<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Diskursus Multy Reprecentacy (DMR) terhadap kemampuan representasi, penalaran, dan reversible thinking matematis peserta didik. Rancangan penelitian ini menggunakan quasi eksperimental design dengan posttest only control design. Populasi penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas XI MAN 1 Lampung Tengah. Jumlah sampel 70 peserta didik yang terdiri dari 35 peserta didik di kelas eksperimen dan 35 peserta didik di kelas kontrol yang diambil dengan teknik cluster random sampling. Teknik pengumpulan data berupa tes uraian. Teknik pengujian data yang dilakukan yaitu dengan uji normalitas dan homogenitas kemudian dilanjutkan dengan uji hipotesis menggunakan Multivariate Analysis of Variance (Manova). Hasil pengujian Manova menunjukkan bahwa kemampuan representasi, penalaran, dan reversible thinking matematis diperoleh nilai signifikansi 0,000 < 0,05 yang menunjukkan bahwa peserta didik kelas eksperimen yang belajar menggunakan model DMR memiliki kemampuan representasi, penalaran, dan reversible thinking matematis lebih baik dibandingkan kelas kontrol yang menggunakan model konvensional yaitu direct instruction. Rata-rata posttest kelas eksperimen untuk kemampuan representasi matematis adalah 80,80, sementara kelas kontrol adalah 64,97. Untuk kemampuan penalaran matematis, rata-rata posttest kelas eksperimen adalah 83,69, sementara kelas kontrol adalah 68,91. Sedangkan untuk kemampuan reversible thinking matematis, rata-rata posttest kelas eksperimen adalah 78,83, sementara kelas kontrol adalah 63,34. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model DMR layak untuk diterapkan dalam proses pembelajaran di kelas.]]>
