Asma adalah suatu penyakit di mana terjadinya inflamasi kronik pada saluran pernapasan sehingga dapat meningkatkan hiperresponsif jalan napas dengan gejala berupa mengi, sesak napas, batuk pada malam hari hingga dini hari, serta dada yang terasa berat. Pasien asma yang mengalami kekambuhan akan mengalami sesak napas sehingga dapat diterapkan terapi non farmakalogi seperti Teknik Napas Buteyko dan Posisi Orthopnea. Tujuan penelitian mampu melakukan penerapan intervensi Teknis Napas Buteyko dan Posisi Orthopnea pada pasien asma dalam mengatasi masalah Pola Napas Tidak Efektif. Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus dengan pendekataan asuhan keperawatan, subyek yang digunakan yaitu dua pasien asma dengan masalah pola napas tidak efektif. Penelitian dilakukan selama 3 hari menggunakan metode pengumpulan data meliputi pengkajian, menentukan diagnosis, intervensi, implementasi, dan evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan sesak napas pada pasien pertama hari kesatu ditemukan RR 26x/menit menurun pada hari kedua menjadi 22x/menit dan pada hari ketiga pasien sudah tidak sesak ditemukan RR 18x/menit, sedangkan pada pasien kedua hari kesatu ditemukan RR 26x/menit menurun pada hari ketiga menjadi 20x/menit. Kesimpulan dari hasil yang didapatkan terkait terapi posisi othopnea dan teknis napas buteyko dapat diterapkan pada pasien asma dengan sesak napas pada masalah pola napas tidak efektif.