluhan kelelahan mata, Ada hubungan antara durasi penggunaan dengan keluhan kelelahan mata, Tidak ada hubungan antara tingkat pencahayaan dengan keluhan kelelahan mata. Diharapkan kepada kayawan yang mengalami keluhan kelelahan mata agar menjaga jarak pandang ke monitor dan juga pencahayaan dari ruangan kerja sudah sesuai dengan ambang batas yang telah ditetapkan.
Pengaruh Vitamin C Terhadap Kadar Hba1c Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe II Di Puskesmas Rappokalling Makassar Zalsa Dilla, Salwa; Masriadi; A. Multazam Mustari; Arman; Farihah Muhsanah
Window of Public Health Journal Vol. 5 No. 6 (2024)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelolaan Jurnal FKM UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/woph.v5i6.2003

Abstract

Jumlah kasus diabetes di Makassar terus meningkat dari tahun ke tahun dan pada tahun 2020-2021, diabetes tercatat sebagai penyakit tidak menular nomor tiga terbanyak dari segi kasus 30.976 juta pasien, Data Dinas Kesehatan Kota Makassar tahun (2021) kasus Diabetes Melitus akan terus bertambah bilamana pencegahan dan pengendalian tidak ditingkatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh vitamin C terhadap kadar HbA1C pada penderita diabetes mellitus II Di puskesmas rappokalling makassar. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian eksperimen sungguhan (true experiment) model Pretest- Posttest With Control Group. Populasi penelitian adalah seluruh penderita diabetes melitus Tipe 2 di Puskesmas Rappokaling kecamatan tammua kota makassar sulawesi selatan dan sampel penelitian yaitu sebanyak 45 pasien diabetes mellitus Tipe 2 di Puskesmas Rappokaling kecamatan tammua kota makassar sulawesi selatan dengan menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian diperoleh dari data yang diambil dengan melakukan pemeriksaan lalu dilakukan uji normalitas data dan dianalisis data menggunakan uji wilcoxon menunjukkan ada pengaruh berjemur dengan konsumsi vitamin C dengan nilai p-value 0,001 < 0,05 pada pasien penderita DM II, berjemur dengan konsumsi vitamin D dengan nilai p-value 0,001 < 0,05 pasien penderita DM II dan berjemur terhadap kadar HbA1c pada penderita diabetes melitus II di puskesmas rappokalling Makassar dengan nilai p-value 0,000 < 0,05. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada pengaruh vitamin C terhadap Kadar Hba1C pada penderita diabetes mellitus II di Puskesmas Rappokalling Makassar.
Faktor Risiko Kejadian Penyakit Diabetes Melitus Di Wilayah Kerja Puskesmas Segeri Kabupaten Pangkep Faizal, Nur Fadillah; Nurul Ulfah Mutthalib; Farihah Muhsanah
Window of Public Health Journal Vol. 5 No. 6 (2024)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelolaan Jurnal FKM UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/woph.v5i6.2036

Abstract

Ancaman serius bagi kesehatan global juga dirasakan oleh pasien diabetes melitus, tanpa memandang status sosial maupun ekonomi. Menurut Kemenkes RI tahun 2020, menjelaskan bahwa Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit kronis atau menahun yang berupa gangguan metabolik yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah diatas normal, penelitian ini bertujuan mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian penyakit diabetes melitus di wilayah kerja Puskesmas Segeri Kabupaten Pangkep tahun 2024. Adapun jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif menggunakan case control. Adapun Lokasi penelitian ini yaitu wilayah kerja Puskesmas Segeri Kabupaten Pangkep, jumlah populasi 371 pasien yang berkunjung ke Puskesmas Segeri dan jumlah sampel 79 responden. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa tidak ada hubungan antara usia dengan kejadian penyakit diabetes melitus di wilayah kerja Puskesmas Segeri Kabupaten Pangkep (p-value 0.082 > 0.05), tidak ada hubungan antara pekerjaan dengan kejadian penyakit diabetes melitus (p-value 0.637 > 0.05), ada hubungan antara pendapatan dengan kejadian penyakit diabetes melitus (p-value 0.018 < 0.05), ada hubungan antara pendidikan dengan kejadian penyakit diabetes melitus (p-value 0.000< 0.05), ada hubungan antara riwayat keluarga dengan kejadian penyakit diabetes melitus (p-value 0.002 < 0.05), tidak ada hubungan antara obesitas dengan kejadian penyakit diabetes melitus (p-value 0.185 > 0.05), ada hubungan antara pengetahuan dengan kejadian penyakit diabetes melitus (p-value 0.000 < 0.05), ada hubungan antara pola makan dengan kejadian penyakit diabetes melitus (p-value 0.000 < 0.05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat banyak fakor yang berhubungan kejadian penyakit diabetes melitus yang terjadi, diharapakan kepada masyarakat agar senantiasa menjaga lifestyle guna mencegah DM.
Faktor Yang Berhubungan dengan Persepsi Masyarakat Terhadap Vaksin Covid-19 Di Dusun Ompoa Kabupaten Bulukumba Fadillah Khaerunnisa; Fatmah Afrianty Gobel; Nur Ulmy Mahmud; Hasriwiani Habo Abbas; Farihah Muhsanah
Window of Public Health Journal Vol. 6 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelolaan Jurnal FKM UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/woph.v6i2.815

Abstract

Vaccination is a public health effort considered the most effective and efficient in preventing the transmission of dangerous diseases. The various news reports regarding the COVID-19 vaccine have caused perceptions to emerge among the community. Research objectives: to determine the factors related to public perception of the COVID-19 vaccine in Ompoa Hamlet, Bulukumba Regency. Research Methods: This research is a quantitative study with a cross-sectional approach. Sampling was done using the purposive sampling technique, namely, 212 people, and data analysis was conducted using univariate and bivariate tests using the MS Excel and SPSS programs. The measuring instrument used is a questionnaire. Research results: there is a relationship between age and public perception of the Covid-19 vaccine (p = 0.024 <α = 0.05), there is a relationship between knowledge and public perception of the Covid-19 vaccine (p = 0.000 <α = 0.05), there is a relationship between attitudes and public perception of the Covid-19 vaccine (p = 0.000 <α = 0.05), there is a relationship between the side effects of the Covid-19 vaccine and public perception of the Covid-19 vaccine (p = 0.334> α = 0.05), there is a relationship between a history of comorbid diseases and public perception of the Covid-19 vaccine (p = 0.031 <α = 0.05). Conclusion: There is a relationship between age, knowledge, attitudes, and medical history, and there is no relationship between the side effects of the COVID-19 vaccine and public perception of the COVID-19 vaccine in Ompoa Hamlet, Bulukumba Regency.
Analisis Determinan Stunting Pada Balita 2-5 Tahun Di Puskesmas Kassi-Kassi Makassar Rizky Fitriyati Baharuddin; Fatmah Afrianty Gobel; Nur Ulmy Mahmud; Nurul Ulfah Mutthalib; Farihah Muhsanah
Window of Public Health Journal Vol. 6 No. 1 (2025)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelolaan Jurnal FKM UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/woph.v6i1.2037

Abstract

Based on the 2018 Riskesdas data, the prevalence of stunting in South Sulawesi was 35%. The latest data from the Makassar City Health Office shows the presentation of toddlers suffering from stunting in various Makassar City Health Centers, with the highest prevalence ranking being the Barrang Lompo Health Center at 34.77%, the second-ranking being the Kassi-Kassi Health Center at 22.92%. The third-ranking is the Kaluku Bodoa Health Center, at 18.47%. The prevalence of stunting in Makassar City is still far below the 20% standard set by the World Health Organization. This study, which aims to determine the risk factors for LBW, maternal education level, history of exclusive breastfeeding, and family income with the incidence of stunting in toddlers aged 2-5 years at the Kassi-Kassi Health Center Makassar in 2024, was conducted using a quantitative analytical research method with a case-control approach. The population in this study were all toddlers aged 2-5 years in the Kassi-Kassi Health Center Makassar. The sampling technique in this study was a non-probability sampling technique using a purposive sampling method with a sample size of 144 respondents. The data analysis method used univariate and bivariate tests with Odds Ratio (OR) calculations. The results of the study showed that LBW (OR = 0.049; 95% CI 0.014-0.178), history of exclusive breastfeeding (OR = 0.055; 95% CI 0.019-0.159), and family income (OR = 0.038; 95% CI 0.015-0.095) were protective factors for stunting. Meanwhile, maternal education level (OR = 1.109; 95% CI 0.511-2.404) was not a risk factor for stunting in toddlers aged 2-5 years in the Kassi-Kassi Health Center work area of ​​Makassar City in 2024.
Pengaruh Vitamin D Terhadap Kadar Hba1c Pada Penderita Diabetes Melitus II Di Puskesmas Rappokalling Makassar Faradila Huath; Masriadi; Farihah Muhsanah
Window of Public Health Journal Vol. 6 No. 1 (2025)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelolaan Jurnal FKM UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/woph.v6i1.2054

Abstract

The number of diabetes cases in Makassar continues to increase year by year. From 2020 to 2021, diabetes mellitus was recorded as a chronic metabolic disease or disorder characterized by high blood sugar levels. This disease is the third most common non-communicable disease in terms of cases of 30.976 million patients. Data from the Makassar City Health Office in (2021) cases of Diabetes Mellitus will continue to increase if prevention and control are not improved. This study aims to determine the effect of sunbathing with vitamin D consumption on HbA1C levels in patients with diabetes mellitus II at the Rappokalling Health Center, Makassar. The type of research is quantitative research with an actual experiment research design (true experiment) model Pretest-Posttest With Control Group. The population of the study was all patients with Type 2 diabetes mellitus at the Rappokaling Health Center, Tammua District, Makassar City, South Sulawesi, and the research sample was 45 patients with Type 2 diabetes mellitus at the Rappokaling Health Center, Tammua District, Makassar City, South Sulawesi using the purposive sampling method. The study's results were obtained from data taken by conducting an examination, and then a data normality test was carried out. The data was analyzed using the Wilcoxon test showing that there was an effect of sunbathing on HbA1c levels in patients with diabetes mellitus II at the Rappokaling Health Center, Makassar, with a p-value of 0.000 <0.05, Sunbathing with vitamin D consumption with a p-value of 0.001 <0.05 in patients with DM II and sunbathing with vitamin D consumption with a p-value of 0.001 <0.05 in patients with DM II. This study concludes that sunbathing with vitamin D consumption affects Hba1C levels in patients with diabetes mellitus II at the Rappokalling Health Center, Makassar.
Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Dermatitis Kontak Pada Nelayan Rumput Laut Di Pulau Salemo Kaderiah; Muhammad Khidri Alwi; Nurgahayu; Nurul Ulfa Mutthalib; Farihah Muhsanah
Window of Public Health Journal Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelolaan Jurnal FKM UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/woph.v5i1.600

Abstract

Dermatitis merupakan salah satu penyakit kulit yang paling umum dan merupakan penyakit peradangan kulit. Adapun rumput laut yang merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan penghasilan penduduk sehingga sebagian besar masyarakat bekerja sebagai nelayan rumput laut. Berdasarkan data Puskesmas Sabutung penyakit dermatitis selalu masuk kedalam 10 kategori penyakit terbesar dengan jumlah kasus sebanyak 209 kasus dengan prevalensi 9%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian dermatitis kontak pada nelayan rumput laut di Pulau Salemo tahun 2022. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional Study. Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Probability Sampling terhusus pada Simple Random Sampling dengan jumlah sampel 133. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Metode analisis data dengan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan umur dengan kejadian dermatitis kontak pada nelayan rumput laut dengan nilai p=0,001. Tidak ada hubungan antara personal hygiene dengan kejadian dermatitis kontak pada nelayan rumput laut dengan nilai p=0,072. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu pada variabel umur terdapat hubungan yang signifikan terhadap kejadian dermatitis kontak pada nelayan rumput laut sedangkan personal hygiene, tidak ditemukan hubungan yang signifikan dengan kejadian dermatitis kontak pada nelayan rumput laut di Pulau Salemo. Disarankan kepada peneliti selanjutnya sebaiknya meneliti faktor lain yang dapat mempengaruhi terjadinya peningkatan kasus dermatitis kontak.